Tuesday, August 24, 2010

Kucing Di Dalam Diri Kita

Suatu hari ada seorang teman laki-laki yang sedang punya masalah. Masalahnya cukup serius, yaitu pacarnya hamil. Dia tidak mau dianggap salah, hanya mengatakan ,”Ya gimana, wong dia menyodorkan diri …. Kucing kok dikasih ikan, ya dimakan”. Terus saya jawab,”La kamu orang apa kucing”.

Kita memang tidak bisa memungkiri, bahwa ada sifat kucing yang ada di dalam diri kita. Hanya saja kadarnya berbeda-beda. Seringkali kita tidak mau mengakui kesalahan kita. Kita cenderung menyalahkan orang lain. Istilahnya kita sering mencari kambing hitam. Kalau tidak ada kambing hitam kita mencari gajah hitam.

Memang diakui, sebagai manusia kita tidak bisa sempurna, selalu ada kekurangan. Akan kita adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Untuk itu kita jangan melakukan pembenaran terhadap dunia perkucingan tadi. Memang otak manusia ini (batang otak) hanya didesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara. Ada kenikmatan kita kejar, jika ada kesengsaraan kita hindari

Sedangkan otak mamalia, itu memiliki 4 hal yang dianggap nikmat
1. Makan : makan merupakan sesuatu kenikmatan tersendiri bagi mamalia
2.Seks : Jelas ini sangat nikmat, sehingga muncul jiwa perkucingan tadi
3.Perasaan Menang : Mamalia selalu ingin lebih menang dibandingkan yang lain

Jadi, jika seseorang sudah menikah, tetapi di kantor menggoda lawan jenis, itu yang bekerja adalah otak mamalianya. Ini bisa saja dilakukan, akan tetapi bukan berarti kita membenarkan membenarkan otak perkucingan tadi.

Jika mengalami penderitaan maka mamalia melakukan 4 hal
1. Melawan : seringkali jika mamalia diserang maka dia memberikan perlawanan
2. Serang : Selain melawan mamalia juga menyerang, untuk balas dendam
3. Lari : Apabila tidak bisa melawan atau menyerang maka yang dilakukan adalah melarikan diri
4. Sembunyi : Jika melarikan diri sudah tidak mampu juga maka yang dilakukan adalah sembunyi, ini seperti burung unta, ketika dikejar harimau, dia malah menyembunyikan kepalanya di dalam pasir.

Berbeda dengan otak modern yang memang lebih kreatif. Ketika dipukul oleh orang lain malah bisa mengucapkan, “Terima kasih, kamu kok baik banget.” Setelah itu dibawa pulang ke rumah dan dikasih makan, tetapi makanannya dikasih racun.

Kita bukan memang bukan manusia sempurna, tetapi kita akan berusaha untuk tetap outstanding

No comments:

Post a Comment