Saturday, September 18, 2010
Belajar Detil
Ada orang-orang tertentu yang merasa tidak berbakat melakukan suatu hal. Misalnya, saya pernah punya seorang teman yang mengatakan,”Saya ini tidak berbakat memelihara binatang. Setiap binatang yang saya pelihara selalu mati. Memelihara ayam mati, memelihara ikan mati, memelihara kucing mati. Jadi sekarang kalau memelihara binatang, saya kasihan sama binatangnya, karena pasti mati di tangan saya.”
Apa yang dikatakan teman saya tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Apa yang dikatakan memang fakta, jadi itulah kebenaran. Akan tetapi kalau dia mengklaim bahwa dirinya pasti tidak bisa memelihara binatang, dan binatangnya pasti mati di tangan dia, maka itu adalah suatu kesalahan.
Sebenarnya kalau teman saya masih mau belajar lagi, pasti dia bisa. Asalkan cara belajarnya yang tepat. Ketika saya bilang seperti itu dia masih mengatakan ,”Engga kok. Saya pernah membeli kelinci, terus saya bertanya kepada penjualnya, bagaimana cara merawatnya. Saya sudah melakukan apa yang diberikan, tapi akhirnya mati juga kelincinya”
Nah, inilah yang harus kita ketahui. Jika memang dia ingin bisa maka yang dilakukan adalah belajar detil. Bagaimana caranya belajar detil. Saya percaya bahwa apa yang dilakukan oleh teman saya itu memang mendekati benar. Dia sudah bertanya-tanya kepada penjual kelinci, bagaimana cara merawatnya. Biasanya penjual kelinci akan memberikan petunjuk kepada pembelinya, dan pembeli sudah bisa. Akan tetapi khusus teman saya ini mungkin ada bawaan tertentu yang menyebabkan dia kurang sabaran dalam memperlakukan kelinci. Misalnya cara memegang kelinci, rutinitas memberi makan dan sebagainya.
Jadi gimana caranya agar teman saya ini bisa memelihara kelinci? Seandainya teman saya ini mau membantu pengusaha kelinci, merawat kelincinya, jika perlu menawarkan diri bekerja tanpa digaji selama 2 bulan, maka dia pasti tahu persis cara memelihara kelinci. Saya jamin, pasti dia akan bisa. Dia tidak bisa karena waktu itu belajarnya kurang detil. Beda detil sedikit saja kadang hasilnya jauh berbeda, bagaikan bumi dan langit.
Metoda ini tidak hanya bisa diterapkan pada memelihara kelinci saja. Akan tetapi bisa juga diterapkan pada maslah lain, misalnya belajar matematika, belajar menjadi pengusaha, belajar internet marketing, belajar saham ataupun property.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment