Sifat ingin unggul atau berbeda, pasti dimiliki oleh setiap manusia. Sifat ini agak bertentangan dengan sifat kesamaan. Manusia selalu ingin lebih dibandingkan dengan yang lain. Walaupun begitu setiap orang memiliki kadar yang berbeda-beda. Jika seseorang tidak punya keunggulan, terkadang yang tidak unggul sengaja diunggul-unggulkan.
Misalkan ada 1 orang siswa sekolah. Satu orang mengatakan kepada teman-temannya yang saat itu rata-rata ingin jadi pegawai negeri. ,”Saya tidak mau jadi pegawai negeri. Saya ingin menciptakan lapangan kerja. Saya mau menjadi pengusaha. ” Boleh dikatakan maka siswa ini ingin kelihatan unggul, karena dia berada di tengah-tengah temannya yang ingin jadi pegawai negeri (dia berani berbeda) . Dia menilai bahwa pegawai negeri itu kurang bagus, yang bagus adalah yang menciptakan lapangan kerja sendiri.
Ada lagi satu kejadian seorang siswa, kebanyakan teman-temannya ingin menjadi pengusaha. Ketika itu dia mengatakan kepada teman-temannya, “Saya ingin menjadi seorang ilmuwan.” Ketika itu temannya mengatakan, “Ah, ilmuwan gajinya kecil, mendingan jadi pengusaha.” Akhirnya dia membalas, “Jadi pengusaha gampang, siapapun bisa, lulusan SD juga bisa, malahan yang tidak sekolah juga bisa. Kalau aku mau jadi ilmuwan, tidak sembarang orang yang bisa jadi ilmuwan.” Perhatikan, dia berani beda, sambil menunjukkan kepada teman-temannya bahwa ilmuwan itu hebat, dia ingin memberitahu bahwa tidak setiap orang bisa menjadi ilmuwan, berbeda dengan pengusaha.
Mana yang lebih hebat? Terus terang saya tidak tahu. Anda pasti punya pilihan sendiri. Di sini saya tidak membahas mana yang lebih hebat, tetapi saya hanya membahas bahwa kedua siswa tadi yang dominan sifat unggulnya.
Ada orang yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan standar. Mendadak ada orang lain yang naik sepeda motor dan mendahuluinya. Karena ada yang mendahului, dia merasa panas, akhirnya dia berusaha mendahului orang tadi. Nah, sifat seperti ini menunjukkan dia memiliki sifat unggul.
Ketika ada siswa SMA yang memiliki sifat unggul yang dominan, anda bisa memberitahu dia, “Kamu tidak mungkin diterima di ITB.” Dengan dikatakan seperti itu maka dia akan semakin panas dan berusaha untuk belajar, sehingga dia malah bisa masuk ITB. Ini tidak berlaku untuk siswa yang dominan pada sifat kesamaan.
Apakah sifat unggul merupakan sifat yang baik? Jawabanya bisa iya dan bisa tidak. Terkadang memang baik, tapi dalam hal tertentu tidak. Tergantung situasi dan kondisi. Nah, supaya lebih faham silakan pelajari enam kebutuhan manusia modern yang lain.
No comments:
Post a Comment