Saturday, October 23, 2010

Indeks Prestasi Tinggi





Ini adalah pengalaman Tung Desem Waringin dalam mengejar IPK tinggi. Beliau berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswa sebelumnya yang memiliki Indeks Prestasi Tinggi. Dari sini Pak Tung bertanya bagaimana caranya agar indeks prestasi di atas 3? Para mahasiswa tadi mengatakan bahwa kamu harus belajar soal-soal tahun lalu, karena biasanya dosen itu malas membuat soal baru. Dengan demikian soal-soalnya tidak jauh berbeda dengan soal-soal tahun lalu. Jadi kalau kamu belajar soal-soal tahun lalu maka belajarmu akan lebih efektif.

Ketika Pak Tung mencoba cara ini maka indeks prestasinya juga masih di bawah 3. Akhirnya Pak Tung bertanya,”Saya sudah berusaha untuk mempelajari soal-soal tahun lalu, tapi kenapa indeks prestasi saya masih di bawah 3?” Akhirnya dijawab,”Kamu harus punya buku-buku referensi, karena terkadang seringkali ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak terdapat pada buku teks. Dengan demikian jika pertanyaan itu muncul kamu masih bisa menjawabnya”.

Kemudian Pak Tung bertanya lagi,”Terus apa lagi yang harus saya siapkan?” Mahasiswa IP tinggi itu menjawab,”Begini, biasanya dosen itu malas mengoreksi, jadi dia hanya melihat beberapa test mahasiswa saja.” (Kebetulan karena saat itu kuliahnya negeri dan satu angkatan sampai 300 orang, ditambah lagi dosen tidak memperoleh honor untuk mengoreksi, maka tentu saja dosen malas mengoreksi semua ulangan mahasiswa, sehingga hanya mengoreksi mahasiswa-mahasiswa tertentu saja). “Seringkali tidak semua hasil ujian dikoreksi oleh dosen, sehingga jika kamu kelihatan berprestasi, dan kamu aktif, sering bertanya dan selalu duduk di depan maka kemungkinan kamu mendapatkan nilai A akan lebih tinggi. Untuk itu kamu harus sering duduk di depan dan sering bertanya. Setelah selesai kuliah, cobalah bertanya lagi, Pak nama saya Tung Desem Waringin, kebetulan saya ingin mendapatkan nilai A, untuk itu buku referensi apa saja yang harus saya miliki”. Dosennya ngomong, kamu harus punya buku A, B, dan C.

“Di kuliah berikutnya kamu harus duduk di depan lagi dan kamu harus aktif maju ke depan. Pak saya sudah punya buku A, B dan C, saya sudah membaca isinya, untuk itu jika saya ingin mendapatkan nilai A saya harus belajar apa lagi? Kamu harus menunjukkan itikad baik bahwa kamu harus mau belajar. Nah dari sekian ratus mahasiswa jika kamu kelihatan aktif mau belajar dan menunjukkan bahwa kamu bisa maka kemungkinan kamu mendapatkan nilai A menjadi lebih besar”.

“Karena yang dikoreksi cukup banyak, maka kemungkinan dosen akan melihat hasil ujian kamu. Ketika misalnya kamu tidak bisa menjawab, cobalah tetap diisi. Jika perlu pertanyaannya ditulis lagi dan usahakan jawabannya agak menjorok ke dalam. Sehingga ketika dosen melihat secara umum, dosen tidak akan memeriksa dan kamu langsung diberi nilai A”.

Demikianlah ketika dipraktekkan pernah terjadi ketika itu Pak Tung tidak bisa menjawab, dia berusaha mengisi dengan isi yang agak dalam. Karena dosen hanya memeriksa sekilas saja, akhirnya dia mendapat nilai A. Masuk akal bukan?

Jadi intinya yang paling penting adalah nyontek harus detil. Kalau anda tidak detil maka anda akan kehilangan poin-poin yang menyebabkan anda mendapat nilai A.

Friday, October 22, 2010

Mahasiswa Teladan





Ini merupakan kisah yang sering diceritakan oleh Tung Desem Waringin, baik dalam seminarnya ataupun cd-cdnya. Ketika itu beliau memiliki goal untuk menjadi mahasiswa teladan. Yang dia lakukan pertama kali adalah dia harus belajar dari yang terbaik. Yang terbaik di sini siapa? Sudah tentu adalah para mahasiswa yang dulunya pernah menjadi mahasiswa teladan. Untuk itu Pak Tung berusaha mendatangi kost para mahasiswa yang dulunya pernah menjadi mahasiswa teladan.

Ketika bertanya kepada mereka, Pak Tung jadi tahu sesuatu yang orang lain tidak tahu. Untuk menjadi mahasiswa teladan syaratnya ada 3, yaitu indeks prestasi harus di atas 3, kemudian harus aktif di senat ataupun organisasi sosial, kemudian yang ketiga harus sering ikut lomba. Inilah jurus dahsyat yang dipakai Pak Tung untuk menjadi mahasiswa teladan.

Kenapa Pak Tung ingin menjadi mahasiswa teladan? Karena dia punya alasan yang sangat kuat. Ketika itu beliau pernah ditolak oleh banyak wanita, sehingga beliau berusaha untuk menjadi mahasiswa teladan agar para wanita tidak menolaknya lagi. Selain itu kuliah Pak Tung pernah tertunda 1 tahun. Sebelumnya Pak Tung pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Studi Pembangunan. Dia merasa tidak cocok kuliah di tempat itu, karena isi kuliahnya jauh berbeda dengan kuliah Akuntasi atau manajemen. Karena ketika di SMA jurusan IPA maka Pak Tung tidak tahu tentang hal itu. Akhirnya tahun berikutnya memilih fakultas hukum. Di sinilah dari awal beliau merencanakan untuk menjadi mahasiswa teladan.

Thursday, October 21, 2010

Master Dalam Bidang Apapun




Jika anda ingin menjadi master dalam bidang apapun maka ada 3 hal yang harus anda penuhi
1. Belajar dari yang terbaik
2. Larut sepenuhnya
3. Pengulangan dengan ada jeda

Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Jika anda ingin belajar matematika tidak mungkin anda belajar dari penjual buku matematika atau belajar kepada pengajar yang sudah berpengalaman mengajar matematika? Tentu saja anda harus belajar dari pengajar yang sudah berpengalaman mengajar matematika. Apalagi jika anda ingin belajar olimpiade matematika, maka anda tidak bisa belajar kepada penjual buku matematika. Bahkan hanya belajar kepada guru matematika saja tidak cukup. Anda harus belajar kepada orang yang sudah berpengalaman di olimpiade matematika, jika perlu kepada mantan juaranya. Itulah syaratnya menjadi master di bidang matematika.

Jika anda ingin menjadi juara golf, kepada siapa sebaiknya anda belajar? Kepada Tiger Wood atau kepada Kaddy Golf? Sudah tentu kepada Tiger Wood. Jika anda belajar kepada Tiger wood anda akan menjadi master di bidang golf. Jika anda belajar kepada Kaddy Golf anda akan menjadi rotten wood atau kayu yang busuk.

Jika anda belajar dari yang terbaik maka kuncinya adalah ATM maksudnya Amati, Tiru dan Modifikasi. Ketika anda belajar, maka belajarnya harus detil. Anda harus benar-benar mengamati, tindakan mana yang membawa hasil dan mana yang tidak membawa hasil.

Wednesday, October 20, 2010

Pembatas Pikiran Manusia





Manusia kemampuannya sering merasa terbatasi oleh keadaan. Mungkin hujan, mungkin tidak punya uang, teman-teman tidak mendukung, dan lain-lain. Seringkali ada orang yang berpikir, kalau hujan maka dia tidak bisa melakukan perjalanan. Menurut saya bukan hujannya yang membatasi, tapi pikiran dia yang membatasi. Untuk apa ada orang yang menjual payung? Tentu saja karena payung berguna untuk mengatasi hujan.

Ketika masih menjadi mahasiswa tingkat 2, saya membaca sebuah lowongan mengajar di sebuah bimbingan belajar. Dari lowongan itu tertulis persyaratan, syaratnya adalah mahasiswa tingkat akhir atau sarjana. Saya sendiri ngeyel ingin mencoba melamar, padahal saya adalah mahasiswa tingkat 2. Anehnya saya tetap dipanggil. Siapa yang membatasi bahwa syaratnya mahasiswa tingkat akhir atau sarjana? Apakah bimbingan belajarnya? Kalau memang bimbingan belajarnya kenapa mahasiswa tingkat 2 dipanggil juga? Sebenarnya yang membatasi adalah pikiran kita sendiri.

Mungkin anda pernah membaca artikel saya tentang menjinakkan gajah. Gajah dijinakkan dengan membatasi kemampuannya. Pada intinya bukan gajahnya yang dipengaruhi, tetapi pikiran yang ada pada gajah yang dipengaruhi. Hingga akhirnya ketika gajah diikat dengan tali yang tidak begitu kuat sang gajah tidak mau melepaskan diri karena dibatasi oleh pikirannya.

Ketika Tung Desem Waringin punya cita-cita menjadi juara lomba karya tulis tingkat nasional, maka beliau mencoba ikut lomba karya tulis ilmiah sejak semester 1. Padahal persyaratannya minimal harus semester 5. Apakah semester 1 pada akhirnya ditolak? Ternyata tidak. Jadi yang membatasi bukan panitianya. Akan tetapi pikiran para pesertalah yang membatasi.

Tuesday, October 19, 2010

Menang Adalah Mudah





Seringkali menang adalah mudah, karena lawannya atau saingannya sedikit. Kok bisa? Ya, seringkali dalam bidang apapun, yang menjadi saingan kita adalah sedikit. Misalnya jika anda ingin masuk ke perguruan tinggi seringkali anda melihat banyak saingan. Misalnya untuk masuk STEI ITB, anda akan melihat sekitar 4000 orang berminat masuk. Wooow sungguh mengerikan karena kelihatan banyak. Pertanyaannya, apakah mereka benar-benar saingan anda? Tentu tidak, karena di antara mereka ada yang hanya ikut-ikutan. Tidak semua dari mereka benar-benar mempersiapkan diri untuk masuk.

Ketika Taufik Hidayat juara dunia badminton, apakah dia mengalahkan 6,3 milyard manusia? Tentu saja tidak. Karena dia belum pernah mengalahkan saya. Dia mungkin hanya bertanding 6 kali waktu itu, yaitu babak penyisihan 1, babak penyisihan 2, babak perdelapan final, babak perempat final, babak semifinal, babak final dan juara. Nah itulah prestasi yang bisa anda dapat hampir di setiap pertandingan. Yang terpenting dalam setiap pertandingan, anda menggunakan tiga jurus untuk menjadi pemenang, yaitu punya goal yang jelas, alasan yang sangat kuat dan belajar dari yang terbaik.

Contoh lain adalah ketika Pak Tung Desem Waringin berhasil menjadi mahasiswa teladan di Universitas Sebelas Maret. Beliau menggunakan ketiga jurus tadi. Ketika menggunakan ketiga jurus tadi saingannya menjadi sedikit, bahkan nol. Karena tidak ada mahasiswa yang ketika awal masuk punya tujuan untuk menjadi mahasiswa teladan.

Monday, October 18, 2010

Komitmen Tumbuh dari Alasan





Seperti dijelaskan pada artikel komitmen. Seseorang bisa memiliki komitmen jika ada alasan yang sangat kuat. Alasan yang sangat kuat timbul karena adanya nikmat dan sengsara yang diterima oleh otak manusia. Hal ini dikarenakan otak manusia hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara.

Seperti yang dibicarakan oleh guru saya Tung Desem Waringin dalam seminar Life Revolution, beliau pernah alas an yang sangat kuat ketika memilih 6 orang calon pacarnya. Masalahnya keenam orang tersebut tidak ada satupun yang mau. Bahkan dijelaskan ada satu orang perempuan yang mengatakan ,”Saya tidak mau sama Tung, karena dia goblok.” Mendengar perkataan ini tentunya hati Pak Tung sangat sakit.

Denga kondisi ini maka separuh fungsi hidup Pak Tung merasa terganggu. Kenapa separuh fungsi hidup? Karena seluruh sel tubuh manusia hanya berfungsi 2 hal, yaitu mempertahankan hidup dan kedua melanjutkan keturunan. Ketika itulah fungsi untuk melanjutkan keturunannya merasa terganggu. Akhirnya beliau berfikir bahwa, ”Wanita cenderung lebih suka kepada laki-laki yang menonjol di bagian tertentu”. Tentu saja menonjol di bagian yang tepat.

Karena itulah, kejadian tersebut merupakan titik balik kehidupannya. Dengan adanya hal inilah maka Pak Tung berkomitmen bahwa dia harus berhasil. Karena itulah beliau berusaha mencari cara-cara terbaik dalam belajar. Dia berusaha bergaul dengan teman-teman yang juara di sekolahnya. Pak Tung ingin mengetahui bagaimana cara belajar siswa yang juara. Ternyata cara belajar mereka cenderung berbeda dengan teman-teman biasa yang dia miliki. Akhirnya dengan semangat yang sangat tinggi sampai akhirnya Pak Tung tidur di rumah temannya dan kadang sebaliknya akhirnya Pak Tung mendapatkan prestasi yang bagus di sekolahnya. Paling tidak dari hasil EBTANAS, nilai kimianya adalah tertinggi.

Sunday, October 17, 2010

Menjadi pemenang





Jika anda ingin menjadi pemenang dalam hidup anda maka cara yang termudah adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai goal yang jelas
2. Alasan yang sangat kuat
3. Belajar cara-cara yang sudah terbukti

Misalnya jika anak anda malas belajar, anda harus perhatian pada 3 hal tersebut. Mungkin anak anada tidak punya goal yang jelas. Dia tidak tahu apa tujuannya belajar. Apakah jika anak memiliki goal yang jelas anak tersebut pasti mau belajar ? Jawabannya belaum tentu. Jika si anak tidak punya alasan yang sangat kuat maka goal yang jelas juga tidak ada gunanya. Anak tersebut tidak termotivasi untuk belajar.

Jika goal sudah jelas dan memiliki alasan yang sangat kuat apak anak tersedbut berhasil? Jawabannya adalah belum tentu. Sekitar 97% orang akan gagal walaupun memiliki goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat. Orang tersebut harus memiliki cara-cara yang sudah terbukti. Dengan melakukan cara-cara yang sudah terbukti maka maka orang akan dengan mudah berhasil jika dia memiliki goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat.

Misalkan seorang anak punya goal yang jelas, yaitu ingin menjadi seorang insinyur. Dia punaya alasan yang sangat kuat untuk itu. Karena itu si anak begitu rajin belajar matematika dan fisika. Dengan menguasai matematika dan fisika, dia akan mudah masuk ke jurusan teknik yang dia inginkan. Suatu hari ibunya berkata, “Nak, tidak usah belajar, mari kita jalan-jalan ke mall.” Tentu saja dengan permintan ibunya ini si anak berkata,”Jangan Bu, nanti kalau jalan-jalan ke mall saya tidak bisa matematika dan fisika, dan akhirnya saya tidak bisa masuk ke jurusan teknik.”

Ini tentunya sangat berbeda dengan anak-anak yang tidak punya goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat. Makanya orang-orang yang seperti ini akan teombang-ambing oleh berbagai ajakan.

Saturday, October 16, 2010

Kebahagiaan





Ketika saya mengikuti seminar Unleash The Power Within, tepatnya bulan September 2009 ada seorang wanita Jepang yang mengadukan masalahnya bahwa dia tidak memiliki anak. Dia mengatakan takut ditinggalkan suaminya karena tidak bisa memberikan anak. Dia berfikir bahwa jika memiliki anak dia pasti bahagia.

Anthonny Robbin (pembicara di seminar itu berkata) o ya? Jika kamu memiliki anak kamu akan bahagia? Terus terang saya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Anthonny Robbin. Bagaimana tidak aneh, jika seseorang tidak punya anak pastilah dia menderita. Terus apakah kedatangan anaknya tidak membuatnya bahagia?

Terus terang setelah sekian lama saya baru bisa mengerti, bahwa bahagia yang sebenarnya tidaklah bersyarat. Jika seseorang mengatakan dia akan bahagia dengan syarat tertentu yang tidak mudah dicapai maka orang itu akan menderita. Bahagia yang sebenarnya tidaklah bersyarat. Atau jika ada syaratnya maka syarat itu sangatlah mudah. Jika seseorang menggantungkan kebahagiaannya pada sesuatu yang di luar kontrol dia maka dia pasti akan menderita.

Seperti perempuan tadi mengatakan,”Saya akan bahagia jika punya anak.” Jika dia memberikan persyaratan seperti ini maka dijamin dia tidak akan bahagia walaupun dia sudah punya anak. Karena jika dia telah memiliki anak, maka dia akan menggantungkan kebahagiaanya pada sesuatu yang lain yang mungkin juga sulit.

Ada orang yang mengatakan ,”Saya akan bahagia jika anak saya semuanya sudah menikah.” Pernyataan seperti ini tentu juga sangat memberatkan dia, karena anak adalah sesuatu di luar kontrol dia. Biar bagaimanapun anak tidak akan bisa dia kendalikan.

Untuk itu buatlah persyaratan kebahagiaan anda pada sesuatu yang mudah dicapai, cenderung dengan biaya murah, tidak tergantung pada orang lain, waktu mencapainya juga cepat. Contoh :
Saya akan bahagia jika masih bisa melihat matahari terbit
Saya bahagia ketika memberi makan ikan
Saya bahagia ketika mencium bunga
Saya bahagia ketika melakukan ibadah
Saya akan bahagia jika masih bisa menikmati minuman
Dan lain-lain.
Jadi, persyaratan bahagia yang menentukan adalah sendiri. Silakan buat persyaratan itu semudah mungkin sehingga anda bisa menikmati setiap saat.

Friday, October 15, 2010

Action





Action atau tindakan merupakan rumus utama untuk sukses. Tanpa adanya action maka segala rencana kita akan sia-sia. Walaupun kita tidak punya rencana jika melakukan action maka suatu saat kita akan bisa sukses. Jika action anda salah maka minimal anda mendapat pelajaran bahwa action yang satu ini tidak boleh kita lakukan lagi, harus kita ganti atau kita sempurnakan. Jika action kita tepat maka hasilpun akan baik.

Jadi lebih penting mana, pikiran tepat atau tindakan tepat? Tentu saja tindakan tepat. Jika tindakan anda tepat, anda pasti sukses. Jika tindakan anda tepat maka anda bisa menjadi kaya raya. Ada suatu kisah seseorang yang IQ nya hanya 60. Akan tetapi tindakannya tepat. Dia belajar lempar lembing seumur hidupnya. Akhirnya dia menjadi kaya raya berkat kemampuan lempar lembingnya. Bayangkan bahwa orang yang idiot saja jika actionnya tepat maka dia akan menjadi kaya raya.

Masalahnya apakah kita tahu tindakan mana yang tepat? Jawabannya adalah belum tentu. Jika kita tidak tahu action yang tepat maka kita harus punya pikiran yang tepat. Dengan pikiran yang tepat maka suatu saat tindakan kita makin lama makin tepat asalkan kita terus melakukan action. Jika metoda ini anda terapkan dalam sehari-hari maka karir anda akan cepat naik, bisnis anda akan cepat berkembang dan prestasi sekolah anda akan meningkat.

Thursday, October 14, 2010

Komitmen





Mungkin anda pernah mengalami suatu masa di mana anda sangat loyo. Untuk bekerja malas sekali, untuk belajar merasa tidak mood. Setelah itu anda bertemu dengan orang yang memotivasi anda. Ketika mendapat motivasi, anda begitu semangatnya, tidak loyo, anda langsung bisa membuat rencana bahwa masa depan anda akan lebih cerah dengan kerja atau belajar anda yang penuh gairah.

Ketika anda keluar dari ruang motivasi gairah kerja atau belajar anda sangat kuat, seolah-olah jika ada tembok baja menghadang di depan anda maka anda akan langsung menghancurkannya. Anda benar-benar bekerja dan belajar secara bersungguh-sungguh. Akan tetapi itu semua hanya berlangsung selama 2 hari. Setelah itu anda mulai loyo lagi, semakin lama semakin loyo. Kenapa bisa seperti itu?

Kondisi ketika dimotivasi dengan kondisi di lapangan memang berbeda. Ketika dimotivasi anda tidak berada pada dunia nyata. Untuk itu perlu adanya komitmen. Apa itu komitmen? Suka duka dijalani. Baik suka maupun duka anda tetap berusaha mencapai tujuan. Entah itu hujan, banjir, teman-teman tidak mendukung, anda tetap akan menjalani.

Komitmen biasanya timbul dari alasan yang sangat kuat. Mungkin anda pernah mengalami sakit yang luar biasa ketika anda merasa gagal. Dengan adanya komitmen ini maka anda akan tetap terus semangat dalam setiap suasana dan keadaan. Ada orang yang akhirnya berkomitmen untuk bekerja keras dan cerdas setelah mengalami masa yang pahit, yaitu orang yang dicintainya sakit keras dan biaya berobatnya sangat mahal, bahkan biaya berobat sehari lebih besar daripada gaji dia satu bulan. Dengan kondisi itu dia lebih berkomitmen untuk selalu berusaha keras menjadi kaya raya. Akan tetapi kita tidak harus mengalami hal yang seperti itu. Kita bisa juga membayangkan saja. Jika kita bisa membayangkan dengan sempurna maka sama saja kita mengalami kejadian yang sama, karena otak manusia tidak bisa membedakan yang real dan yang imajiner.

Wednesday, October 13, 2010

Relativitas





Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat adanya perbedaan-perbedaan. Ada orang yang tampan, ada yang jelek, ada yang pintar, ada yang bodoh, ada yang kaya, ada yang miskin, dan lain-lain. Akan tetapi semua itu baru ada setelah dibandingkan dengan yang lain. Sesuatu dikatakan besar jika ada sesuatu yang lain yang lebih kecil. Seseuatu dikatakan kecil jika ada sesuatu yang lain yang lebih besar.

Orang akan merasa kaya setelah melihat orang lain yang lebih miskin, begitu juga orang merasa miskin ketika melihat orang lain yang lebih kaya. Suatu saat mungkin anda akan merasa bodoh ketika teman-teman anda pintar, dan anda akan merasa pintar jika ada orang lain yang lebih bodoh.

Jadi bisa dikatakan tidak ada besar, tidak ada kecil, tidak ada pintar, tidak ada bodoh, tidak ada pendek, tidak ada panjang, tidak ada tinggi, tidak ada rendah, tidak ada kaya, tidak ada miskin, tidak ada tua, tidak ada muda, kecuali sudah dibandingkan dengan yang lain. Ini yang bisa kita sebut relativitas. Segala-sesuatu sangat relatif, entah itu besar atau kecil.

Jadi sebaiknya kita membandingkan dengan yang mana? Yang kaya atau yang miskin? Yang muda atau yang tua? Yang pandai atau yang bodoh? Semua jawaban adalah tergantung. Ada kalanya kita harus membandingkan dengan yang miskin, yang bodoh, yang punya lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan kita. Agar kita lebih bersyukur terhadap segala yang kita miliki. Ada kalanya kita harus membandingkan dengan yang lebih kaya, lebih kuat, lebih pandai dan yang punya banyak kelebihan dibandingkan dengan kita agar kita mau berusaha mencapai yang lebih baik dengan sungguh-sungguh.

Tuesday, October 12, 2010

Keberanian






Salah satu hal yang membuat orang menjadi sukses adalah keberanian. Dengan adanya keberanian ini orang akan mudah melakukan take action. Dia akan segera bertindak, terlepas dari tindakannya itu benar atau salah. Jika tindakannya benar maka dia akan sukses. Jika tindakannya salah maka dia akan bisa belajar agar bisa melakukan tindakan dengan benar.

Jika anda ingin menjadi pengusaha maka anda harus memliki satu hal yang disebut keberanian. Dengan adanya keberanian ini maka anda akan segera memulai untuk berbisnis. Orang yang cenderung penakut untuk memulai berbisnis akan cenderung lambat berhasilnya. Anda harus segera take action memulai bisnis, jika masih ada kesalahan yang menyebabkan anda bangkrut maka anda bisa belajar dari situ. Berbeda sekali jika anda terlalu banyak pertimbangan dalam memulai bisnis. Jika kita terlalu banyak menimbang, bisnis tidak akan segera dimulai. Terkadang berpikirnya saja lebih lama dibandingkan dengan kita langsung memulai.

Saat ini banyak pelatihan untuk mengubah rasa takut menjadi berani. Salah satunya dengan firewalk. Para peserta disuruh berjalan di atas api. Api sengaja ditata sehingga tidak begitu panas dan membakar. Antara lain dengan dipilih jenis kayunya. Biarpun sudah diketahui api ini aman para peserta tentunya akan ketakutan jika disuruh menginjak api. Maka yang ditekankan di sini adalah bagaimana cara mengubah ketakutan mereka menjadi keberanian. Mungkin masih banyak peserta yang ketika mau lewat menjadi takut. Akan tetapi setelah melewatinya ternyata tidak apa-apa.

Dengan berjalan di atas api mereka berarti keluar dari zona nyaman. Begitu keluar dari zona nyaman, ternyata tidak terjadi banyak masalah, malahan mereka banyak mencapai kesuksesan. Karena itulah dengan seminar yang terdapat firewalknya maka mental mereka berubah, sehingga kesuksesan mudah diraih.

Monday, October 11, 2010

Pikiran Jernih




Manusia selalu memiliki masalah. Jika satu masalah sudah diselesaikan maka akan muncul masalah yang lain. Memiliki masalah tidak bisa dikatakan negatif. Justru orang yang merasa tidak punya masalah maka berarti orang itu sedang dalam masalah, yaitu dia memiliki masalah karena tidak menemukan masalahnya.

Orang yang memiliki masalah berarti dia punya arah hidup, dia memiliki cita-cita dan tujuan hidup. Jika tujuan hidupnya dibuang maka masalahnyapun ikut hilang. Tapi bukan itu kan yang diinginkan? Oke, biarkanlah kita memiliki masalah, yang penting kita berusaha menyelesaikannya. Dengan menyelesaiakan masalah maka kita akan menjadi lebih dewasa.

Akan tetapi kita terkadang memiliki banyak masalah yang menyebabkan kita kebingungan. Kita tidak bisa berpikir jernih ketika memiliki banyak masalah. Untuk itu jika kita memiliki masalah kita jangan terlalu memikirkanya. Yang terpenting kita tetap berusaha menyelesaikannya. Dengan cara seperti itu maka kita akan tetap bisa berpikir jernih.

Pikirkanlah solusinya, jangan terlalu memikirkan masalahnya. Jika anda lebih berpikir ke solusinya maka masalah anda akan lebih mudah terselesaikan. Jika anda hanya berfikir masalah anda maka masalah anda justru tidak akan terselesaikan.

Jika kita mengendarai sepeda motor, maka kita bisa melihat kaca spion untuk melihat kendaraan yang ada di belakang kita. Jika kita terlalu fokus melihat kaca spion tadi maka kita tidak akan fokus melihat ke depan. Maka kita harus fokus melihat ke depan. Kaca spion hanya sewaktu-waktu saja kita lihat.

Begitu juga seandainya kita memiliki hutang. Kita jangan terlalu fokus pada hutang kita. Seharusnya kita lebih fokus bagaimana cara memperoleh penghasilan yang besar agar hutang-hutang kita terlunasi. Jika kita terlalu memikirkan hutang-hutang kita maka pikiran kita tidak bisa jernih, sehingga kita malah tidak bisa fokus untuk mendapat penghasilan besar. Dengan demikian maka hutang-hutang akan lebih sulit terlunasi.

Sunday, October 10, 2010

Arah Hidup






Setiap manusia pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita itu bisa sebuah, dua buah, tiga buah, sepuluh buah bahkan seratus buah. Ada orang yang cita-citanya sungguh-sungguh, dan ada juga yang main-main. Ada juga orang yang cita-citanya hanya sekedar formalitas. Dia bercita-cita kerena hanya ikutan teman-temannya yang memang punya cita-cita.

Hati-hati, jika anda tidak punya cita-cita yang sungguh-sungguh maka arah hidup anda tidaklah jelas. Ada orang yang punya cita-cita, tapi setiap hari hanya bermalas-malasan. Ini disebabkan karena mungkin cita-citanya kurang kuat, atau bahasa kasarnya cita-cita dia impoten, sehingga kurang merangsang dia untuk bekerja sungguh-sungguh dalam mencapainya.

Bisa juga seseorang lemah dalam menempuh cita-citanya karena memang cita-citanya terlalu tinggi. Dengan cita-cita terlalu tinggi ini dia hanya berangan-angan saja. Saya tidak melarang orang-orang memiliki cita-cita yang tinggi, malahan saya sangat menganjurkan. Akan tetapi anda harus selalu berusaha agar anda bisa bersungguh-sungguh dalam menempuh cita-cita anda. Alangkah lebih baik jika anda menemukan komunitas yang memiliki cita-cita yang sama. Jika anda memiliki cita-cita ingin jadi pengusaha, maka anda harus memiliki komunitas dengan para pengusaha. Jika anda ingin memiliki cita-cita kuliah di perguruan tinggi favorit maka anda harus berada di komunitas orang-orang yang memiliki cita-cita masuk perguruan tinggi favorit. Misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar. Dengan begitu cita-cita anda tidak sekedar angan-angn saja.

Dengan cita-cita yang ditempuh secara bersungguh-sungguh maka arah hidup anda akan lebih jelas, sehingga hidup anda akan lebih bergairah. Dengan hidup anda bergairah maka anda bisa memberikan inspirasi pada orang banyak.

Saturday, October 9, 2010

Kesalahan Besar




Manusia tidak pernah terlepas dari kesalahan. Setiap hari manusia pasti melakukan kesalahan. Apakah ini merupakan penyakit keturunan? Tentu saja iya. Karena semua keturunan nabi Adam mengalami hal yang sama. Hanya saja yang paling penting adalah bagaimana tindakan kita setelah melakukan kesalahan.

Mungkin anda seorang pelajar yang memiliki semangat belajar. Anda merencanakan belajar setiap hari misalnya 3 jam. Akan tetapi ketika dipraktekkan seringkali belajarnya hanya 10 menit setiap hari. Anda tentu merasa salah ketika melihat nilai ulangan anda tidak bagus. Mungkin anda berfikir, bahwa saya melakukan kesalahan, yaitu kurang belajar, sehingga nilai di sekolah menjadi jelek. Rasa bersalah ini sangat wajar jika ada pada diri anda. Yang terpenting adalah anda tetap mau berusaha untuk belajar memperbaiki kualitas dan kuantitas belajar anda. Anda boleh merasa bersalah, akan tetapi jangan sampai rasa bersalah ini justru membuat anda menjadi tidak bersungguh-sungguh.

Sebenarnya kesalahan besar yang anda miliki adalah jika anda berbuat salah anda tidak berusaha memperbaikinya. Anda hanya merasa bersalah saja tanpa anda melakukan tindakan yang lebih baik. Anda melakukan kesalahan besar jika setelah melakukan kesalahan anda hanya menyesali dan tidak memperbaiki diri. Jika anda terus-terusan tidak mau memperbaiki diri maka itu semua akan menjadi kebiasaan yang tidak baik. Ketika anda hanya menyesali kesalahan anda terus, maka energi anda akan habis. Anda akan kehilangan gairah untuk melakukan kegiatan berikutnya.

Friday, October 8, 2010

Menimbun




Ketika orang berpuasa, dia akan bisa membayangkan bahwa makanan yang rasanya biasa-biasa saja akan terasa begitu nikmat. Pada saat itu terkadang kita jadi ingin mengumpulkan segala macam makanan, baik itu yang rasanya manis, yang rasanya gurih, dan masih banyak yang lainnya.

Seolah-olah saat itu kita merasakan bahwa kita akan bisa menghabiskan semuanya. Bahkan saat itu kita berfikir bahwa semua makanan yang kita simpan, orang lain tidak boleh melihatnya. Semua makanan hanya untuk kita.

Pada saat buka puasa tiba, ternyata kita hanya mampu memakan sebagian kecil saja. Pada saat kita makan satu jenis makanan, ternyata perut kita sudah kenyang. Makanan yang tadinya terasa nikmat akan terasa biasa-biasa saja. Makanan yang tadinya membuat nafsu kita meningkat, membuat air liur keluar, kini membuat kita merasa muak dan ingin menjauhinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang juga masih merasakan hal yang sama. Dia menginginkan sesuatu, setelah mendapatkannya maka dia akan merasa biasa-biasa saja. Dia ingin berada di sana, tetapi setelah mencapainya dia merasakan di sini juga. Ketika yang di sana sudah sampai di sini, maka kita hanya menikmati sedikit saja. Setelah itu kita menginginkan yang lain lagi. Entah kenapa kita merasa tidak selalu puas. Untuk itu maka anda harus mengerti apa yang sebenarnya anda inginkan.

Apakah boleh kita selalu ingin menjadi lebih kaya? Tentu saja boleh. Hanya saja Yang terpenting anda kaya tanpa menganggu kepentingan orang lain. Anda bisa memilih kaya dengan tujuan untuk membantu orang lain. Karena walaupun kita kaya, tidak mungkin kita menikmati semuanya.

Thursday, October 7, 2010

Alasan Yang Sangat Kuat





Ada seseorang yang berfikir bahwasanya hidup ini yang penting cukup saja. Dengan penghasilan yang dimiliki sekarang dia merasa penghasilannya sudah cukup. Suatu hari istrinya menderita sakit. Dia membawa istrinya ke dokter. Karena sakitnya parah dokter menyuruhnya untuk opname. Akan tetapi ternyata biaya opname untuk istrinya sangatlah mahal. Bahkan biaya per harinya sama dengan besar gaji dia sebulan. Dia merasa sangat sedih, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain mengharuskan istrinya opname.

Sejak saat itu dia mulai berubah. Tadinya dia sudah merasa cukup, sekarang dia merasa tidak cukup. Dia sebelumnya merasa cukup dengan penghasilan yang selama ini dia miliki. Sekarang ini dia memiliki alasan yang sangat kuat untuk menjadi kaya raya. Sejak saat itu dia mulai memunculkan ide-ide kreatifnya agar menjadikan dia kaya raya. Akhirnya dia merasakan bahwa dengan bekerja menjadi karyawan saja, maka sangat sulit bagi dia untuk menjadi kaya raya. Akhirnya dia mencoba untuk melakukan bisnis. Pada saat awal-awal dia berbisnis, dia mengalami kebangkrutan berkali-kali. Dia sempat hampir menyerah. Akan tetapi ketika mengenang waktu-waktu sebelumnya saat istrinya sakit, dia tidak mau menyerah. Dia berjuang terus sampai akhirnya menjadi pengusaha besar.

Inilah yang dimaksud dengan alas an yang sangat kuat. Alasan yang sangat kuat ini terkait dengan 2 hal, pertama mencari nikmat dan yang kedua menghindari sengsara. Jika anda masih belum punya kemauan yang kuat tadi, maka anda harus membuat daftar, kenikmatan apa yang anda dapatkan jika anda memperjuangkannya, serta kesengsaraan apa yang harus dihindari jika jika dia tidak memperjuangkannya. Semakin banyak poin-poin yang ditulis maka akan semakin dia terpacu untuk berjuang meraih sukses.

Wednesday, October 6, 2010

Kemauan Yang Kuat





Setiap orang pasti punya kemauan yang dicita-citakan. Kemauan itu bisa dari diri sendiri atau datang dari orang lain. Setiap kemauan ada kadarnya masing-masing, mungkin ada kemauan yang kuat, tetapi mungkin juga kemauannya lemah.

Otak manusia melakukan sesuatu karena 2 hal, pertama karena mencari nikmat dan yang kedua menghindari sengsara. Orang melakukan segala macam apapun pasti terkait 2 hal ini. Seorang siswa mau berangkat ke sekolah karena 2 hal ini. Dia pasti menghindari sengsara, karena bisa jadi kalau tidak ke sekolah dia akan dimarahi sama orang tuanya. Mungkin juga dia mencari nikmat, karena dengan sekolah maka masa depannya akan lebih cerah.

Seseorang mau bekerja karena juga terkait dengan 2 hal ini. Ada yang mencari nikmat dan ada pula yang menghindari sengsara. Dia mungkin mengejar nikmat, karena dengan bekerja dia akan mendapatkan gaji, mungkin juga dia menghindari sengsara, misalnya kalau tidak bekerja dia malu dengan tetangganya, atau dia khawatir istri dan anaknya harus diberi makan apa.

Seseorang tidak punya kemauan yang kuat karena alasan mencari nikmat dan sengsaranya yang kurang jelas. Bisa jadi sesuatu yang akan dituju memiliki kadar kenikmatan dan kesengsaraan yang seimbang, sehingga otaknya bingung. Jika seorang siswa tidak mau belajar, mungkin disebabkan dia membayangkan kenikmatan dan kesengsaraan yang bercampur jadi satu. Dengan belajar dia akan pandai (nikmat). Akan tetapi dia membayangkan bahwa belajar merupakan perjuangan yang berat (sengsara). Mungkin dia belum memiliki alasan yang sangat kuat untuk rajin belajar. Dia tidak bisa membayangkan dengan baik seberapa kuat dia akan memperoleh kenikmatan jika berhasil.

Tuesday, October 5, 2010

Ilmu Bertanya





Saya percaya bahawa anda pasti punya cita-cita. Dalam menempuh cita-cita anda mungkin akan memperoleh kemudahan, mungkin juga menemui kesulitan. Kesulitan yang kalian hadapi bisa bervariasi, bisa jadi ringan, bisa jadi juga berat. Jika anda memperoleh kesulitan yang berat, kemungkinan anda akan terus maju atau mungkin akan mundur.

Nah, bagaimana supaya anda tidak mundur? Salah satunya anda harus menggunakan “ilmu bertanya”. Jika pertanyaannya salah maka sikap anda juga akan salah. Jika pertanyaannya benar maka sikap anda juga akan benar. Maksudnya salah di sini bagaimana? Saya percaya pada intinya anda tidak ingin mundur karena anda pasti ingin cita-cita anda tercapai. Jadi maksudnya pertanyaan salah adalah pertanyaan yang menyebabkan anda mundur, sementara pertanyaan dianggap benar jika pertanyaan tersebut membuat anda maju.

Ada contoh kasus, seseorang ingin menjalankan sebuah bisnis. Akan tetapi orang tersebut ragu-ragu bahwa bisnisnya bisa jadi gagal. Dalam fikiran orang tersebut tentunya ada pertanyaan-pertanyaan yang salah. Misalnya pertanyaannya adalah sebagai berikut,”nanti kalau gagal gimana?” Atau ,”nanti kalau teman-teman tidak mendukung gimana?” Mungkin juga pertanyaanya,”Nanti kalau kekurangan modal gimana?” “nanti kalau tidak disetujui sama istri gimana?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang salah. Karena dengan pertanyaan tadi, anda cenderung tidak take action. Untuk itu anda harus mengubah pertanyaaan tersebut sebagai berikut
“Supaya berhasil caranya bagaimana? Saya harus memilih usaha apa? Saya harus bekerja sama dengan siapa? Saya harus belajar kepada siapa”
“Agar teman-teman mendukung caranya bagaimana?”
“Supaya mudah mendapatkan modal caranya bagaimana?”
“Agar istri setuju caranya bagaimana?”
Dan sebagainya. Semuanya tergantung pada bagaimana cara kita bertanya. Inilah yang saya maksud dengan ILMU BERTANYA.

Monday, October 4, 2010

Peluang Besar





Kalau kamu mengejar uang, maka akan sulit mendapatkan peluang. Akan tetapi kalau kamu mengejar peluang, tentunya akan mendapatkan uang. Ada alasan yang sedikit konyol tentang hal ini. Kalau kita lihat tulisannya, di dalam tulisan peluang terdapat tulisan uang, sedangkan di dalam tulisan uang tidak terdapat tulisan peluang.

Uang terdiri dari 4 huruf, sedangkan peluang terdiri dari 7 huruf. Angka 4 dalam kepercayaan Tionghoa bukanlah angka yang bagus, sedangkan angka 7 menurut banyak agama adalah angka yang bagus. Saya tidak tahu apakah ini benar atau konyol. Tapi kalau anda ingin sukses, kejarlah peluang. Pada intinya semakin banyak kita memberi maka semakin banyak pula kita menerima. Orang yang sering memberikan pengajaran gratis kepada banyak orang maka dia akan semakin mudah untuk menjual produk pengajarannya yang lain.

Jika anda ingin toko anda ramai, mungkin anda harus memberikan sesuatu yang lebih kepada konsumen anda, misalnya dengan memberikan parkir gratis, memberikan diskon atau hadiah yang menarik. Jika anda ingin menjual software, alangkah baiknya jika anda memberikan free warenya, sehingga orang bisa melihat apakah software anda bagus atau tidak.

Saat ini banyak pembicara yang memperoleh uang banyak ketika berbicara. Akan tetapi ternyata dari hasil bisnisnya, dia memperoleh uang yang jauh lebih banyak. Mengapa? Karena ketika memberikan seminar tujuan dia adalah mencari peluang. Dengan dia memberikan seminar bisnis, dia akan lebih banyak dikenal oleh para pebisnis. Mungkin di antara pebisnis yang mengenal dia ada seorang pebisnis besar yang mengajak dia bekerja sama. Dari siniliah justru dia memperoleh uang besar karena sebelumnya mengejar peluang.

Sunday, October 3, 2010

Sebab Akibat





Seringkali kita menjumpai orang yang menyesal, kenapa sampai gagal. Seringkali juga kita melihat orang yang merasa nasibnya buruk. Seringkali ada orang yang kehidupannya miskin dan ia merasa tidak bisa kaya. Seringkali ada orang yang merasa bahwa setiap kali belajar dia tetap tidak mengerti.

Kenapa semua itu terjadi? Yang pati itu semua ada penyebabnya. Jadi bisa dikatakan kejadian di atas hanyalah akibat. Setiap akibat ada penyebab yang memicunya. Pada dasarnya kita tidak bisa memilih akibat, tetapi kita hanya bisa memilih penyebabnya. Anda boleh memilih rajin atau malas, akan tetapi akibat dari kedua hal tersebut anda tidak bisa memilih. Jika anda memilih malas akibatnya nilai sekolah anda jelek, atau anda jadi miskin tidak akan bisa anda pilih. Jika anda rajin maka nilai sekolah anda akan baik, anda akan kaya raya, semuanya tinggal anda terima.

Seorang siswa kelas SMA merasa mengeluh tidak bisa paham belajar matematika. Dia mengatakan sudah mempelajarinya berkali-kali. Ketika ditanya bagaimana cara belajarnya ketika kelas 1 dan 2 SMA maka dia menjawab ,”Saya tidak pernah belajar matematika di kelas 1 dan 2 SMA”. Nah itulah masalahnya. Bagaimana seseorang bisa mempelajari matematika kelas 3 SMA jika di kelas 1 dan 2 SMA dia tidak pernah belajar matematika?

Anda boleh bersantai-santai sekarang, tetapi resiko silakan ditanggung sendiri. Anda boleh tidak berhati-hati dalam memilih makanan, tetapi di masa tua anda tidak akan bisa memilih ketika harus sakit-sakitan. Anda boleh memilih untuk tidak rajin di SMA, akibatnya anda tidak bisa memilih ketika kemampuan anda pada tes perguruan tinggi menjadi rendah, sehinga anda tidak bisa diterima di perguruan tinggi favorit.

Saturday, October 2, 2010

Menilai Orang






Mungkin kita sering melihat orang yang kaya raya. Misalnya orang yang anda perhatikan perhatikan jarang bersedekah atau memberikan sebagian uangnya kepada fakir miskin. Sebenarnya kita tidak boleh langsung menilai bahwa orang tersebut memang tidak pernah memberikan uangnya kepada fakir miskin. Apalagi jika langsung menilai orang tersebut kikir.

Saat ini banyak sekali sinetron yang memberikan gambaran kejahatan orang-orang kaya. Masalahnya apakah dalam kehidupan sehari-hari orang kaya pasti seperti itu? Dengan adanya tayangan yang seperti ini maka ada kecenderungan masyarakat luas (yang umumnya miskin) akan memiliki penilaian bahwa orang kaya itu jahat. Dengan adanya penilaian itu maka orang-orang menjadi tidak punya keinginan untuk menjadi kaya.

Sebenarnya otak manusia hanya disesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara. Semua orang pasti tidak ingin jahat. Dengan demikian mereka akan cenderung untuk menghindarinya. Untuk itu, hati-hati dalam menilai orang. Jika anda salah menilai mungkin anda tidak akan mau belajar kepada orang tadi. Untuk itu berusahalah memperhatikan yang baik-baik saja kepada orang lain, supaya sifat baik tadi mudah menular ke kita.

Friday, October 1, 2010

Air Mengalir





Ada pepatah yang mengatakan hiduplah seperti air yang mengalir. Saya sendiri bisa setuju dan tidak setuju dengan istilah ini. Jika yang dimaksud seperti air mengalir yang artinya kita pasrah, saya tidak setuju. Kalau anda pasrah, hanya mengikuti arus saja, anda akan terkena sindrom air terjun Niagara.
Itu artinya anda hanya mengikuti arus saja, bersantai-santai, sehingga ketika terjadi masalah besar anda tidak bisa berbuat apa-apa, sebagaimana anda mengikuti aliran air dengan santai, tidak tahunya air tadi akhirnya terjun ke bawah sebagaimana air terjun Niagara. Pada saat itu anda sudah terlambat.

Kenapa saya bisa setuju? Semuanya tergantung bagaimana cara memberi arti. Saya setuju, karena sebenarnya air memiliki daya gempur yang luar biasa. Air yang menetes terus-menerus, bisa melubangi batu yang paling keras. Aliran air tidak pernah menyerah. Jika air yang mengalir ditutup, air tetap berusaha mencari celah-celah kecil untuk dilalui. Jika tutupnya rapat (dibendung), air akan tetap berusaha membentuk genangan yang makin lama makin tinggi, sampai suatu saat genangan tadi bisa melebihi ketinggian bendungan, sehingga bisa tumpah dan mengalir. Jika tidak bisa tumpah, maka air akan menjebol bendungan.

Pertanyaan berikutnya, bukankah air yang ada di bendungan pada umunya tidak pernah tumpah, dan jarang sekali menjebol bendungan? Ya, pertanyaan tadi benar. Karena pada bendungan yang dibuat, terdapat celah air untuk keluar. Itulah kehebatan air.

Jadi yang bisa disimpulkan di sini, pengertian seperti aliran air mengalir, jika anda sebagai airnya tentunya sangat bagus. Akan tetapi kalau anda adalah suatu benda yang dibawa oleh aliran air tadi, ini tentu tidak bagus.

Thursday, September 30, 2010

Prioritas Hidup





Setiap orang memiliki prioritas dalam hidupnya. Antara setiap orang dengan orang yang lain memiliki prioritas hidup yang berbeda-beda. Ada orang yang mengutamakan keluarga. Ada orang yang mengutamakan karir. Ada orang yang mengutamakan kesehatan. Ada orang yang mengutamakan uang. Secara umum jika ditanya mana yang lebih anda utamakan dibandingkan dengan agama? Ternyata mereka lebih mengutamakan agama.

Pada intinya anda bebas memilih apa yang anda utamakan. Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah dalam mengutamakan nilai-nilai hidup anda. Walaupun begitu, sebagian besar orang menghabiskan waktunya paling banyak untuk mencari uang, meskipun uang bukan prioritas nomor 1. Setiap hari mereka menghabiskan 8 jam untuk bekerja. Belum lagi mereka berangkat ke tempat kerja selama 2 jam dan pulang selama 2 jam. Jadi mereka menghabiskan waktunya selama 12 jam untuk hal-hal yang berhubungan dengan uang. Padahal katanya uang bukanlah prioritas pertama. Aneh bukan?

Saran saya walaupun uang bukanlah nomor satu, anda sebaiknya menyelesaikan persoalan uang terlebih dahulu. Sebisa mungkin bangunlah pasif income, sehingga pada akhirnya anda tidak banyak terlibat dalam pencarian uang, tetapi pada akhirnya uanglah yang bekerja untuk anda. Setelah pasif income anda lebih besar daripada gaya hidup anda, maka anda boleh mengutamakan apapun dalam hidup anda. Anda bisa mengutamakan keluarga, tanpa harus bekerja, karena pasif income anda sudah menutupi gaya hidup anda. Anda boleh 100% berada di masjid karena gaya hidup anda sudah terpenuhi oleh pasif income anda.

Wednesday, September 29, 2010

Motivasi Belajar 17





Kisah ini adalah lanjutan dari bagian 16. Jika anda ingin membaca dari awal, silakan membaca pada bagian 1. Di semester genap sekolah saya biasa merayakan ulang tahunnya. Dalam rangka memperingati ulang tahun tersebut maka diadakan beberapa lomba. Salah satunya adalah lomba cerdas cermat antar kelas. Waktu itu ketua kelas saya (ILIK, panggilan untuk Anang Arifudin) berusaha memilih beberapa teman saya yang bisa diikutkan cerdas cermat. Dia memilih Anita, tetapi Anita menolak. Saya juga diajak tapi saya juga menolak. Masalahnya saya hanya ranking 11 (ini semester 4, jadi raport semester 4 kan belum ada, belum ada bukti saya bisa rangking 4). Ditambah lagi yang ditandingkan adalah banyak pelajaran, saya kan tidak bisa pelajaran lain selain fisika dan matematika.

Masalah lain adalah pelaksanaannya hari Minggu pagi. Hari minggu pagi adalah jadwal saya untuk ikut bimbingan belajar. Akan tetapi pada akhirnya saya terima. Saya berfikir saya bisa ikut bimbingan belajar dengan nyelundup ke kelas sore. Team yang terbentuk dari kelas saya adalah Hadi, Keke dan saya. Akhirnya Hadi yang menjadi juru bicaranya. Dari cerdas cermat ini kelas saya (fisika 3) memperoleh rangking 2. Sedikit berada di bawah kelas fisika 2.

Saat itu diadakan lomba cerdas cermat karena sekolah saya bakalan diundang untuk mengikuti cerdas cermat TVRI di Jawa Timur. Ikutnyapun tidak dari babak penyisihan, tetapi langsung babak semifinal. Hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya kakak kelas saya berhasil masuk babak final. Rencananya lombanya akan diadakan pas saya kelas 3 nanti.

Ketika saya sudah kelas 3, sekolah saya beberapa kali menyiapakan lomba ini dengan memberi latihan. Saya tidak tahu, sekolah memilih siswa yang dilatih dengan kriteria seperti apa. Akan tetapi yang dipilih pastilah yang pernah ikut lomba cerdas cermat antar kelas. Walaupun kelas saya hanya juara 2, tetapi yang ikut dilatih adalah 2 orang, yaitu saya dan Hadi. Sementara dari fisika 2 hanya wilis, dari fisika 1 Ery dan dari kelas 2 adalah Teguh.

Dalam cerdas cermat ini soal yang paling banyak adalah tentang P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Kalau materi ini yang paling menguasai adalah Wilis dan Teguh. Sementara Saya, Hadi dan Ery kurang menguasai. Yang paling parah tidak menguasai adalah saya. Sudah tidak menguasai, saya tidak mau belajar pula.

Hadi berusaha mengimbangi kemampuan eksaknya dengan belajar P4. Saya tahu karena dia teman sekelas saya dan selalu mau cerita ke saya. Sementara kondisi Ery saya tidak tahu. Hadi menasehati saya agar belajar P4. Akan tetapi saya tetap tidak belajar juga. Yang jelas, cerdas cermat ini bukanlah prioritas saya. Saya lebih suka mempelajari olimpiade matematika. Bagi saya tidak penting apakah saya nanti terpilih menjadi team atau tidak (karena hanya diambil 3 orang).

Kami berlima sering diadu. Segala pertanyaan yang berkaitan dengan P4, jika diberikan kepada saya saya jawab dengan ngawur. Yang berkaitan dengan ilmu umum, saya sedikit tahu. Ilmu umum di sini banyak berkaitan dengan berita saat ini, yang berkaitan dengan pemerintahan. Giliran Kimia atau Fisika, terlihat berimbang. Giliran ditanya matematika, terjadi ketidak seimbangan. Kebetulan guru matematika menanyakan soal supaya siswa berebut. Pernah diberi 15 soal, saya berhasil merebut 12 soal, Wilis 1 soal, Hadi 1 soal dan Ery 1 soal. Sementara Teguh tidak berhasil merebut, karena masih kelas 2. Sebenarnya apakah kemampuan saya 12 kali lipat dibandingkan yang lain? Tidak sama sekali. Saya mungkin hanya punya kemampuan 1 detik menghitung lebih cepat dibandingkan yang lain. Karena jam belajar saya dalam matematika lebih banyak dibandingkan dengan yang lain (maklum kelas 1 sudah mempelajari kelas 3).

Saya tahu, yang pasti terpilih adalah Wilis dan Teguh. Tinggal satu orang lagi siapa? Wilis terpilih karena kemampuannya yang paling sempurna. Teguh jelas dipilih, karena menjadi kader buat kelas 2. Tinggal satu lagi. Waktu itu yang membacakan pengumumannya adalah pak Adjar Soegito. Dalam hati saya,”Wah kalau yang mengumumkan Paka Adjar Gimana ya? Beliau adalah guru PMP. Pasti dia tahu banget kalau saya tidak bisa P4 sama sekali. Tetapi ternyata saya ikut terpilih.

Mungkin saya terpilih karena ketika di bidang matematika kemampuan saya jauh berbeda dibandingkan dengan yang lain. Jadi beginilah kalau kerja team. Saya tidak harus membangun kelamahan saya. Saya justru harus memperkuat apa yang saya sudah mampu. Karena kelihatan berbeda inilah maka saya malah terpilih. Berlanjut ke bagian 18.

Tuesday, September 28, 2010

Berfikir Jangka Panjang






Pada sebuah penelitian di Harvard University, ada sekelompok anak-anak yang masih kecil diberi hadiah permen coklat. Setelah itu anak-anak diberitahu,”Nak, ini kalian saya beri permen coklat. Kalian boleh memakannya, karena sudah jadi milik kalian. Saya akan pergi sekarang. Setengah jam lagi, saya kembali ke sini. Saya akan membagikan permen coklat lagi kepada kalian kalau kalian belum memakan permen coklat yang tadi”.

Anak-anak tersebut terbagi menjadi 2 kelompok. Ada yang langsung memakan permen dan ada yang tidak. Yang memakan permen otomatis tidak mendapatkan permen lagi setelah setengah jam. Jadi mereka yang mau sabar tidak memakan permen pada akhirnya memperoleh 2 permen.

Tiga puluh tahun kemudian mereka diteliti lagi. Ternyata mereka yang mendapatkan 2 permen, prestasi sekolahnya lebih bagus, karirnya lebih sukses, kalau mereka bisnis, maka bisnisnya lebih besar. Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa orang yang bersabar demi memperoleh keuntungan jangka panjang akan cenderung lebih sukses dibandingkan dengan orang yang memikirkan jangka pendek.

Pertanyaannya,apakah anak yang menunda makan permen tadi menderita ketika belum memakan permennya? Ternyata tidak. Mereka masih bisa bersenang-senang bersama temannya. Mereka bisa bermain-main dan berlari-lari bersama teman-temannya. Dari sini juga kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang menunda kesenangan tidaklah menderita. Mereka masih bisa bersenang-senang dengan cara lain tanpa harus menghancurkan masa depannya.

Jika anda merencanakan berbisnis, maka anda bisa menunda kesenangan terlebih dahulu. Anda tidak usah berpura-pura menjadi orang kaya dengan cara membeli mobil sebelum anda benar-benar mampu. Walaupun begitu sebenarnya anda masih bisa bersenang-senang dengan menggunakan sepeda motor atau sepeda pancal yang anda miliki. Anda bisa bersenang-senang dengan menyesuaikan diri dengan kantong anda. Jika anda ingin membeli mobil, apalagi mobil mewah, sebaiknya gunakan pasif income anda.

Monday, September 27, 2010

Trauma Masa Lalu





Banyak orang yang memiliki trauma di masa lalu. Trauma ini terkadang sangat mengubah pandangan hidupnya. Sebagai contoh ada seseorang memiliki ayah pegawai negeri. Ayahnya ini begitu rajin menabung, sehingga uang tabungannya menjadi banyak.

Suatu hari ayahnya ini diajak bisnis oleh temannya. Karena mendapat janji memperoleh keuntungan besar maka sang ayah mengeluarkan seluruh tabungannya ditambah dia harus hutang. Dia begitu percaya bahwa bisnis ini akan berhasil. Akan tetapi dalam kenyataannya, bisnis ini bangkrut. Temannya yang mengajak bisnis malah kabur.

Akhirnya sang ayah ini dikejar-kejar hutang. Sampai pernah kejadian dia harus bersembunyi di kamarnya ketika dikejar-ejar penagih hutang. Anaknya juga merasa ketakutan melihat hal ini. Sampai akhirnya ayah berkata kepada anaknya,”Nak, jangan bisnis, berbahaya.” Sang anak karena mendapat nasehat seperti ini, dan kejadiannya memiliki latar belakang yang kuat, maka si anak menjadi trauma.

Akhirnya sampai dewasa anak ini tidak mau berbisnis. Ini akibat trauma di masa lalu yang dilalui oleh anak ini. Pertanyaannya,”Apakah benar bisnis itu berbahaya?” jawabannya adalah “Iya, kalau tidak tahu caranya”. Untuk berbisnis, andapun perlu belajar. Jangan menganggap bisnis itu sederhana sehingga anda tidak mau belajar. Akan tetapi juga jangan menganggap bisnis itu rumit sehingga anda tidak mau take action.

Jika anda mengalami trauma di masa lalu dalam hal bisnis, sering-seringlah bergaul dengan orang yang sudah berhasil di bidang bisnis. Anda juga bisa datang ke psikiater untuk diterapi. Sekarang ini banyak sekali metoda terapi yang bisa menyembuhkan dalam waktu cepat, seperti NLP, EFT, SEFT, hypnotherapy, NAC dan lain-lain Terapi tersebut bisa sangat cepat bahkan hanya dalam waktu 5 menit.

Atau anda juga bisa menghubungi saya. Saya sendiri telah belajar tentang SEFT dan NLP. Hasilnya sungguh powerful dan di luar dugaan saya. Jika anda memiliki trauma, fobia (misalnya takut ketinggian, takut binatang, dll) anda juga boleh menghubungi saya untuk diterapi. Anda bisa menghubungi lewat 022 91207872 atau 081322424343.

Sunday, September 26, 2010

Menikmati Perjuangan





Seringkali kita mendengar istilah “Hidup ini penuh perjuangan”. Semboyan ini memang bagus, akan tetapi dalam prakteknya kurang nikmat. Jika kita punya prinsip “hidup ini penuh perjuangan” maka sepanjang hidup kita akan terus berjuang.

Apakah dalam hidup ini kita mesti berjuang? Tidak. Terkadang dalam hidup ini kita harus menikmati. Hidup harus kita nikmati. Ketika kita makan, apakah harus berjuang? Ketika kita bernafas, apakah harus berjuang? Betapa melimpahnya oksigen yang ada di dunia ini, tetapi kita tidak harus memperjuangkannya untuk mendapatkannya.

Kapan anda terakhir menikmati pernafasan anda? Kapan anda terakhir menikmati minuman anda? Kapan anda terakhir memandang pasangan hidup anda lebih dari 3 menit? Kapan anda terakhir makan dan konek dengan makanan anda? Jika anda muslim, kapan anda terakhir shalat dan menikmati shalat anda?

Terkadang karena kita terlalu fokus pada perjuangannya, kita lupa menikmati hidup ini. Berjuang, itu harus… tetapi jangan lupa menikmati hasilnya. Jika perlu carilah sisi kenikmatan dari perjuangan anda, sehingga hidup anda tidak jenuh, karena otak manusia hanya didesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara.

Arnold Schwarzenegger ketika melakukan latihan binaraga sampai tangannya merasa sakit. Dia mengatakan bahwa sakit itu nikmat. Dia memikirkan nantinya akan sengsara jika tidak latihan, karena bakalan kalah dalam binaraga. Seandainya dia latihan sungguh-sungguh, maka dia akan bisa menikmati kemenangannya.

Saturday, September 25, 2010

Sudut Pandang





Ada istilah map tidak sama dengan territory. Bisa dikatakan peta tidak sama dengan daerah. Maksudnya di sini adalah map adalah sesuatu yang ada di fikiran kita, sementara territory adalah keadaan di luar diri kita. Apa yang ada di luar diri kita merupakan kebenaran, sementara apa yang ada di dalam fikiran kita hanyalah persepsi tentang kebenaran.

Persepsi tentang kebenaran ini selalu berbeda pada setiap orang. Antara satu orang dengan yang lain memiliki peta yang berbeda. Karena itulah setiap orang haruslah bisa memahami peta orang sekitarnya. Suami istri yang bertengkar disebabkan mereka memiliki peta yang berbeda. Mereka tidak mau melihat peta dari sudut pandang pasangannya.

Jika anda ingin menghindari pertengkaran dengan orang lain, pahamilah peta orang lain. Seorang perampok, memang perbuatannya salah. Akan tetapi tetap saja ada sisi dari kebenaran dari pandangan dia. Mungkin dia harus menghidupi anak dan istrinya.

Ada sebuah sekolah mengadakan piknik ke suatu tempat. Ada 2 orang yang naik bus yang sama, berangkat bersama, bahkan ketika menginap juga di tempat yang sama, selain itu mereka berdua selalu bersama-sama ketika piknik tadi. Ada yang aneh dari mereka, ketika mereka disuruh menceritakan piknik tadi, ternyata berbeda. Ini menunjukkan bahwa peta mereka berdua berbeda.

Untuk itulah anda jangan merasa selalu bisa. Selalulah open mind dengan ilmu orang lain. Karena bisa jadi dari sudut pandang orang lain semuanya akan jadi lebih mudah, masalah-masalah lebih mudah terselesaikan. Mungkin masalah yang kita miliki sebenarnya sudah ada penyelesaiannya yang mudah, akan tetapi karena kita tidak mau terbuka dengan orang lain maka ilmu tersebut tidak pernah kita miliki.

Friday, September 24, 2010

Jujur





Salah satu sifat jujur yang terkenal adalah yang pernah dimiliki oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani. Ketika masih kecil beliau disuruh oleh ibunya untuk menuntut ilmu. Ketika itu ibunya berpesan bahwa dia harus jujur.

Ketika dalam perjalanan menuntut ilmu, mereka dicegat oleh perampok. Perampok itu menodong Syekh Abdul Qadir yang masih kecil. Si perampok bertanya dengan kasar,”Apa yang kamu bawa?” . Abdul Qadir yang masih kecil menjawab,”Saya membawa uang sekian dinar di balik bajuku.” Mendengar apa yang diucapkan Abdul Qadir yang masih polo situ, perampoknya malah bengong.

Perampok kemudian bertanya,”Nak, selama ini kalau saya merampok orang, tidak ada yang mengaku satupun apa yang dia bawa. Kenapa kamu malah mengaku. Abdul Qadir menjawab,”Ibuku menyuruh saya berbuat jujur”. Mendengar jawaban polos dari anak kecil itu perampok bertanya,”kamu mau kemana?” Abdul Qadir menjawab ,”Saya hendak menuntut ilmu”. Setelah itu perampok melepaskan Abdul Qadir, karena merasa kagum dengan jawabannya.

Setelah sekian tahun berlalu, Abdul Qadir telah memiliki banyak ilmu. Beliau dikenal dengan sebutan Syekh Abdul Qadir Jaelani, kerena memiliki banyak murid. Salah satu muridnya adalah perampok yang pernah menodongnya.

Thursday, September 23, 2010

Perbandingan





Tidak ada kaya, tidak ada miskin, tidak ada besar, tidak ada kecil, tidak ada tua, tidak ada muda, tidak ada cantik, tidak ada jelek, tidak ada tampan, tidak ada panjang, tidak ada pendek, kecuali sudah dibandingkan dengan yang lain.

Seseorang yang memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan, kaya atau miskin? Tentu saja bisa dikatakan kaya jika dibandingkan orang yang memiliki penghasilan Rp 500 ribu per bulan. Tapi bisa jadi dia dikatakan miskin jika dibandingkan dengan orang yang memiliki penghasilan Rp 10 juta per hari. Bahkan dengan Rp 10 juta per bulan orang masih kesulitan jika harus memiliki mobil ferari. Pertama untuk membelinya juga tidak mampu, kedua biaya perawatannya bisa jadi Rp 10 juta per bulan. Ada juga orang tertentu, seandainya punya uang Rp 100 milyard maka orang ini akan merasa miskin dan kere. Kenapa? Karena orang ini adalah Donald Trumph, yang memiliki kekayaan Rp 60 trilliun.

Semuanya tergantung pada perbandingan. Untuk itu bersyukurlah terhadap apa saja yang anda miliki. Jika anda merasa miskin, sadarilah bahwa ada seseorang yang lebih miskin dari anda. Jika anda merasa berwajah jelek, syukurilah, ada orang di luar sana yang wajahnya lebih jelek dari anda, mungkin karena dia mengalami kecelakaan sampai wajahnya terbakar. Anda tidak usah merasa bodoh, karena di luar sana ada orang yang pasti lebih bodoh dari anda, buktinya sekarang anda bisa membaca. Di luar sana masih ada orang yang tidak bisa membaca.

Bolehkah kita membandingkan dengan yang lebih dari kita? Tentu saja boleh. Asalkan tujuannya supaya anda bersungguh-sungguh untuk mencontohnya. Anda boleh membandingkan dengan orang yang lebih pandai dari anda, supaya anda mau belajar kepada dia. Anda boleh membandingkan dengan orang yang lebih kaya dari anda supaya anda mau bersungguh-sungguh dalam berusaha mencari kekayaan. Yang terpenting jangan sampai anda membenci orang yang lebih sukses dari anda. Dekati dia, belajarlah dari dia supaya anda bisa seperti dia.

Wednesday, September 22, 2010

Motivasi Belajar 16






Cerita ini merupakan lanjutan bagian 15. Jika anda sama sekali belum membaca silakan masuk ke bagian 1. Ketika libur akhir semester 3, saya ingin lebih fokus pada fisika. Kalau matematika sudah pasti bisa. Maka saya lebih fokus pada fisika. Saya harus benar-benar mempelajari sebelum diajar oleh guru saya. Ya, libur satu minggu saya manfaatkan sebaik-baiknya. Ternyata bab awal di fisika adalah optic. Ketebalannya mencapai 40% dari ketebalan buku. Dalam satu minggu itu saya selesai mempelajari optic dan termodinamika. Saya telah menyelesaikan hampir 60% dari isi buku. Saya tinggal mempelajari 2 bab berikutnya yaitu gravitasi dan listrik statis.

Menjelang ujian akhir semester 4, saya kedatangan teman 2 orang teman di rumah saya. Dia adalah Totok wibisono bersama satu orang teman kelas saya. Dia membawa soal-soal ulangan fisika dari SMA Kauman. Dia berfikir, mungkin saja soalnya sama. Karena itu dia bertanya-tanya pada saya, bagaimana cara mengerjakannya. Saya langsung mengajari dan membahasnya. Saya bisa membahas semuanya tanpa harus membuka buku.

Totok sangat keheranan melihat cara saya membahas tanpa harus membuka buku. Dia bercerita sebelumnya sudah datang ke rumah Hadi Pornomo. Akan tetapi sampai di sana malah dimarahi sama Hadi, “Ngapain cari bocoran?” kemudian soalnya dilemparkan di bahwah kursi. Totok langsung mengambilnya dan pergi ke rumah Anita. Sampai di rumah Anita, Totok langsung dibantu oleh Anita. Akan tetapi Anita juga harus membuka buku, itupun masih ada bagian yang tidak terbahas.

Akhirnya tidak ada pilihan lain. Dia pergi ke rumah saya, walaupun rumah saya sangat jauh dibandingkan Hadi dan Anita. Awalnya Totok hanya meminta saya membahas soal yang yang tidak terbahas oleh Anita. Akan tetapi karena melihat saya membahas tanpa harus membuka buku lagi, maka dia ingin saya membahas semuanya. Dengan senang hati saya membahas semuanya.

Saya menceritakan kepada ibu saya, bahwasanya teman saya ini, sudah datang ke rumah 2 teman saya yang lain. Ketika di rumah Hadi dinilai negatif. Akan tetapi ibu saya tetap menilai positif saja kepada Totok. Ibu saya menganggap, bahawa Totok ini adalah orang yang mau berusaha. Buktinya dia berusaha mencari soal, berusaha mencari teman yang bisa menyelesaikannya. Bahkan dia berusaha sungguh-sungguh mendatangi 3 rumah temannya.

Pada akhirnya di semester 4 ini nilai fisika saya di raport adalah 9. Begitu juga dengan matematika, yaitu 9 (karena memang tidak ada nilai 10 di raport, sementara semua nilai adalah bilangan bulat). Di akhir semester 4 ini saya memperoleh rangking 4 di sekolah. Rangking 1 tetap Anita dan Rangking 2 tetap hadi pornomo.

Sebenarnya ada satu hal lagi yang akan saya ceritakan di semester 4 ini, akan tetapi ini saya tulis di bagian 17.

Tuesday, September 21, 2010

Bakat Dan Kemauan






Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda, tergantung DNA nya masing-masing. Saya percaya terhadap sesuatu yang namanya bakat. Orang yang berbakat sangat mudah untuk berprestasi. Orang yang berbakat olah raga tentunya lebih mudah untuk meraih prestasi di bidang olah raga. Orang yang berbakat di bidang seni tentunya lebih mudah meraih prestasi di bidang seni. Orang yang berbakat di bidang matematika, tentunya sangat mudah untuk memperoleh prestasi di matematika.

Mungkin ada orang yang mempelajari sesuatu hal, membutuhkan waktu 2 tahun. Akan tetapi orang yang berbakat bisa mempelajarinya selama 2 minggu saja. Bahkan bisa kurang dari itu. Sungguh sangat mengerikan jika kita bersaing dengan orang yang berbakat.

Masalahnya adakah yang bisa mengalahkan bakat? Ternyata ada, yaitu kemauan. Kemauan yang kuat justru bisa mengalahkan bakat. Walaupun tidak berbakat jika seseorang mau berusaha, habis-habisan, memanfaatkan segala macam cara, maka orang itu akan berhasil. Semuanya akan bisa terkalahkan.

Yang jadi masalah, bagaimana caranya jika ada perbandingan bahwa orang yang tidak berbakat mungkin akan mempelajari selama 2 tahun, sementara orang berbakat bisa mempelajari selama 2 minggu? Sebenarnya ini hanyalah perbandingan jika orang yang berbakat tadi memiliki kemauan yang keras. Mungkin semuanya akan selesai dalam 2 minggu atau kurang. Mungkin orang yang berbakat tersebut akan belajar setiap hari 8 jam selama 2 minggu. Tentu saja dia telah mempelajari selama 112 jam. Sementara jarang sekali orang belajar 8 jam setiap hari selama 2 tahun berturut-turut. Paling dia hanya mempelajari setiap hari selam 1 jam. Itupun ada beberapa waktu dia libur. Anggap jika dia banyak libur, mungkin dia hanya belajar selama 300 hari dalam setahun. Maka karena dia mempelajari selama 2 tahun dia membutuhkan waktu 600 jam.

Jika orang yang tidak berbakat tadi punya kemauan kuat mungkin tiap hari dia akan belajar selama 12 jam. Jadi 600 jam yang ditempuhnya akan diselesaikan dalam 50 hari. Sementara orang yang berbakat tadi jika tidak memiliki kemauan kuat dia hanya belajar setiap hari 1 jam, sehingga untuk mencapai 112 jam, dia harus menyelesaiakan dalam 112 hari. Dari sini jelas, bakat bisa dikalahkan oleh kemauan.

Saya pernah melihat orang memiliki kemauan yang sangat kuat dalam internet marketing. Setiap hari dia belajar selama 20 jam selama 3 bulan berturut-turut. Jadi selama 3 bulan dia telah belajar selama 1800 jam. Setelah 2 tahun, orang ini memiliki penghasilan dari internet sebesar Rp 10 juta per hari. Sungguh dahsyat kemauan ini.

Seandainya cara ini diterapkan untuk menempuh yang 600 jam tadi, tentunya hanya membutuhkan waktu 20 hari saja. Jika dikerjakan oleh orang yang berbakat mungkin membutuhkan waktu 112 jam, sehingga jika setiap hari dia belajar 20 jam maka semuanya bisa diselesaikan kurang dari 6 hari. Jadi, idealnya anda punya bakat dan kemauan.

Monday, September 20, 2010

Rahasia Dahsyat Belajar






Ada seorang siswa bertanya kepada kakak kelasnya yang berprestasi, "berapa lama setiap hari belajar?". Kakak kelas menjawab,”Saya biasa saja dalam belajar.” Rupanya si adik kelas tidak puas. Si adik kelas ini percaya bahwa kakak kelasnya ini pasti bohong. Karena jelas kelihatan kakak kelas ini nilai pelajaranya bagus-bagus. Si adik kelas berusaha mencari cara bagaimana cara kakak kelasnya belajar. Dia seringkali bertanya, tetapi jawabannya sama saja.

Lama kelamaan si adik kelas ini bosan. Akan tetapi ketika melihat kakak kelasnya ini nilai matematikanya banyak yang 9, bahkan 10, dia penasaran lagi. “Kak, pasti tiap hari belajarnya sampai 5 jam ya?” Kakak kelasnya hanya menjawab,”Engga, paling hanya 2 jam saja.” Si adik kelas kebingungan. Dia masih kurang yakin. Dia menanyakan kepada kakak kelasnya berulang-ulang. Akan tetapi jawaban kakak kelasnya sama saja.

Beberapa waktu kemudian, karena dilanda penasaran lagi si adik kelas mengambil kesimpulan. Kalau si kakak kelas nilainya bagus, pastilah dulu dia jam belajarnya banyak, sehingga dia memetik buahnya di saat ini. Kebetulan kakak kelasnya sudah kelas 3 SMA. Pastilah dulu waktu kelas 1 dan 2 si kakak kelas sangat rajin belajar. Mungkin tiap hari sampai 5 jam. “Kak, kalau begitu dulu waktu masih kelas 1 dan 2 SMA kakak belajarnya setiap hari sampai 5 jam ya?” kakak kelasnya hanya menjawab,”Engga. Memang sih, saya dulu lebih rajin, tapi tidak sampai 5 jam gitu.”

Si adik kelas sebenarnya masih kurang percaya. Dia tetap mencari tahu jawaban yang sebenarnya. Dia mencoba menemui saudara dari kakak kelasnya ini, menemui ayah ibunya, menemui pembantunya untuk mencari tahu jawaban sebenarnya. Ternyata mereka semua memiliki jawaban yang berbeda-beda. Memang di antara mereka ada yang mengatakan bahwa kakak kelasnya ini sangat rajin belajar, bahkan sampai 7 jam sehari. Jadi mana yang benar?

Cerita di atas hanyalah cerita yang saya buat sendiri, akan tetapi yang terpenting anda bisa mengambil kesimpulan dari kondisi ini.

1. Orang yang rajin belajar nilainya tentu akan baik. (Ini kesimpulan yang semua orang pasti tahu)

2. Jika saat ini orang tidak begitu rajin, tetapi nilainya baik, maka ada 2 kemungkinan
a. Orang ini punya pengalaman belajar yang baik. Jadi orang ini dulunya rajin, sehingga dia memetik kemudahan belajarnya saat ini. Dengan demikian jika saat ini dia sedikit belajar maka nilainya tetap baik.
b. Kemungkinan orang ini memang memiliki IQ yang tinggi. (yang ini mungkin tidak bisa anda usahakan. Anda hanya bisa mengusahakan yang a)

3. Jika orang nilai-nilainya bagus masih mengatakan dulu juga saya belajarnya biasa-biasa saja. Maka ada beberapa kemungkinan
a. Orang ini sengaja tidak mengaku, karena takut tersaingi
b. Orang ini sebenarnya jujur, hanya saja dulu waktu belajarnya dia merasa nyaman, sehingga dia tidak merasakan bahwa dulu dia sering berlama-lama dalam belajar.
c. Banyak orang yang lupa perjuangannya di masa lalu. Dia merasa bahwa dulunya dia tidak berjuang. Hal ini disebabkan saat ini jika orang tersebut berusah sedikit saja hasilnya sudah signifikan. Akhirnya dia mengajarkan kepada anaknya hal yang sama, anehnya anaknya tidak seberhasil dia. Makanya banyak lulusan ITB yang anaknya gagal masuk ITB.

4. Sudut pandang setiap orang berbeda-beda, semuanya hanya persepsi. Terbukti tadi si adik kelas ketika bertanya kepada pembantu, saudara, ayah ibunya jawabannya berbeda-beda. Jawaban mereka bukanlah jawaban sebenarnya, itu hanya persepsi mereka saja. Bahkan ada orang yang memiliki persepsi terhadap diri sendiri yang salah. Dia merasa tidak berjuang, karena dia begitu menikmati perjuangannya.

Sunday, September 19, 2010

Apapun Bisa Dipelajari






Banyak hal yang bisa kita pelajari. Terkadang kita tidak bisa, dan langsung mengambil kesimpulan bahwasanya kita tidak berbakat. Bukannya dia tidak berbakat, akan tetapi kurang sungguh-sungguhnya dalam belajar.

Biasanya kemampuan orang belajar, sangat dipengaruhi oleh masa lalu. Jika masa lalunya rajin belajar maka sekarang juga akan mudah dalam belajar. Jika masa lalunya jarang belajar maka sekarang ini pasti kemampuan belajarnya lemah. Ini berarti jika sekarang kita bermalas-malasan dalam belajar maka di masa mendatang kemampuan belajar kita menurun. Jika kita sekarang rajin belajar maka di masa mendatang kemampuan belajar kita meningkat.

Saya seringkali menjumpai siswa di SMA yang kesulitan belajar matematika. Sebenarnya ini adalah akibat masa lalunya yang kurang baik. Saya tidak mengatakan bahwa dia bodoh atau IQ nya rendah. Biasanya saya hanya menanyakan bagaimana cara belajar matematikanya di SMP. Rata-rata mereka di SMP memang jarang latihan soal matematika. Mungkin disebabkan dianya yang jarang mengerjakan PR atau mungkin juga gurunya yang jarang mengajar dan memberi PR. Akibatnya kemampuan matematikanya ketinggalan dibandingkan dengan siswa lain.

Dengan kemampuan matematika SMP nya yang lemah ini maka dia pasti kesulitan mempelajari matematika SMA. Yang lebih parahnya dia menjadikan ini sebagai identitas diri bahwasanya dirinya tidak berbakat mempelajari matematika.

Ada siswa yang cukup pandai dalam bidang matematika. Sebenarnya mungkin IQ dia biasa-biasa saja, Akan tetapi sejak SD dan SMP dia begitu rajin mempelajari matematika sehingga menguasainya. Dengan demikian ketika di SMA dia sangat mudah mempelajari matematika. Bahkan orang mengatakan dia sangat berbakat di bidang matematika. Jika anda ingin mengetahui salah satu rahasia menguasai matematika, silakan klik disini.

Ini semua bisa diterapkan pada bidang lain. Jika anda merasa tidak bisa terhadap sesuatu hal, jangan merasa tidak berbakat. Bisa jadi anda belum tahu bagaimana cara orang yang sudah sukses belajar. Karena itul sering-sering bertemulah dengan orang sukses dan tanyakan bagaimana caranya belajar. Problemnya banyak orang suskes yang lupa pada masa lalu yang telah dia kerjakan. Karena biasanya orang sukses fokus pada kerja sekarang, bagaimana supaya dia bisa kerja dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian banyak juga orang yang sukses ketika ditanya “bagaimana caranya?” maka dia hanya mengatakan ,”biasa-bisa saja”. Ketika jawabannya seperti itu jangan langsung percaya, tetapi galilah lebih dalam.

Saturday, September 18, 2010

Belajar Detil






Ada orang-orang tertentu yang merasa tidak berbakat melakukan suatu hal. Misalnya, saya pernah punya seorang teman yang mengatakan,”Saya ini tidak berbakat memelihara binatang. Setiap binatang yang saya pelihara selalu mati. Memelihara ayam mati, memelihara ikan mati, memelihara kucing mati. Jadi sekarang kalau memelihara binatang, saya kasihan sama binatangnya, karena pasti mati di tangan saya.”

Apa yang dikatakan teman saya tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Apa yang dikatakan memang fakta, jadi itulah kebenaran. Akan tetapi kalau dia mengklaim bahwa dirinya pasti tidak bisa memelihara binatang, dan binatangnya pasti mati di tangan dia, maka itu adalah suatu kesalahan.

Sebenarnya kalau teman saya masih mau belajar lagi, pasti dia bisa. Asalkan cara belajarnya yang tepat. Ketika saya bilang seperti itu dia masih mengatakan ,”Engga kok. Saya pernah membeli kelinci, terus saya bertanya kepada penjualnya, bagaimana cara merawatnya. Saya sudah melakukan apa yang diberikan, tapi akhirnya mati juga kelincinya”

Nah, inilah yang harus kita ketahui. Jika memang dia ingin bisa maka yang dilakukan adalah belajar detil. Bagaimana caranya belajar detil. Saya percaya bahwa apa yang dilakukan oleh teman saya itu memang mendekati benar. Dia sudah bertanya-tanya kepada penjual kelinci, bagaimana cara merawatnya. Biasanya penjual kelinci akan memberikan petunjuk kepada pembelinya, dan pembeli sudah bisa. Akan tetapi khusus teman saya ini mungkin ada bawaan tertentu yang menyebabkan dia kurang sabaran dalam memperlakukan kelinci. Misalnya cara memegang kelinci, rutinitas memberi makan dan sebagainya.

Jadi gimana caranya agar teman saya ini bisa memelihara kelinci? Seandainya teman saya ini mau membantu pengusaha kelinci, merawat kelincinya, jika perlu menawarkan diri bekerja tanpa digaji selama 2 bulan, maka dia pasti tahu persis cara memelihara kelinci. Saya jamin, pasti dia akan bisa. Dia tidak bisa karena waktu itu belajarnya kurang detil. Beda detil sedikit saja kadang hasilnya jauh berbeda, bagaikan bumi dan langit.

Metoda ini tidak hanya bisa diterapkan pada memelihara kelinci saja. Akan tetapi bisa juga diterapkan pada maslah lain, misalnya belajar matematika, belajar menjadi pengusaha, belajar internet marketing, belajar saham ataupun property.