Saturday, October 23, 2010

Indeks Prestasi Tinggi





Ini adalah pengalaman Tung Desem Waringin dalam mengejar IPK tinggi. Beliau berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswa sebelumnya yang memiliki Indeks Prestasi Tinggi. Dari sini Pak Tung bertanya bagaimana caranya agar indeks prestasi di atas 3? Para mahasiswa tadi mengatakan bahwa kamu harus belajar soal-soal tahun lalu, karena biasanya dosen itu malas membuat soal baru. Dengan demikian soal-soalnya tidak jauh berbeda dengan soal-soal tahun lalu. Jadi kalau kamu belajar soal-soal tahun lalu maka belajarmu akan lebih efektif.

Ketika Pak Tung mencoba cara ini maka indeks prestasinya juga masih di bawah 3. Akhirnya Pak Tung bertanya,”Saya sudah berusaha untuk mempelajari soal-soal tahun lalu, tapi kenapa indeks prestasi saya masih di bawah 3?” Akhirnya dijawab,”Kamu harus punya buku-buku referensi, karena terkadang seringkali ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak terdapat pada buku teks. Dengan demikian jika pertanyaan itu muncul kamu masih bisa menjawabnya”.

Kemudian Pak Tung bertanya lagi,”Terus apa lagi yang harus saya siapkan?” Mahasiswa IP tinggi itu menjawab,”Begini, biasanya dosen itu malas mengoreksi, jadi dia hanya melihat beberapa test mahasiswa saja.” (Kebetulan karena saat itu kuliahnya negeri dan satu angkatan sampai 300 orang, ditambah lagi dosen tidak memperoleh honor untuk mengoreksi, maka tentu saja dosen malas mengoreksi semua ulangan mahasiswa, sehingga hanya mengoreksi mahasiswa-mahasiswa tertentu saja). “Seringkali tidak semua hasil ujian dikoreksi oleh dosen, sehingga jika kamu kelihatan berprestasi, dan kamu aktif, sering bertanya dan selalu duduk di depan maka kemungkinan kamu mendapatkan nilai A akan lebih tinggi. Untuk itu kamu harus sering duduk di depan dan sering bertanya. Setelah selesai kuliah, cobalah bertanya lagi, Pak nama saya Tung Desem Waringin, kebetulan saya ingin mendapatkan nilai A, untuk itu buku referensi apa saja yang harus saya miliki”. Dosennya ngomong, kamu harus punya buku A, B, dan C.

“Di kuliah berikutnya kamu harus duduk di depan lagi dan kamu harus aktif maju ke depan. Pak saya sudah punya buku A, B dan C, saya sudah membaca isinya, untuk itu jika saya ingin mendapatkan nilai A saya harus belajar apa lagi? Kamu harus menunjukkan itikad baik bahwa kamu harus mau belajar. Nah dari sekian ratus mahasiswa jika kamu kelihatan aktif mau belajar dan menunjukkan bahwa kamu bisa maka kemungkinan kamu mendapatkan nilai A menjadi lebih besar”.

“Karena yang dikoreksi cukup banyak, maka kemungkinan dosen akan melihat hasil ujian kamu. Ketika misalnya kamu tidak bisa menjawab, cobalah tetap diisi. Jika perlu pertanyaannya ditulis lagi dan usahakan jawabannya agak menjorok ke dalam. Sehingga ketika dosen melihat secara umum, dosen tidak akan memeriksa dan kamu langsung diberi nilai A”.

Demikianlah ketika dipraktekkan pernah terjadi ketika itu Pak Tung tidak bisa menjawab, dia berusaha mengisi dengan isi yang agak dalam. Karena dosen hanya memeriksa sekilas saja, akhirnya dia mendapat nilai A. Masuk akal bukan?

Jadi intinya yang paling penting adalah nyontek harus detil. Kalau anda tidak detil maka anda akan kehilangan poin-poin yang menyebabkan anda mendapat nilai A.

Friday, October 22, 2010

Mahasiswa Teladan





Ini merupakan kisah yang sering diceritakan oleh Tung Desem Waringin, baik dalam seminarnya ataupun cd-cdnya. Ketika itu beliau memiliki goal untuk menjadi mahasiswa teladan. Yang dia lakukan pertama kali adalah dia harus belajar dari yang terbaik. Yang terbaik di sini siapa? Sudah tentu adalah para mahasiswa yang dulunya pernah menjadi mahasiswa teladan. Untuk itu Pak Tung berusaha mendatangi kost para mahasiswa yang dulunya pernah menjadi mahasiswa teladan.

Ketika bertanya kepada mereka, Pak Tung jadi tahu sesuatu yang orang lain tidak tahu. Untuk menjadi mahasiswa teladan syaratnya ada 3, yaitu indeks prestasi harus di atas 3, kemudian harus aktif di senat ataupun organisasi sosial, kemudian yang ketiga harus sering ikut lomba. Inilah jurus dahsyat yang dipakai Pak Tung untuk menjadi mahasiswa teladan.

Kenapa Pak Tung ingin menjadi mahasiswa teladan? Karena dia punya alasan yang sangat kuat. Ketika itu beliau pernah ditolak oleh banyak wanita, sehingga beliau berusaha untuk menjadi mahasiswa teladan agar para wanita tidak menolaknya lagi. Selain itu kuliah Pak Tung pernah tertunda 1 tahun. Sebelumnya Pak Tung pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Studi Pembangunan. Dia merasa tidak cocok kuliah di tempat itu, karena isi kuliahnya jauh berbeda dengan kuliah Akuntasi atau manajemen. Karena ketika di SMA jurusan IPA maka Pak Tung tidak tahu tentang hal itu. Akhirnya tahun berikutnya memilih fakultas hukum. Di sinilah dari awal beliau merencanakan untuk menjadi mahasiswa teladan.

Thursday, October 21, 2010

Master Dalam Bidang Apapun




Jika anda ingin menjadi master dalam bidang apapun maka ada 3 hal yang harus anda penuhi
1. Belajar dari yang terbaik
2. Larut sepenuhnya
3. Pengulangan dengan ada jeda

Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Jika anda ingin belajar matematika tidak mungkin anda belajar dari penjual buku matematika atau belajar kepada pengajar yang sudah berpengalaman mengajar matematika? Tentu saja anda harus belajar dari pengajar yang sudah berpengalaman mengajar matematika. Apalagi jika anda ingin belajar olimpiade matematika, maka anda tidak bisa belajar kepada penjual buku matematika. Bahkan hanya belajar kepada guru matematika saja tidak cukup. Anda harus belajar kepada orang yang sudah berpengalaman di olimpiade matematika, jika perlu kepada mantan juaranya. Itulah syaratnya menjadi master di bidang matematika.

Jika anda ingin menjadi juara golf, kepada siapa sebaiknya anda belajar? Kepada Tiger Wood atau kepada Kaddy Golf? Sudah tentu kepada Tiger Wood. Jika anda belajar kepada Tiger wood anda akan menjadi master di bidang golf. Jika anda belajar kepada Kaddy Golf anda akan menjadi rotten wood atau kayu yang busuk.

Jika anda belajar dari yang terbaik maka kuncinya adalah ATM maksudnya Amati, Tiru dan Modifikasi. Ketika anda belajar, maka belajarnya harus detil. Anda harus benar-benar mengamati, tindakan mana yang membawa hasil dan mana yang tidak membawa hasil.

Wednesday, October 20, 2010

Pembatas Pikiran Manusia





Manusia kemampuannya sering merasa terbatasi oleh keadaan. Mungkin hujan, mungkin tidak punya uang, teman-teman tidak mendukung, dan lain-lain. Seringkali ada orang yang berpikir, kalau hujan maka dia tidak bisa melakukan perjalanan. Menurut saya bukan hujannya yang membatasi, tapi pikiran dia yang membatasi. Untuk apa ada orang yang menjual payung? Tentu saja karena payung berguna untuk mengatasi hujan.

Ketika masih menjadi mahasiswa tingkat 2, saya membaca sebuah lowongan mengajar di sebuah bimbingan belajar. Dari lowongan itu tertulis persyaratan, syaratnya adalah mahasiswa tingkat akhir atau sarjana. Saya sendiri ngeyel ingin mencoba melamar, padahal saya adalah mahasiswa tingkat 2. Anehnya saya tetap dipanggil. Siapa yang membatasi bahwa syaratnya mahasiswa tingkat akhir atau sarjana? Apakah bimbingan belajarnya? Kalau memang bimbingan belajarnya kenapa mahasiswa tingkat 2 dipanggil juga? Sebenarnya yang membatasi adalah pikiran kita sendiri.

Mungkin anda pernah membaca artikel saya tentang menjinakkan gajah. Gajah dijinakkan dengan membatasi kemampuannya. Pada intinya bukan gajahnya yang dipengaruhi, tetapi pikiran yang ada pada gajah yang dipengaruhi. Hingga akhirnya ketika gajah diikat dengan tali yang tidak begitu kuat sang gajah tidak mau melepaskan diri karena dibatasi oleh pikirannya.

Ketika Tung Desem Waringin punya cita-cita menjadi juara lomba karya tulis tingkat nasional, maka beliau mencoba ikut lomba karya tulis ilmiah sejak semester 1. Padahal persyaratannya minimal harus semester 5. Apakah semester 1 pada akhirnya ditolak? Ternyata tidak. Jadi yang membatasi bukan panitianya. Akan tetapi pikiran para pesertalah yang membatasi.

Tuesday, October 19, 2010

Menang Adalah Mudah





Seringkali menang adalah mudah, karena lawannya atau saingannya sedikit. Kok bisa? Ya, seringkali dalam bidang apapun, yang menjadi saingan kita adalah sedikit. Misalnya jika anda ingin masuk ke perguruan tinggi seringkali anda melihat banyak saingan. Misalnya untuk masuk STEI ITB, anda akan melihat sekitar 4000 orang berminat masuk. Wooow sungguh mengerikan karena kelihatan banyak. Pertanyaannya, apakah mereka benar-benar saingan anda? Tentu tidak, karena di antara mereka ada yang hanya ikut-ikutan. Tidak semua dari mereka benar-benar mempersiapkan diri untuk masuk.

Ketika Taufik Hidayat juara dunia badminton, apakah dia mengalahkan 6,3 milyard manusia? Tentu saja tidak. Karena dia belum pernah mengalahkan saya. Dia mungkin hanya bertanding 6 kali waktu itu, yaitu babak penyisihan 1, babak penyisihan 2, babak perdelapan final, babak perempat final, babak semifinal, babak final dan juara. Nah itulah prestasi yang bisa anda dapat hampir di setiap pertandingan. Yang terpenting dalam setiap pertandingan, anda menggunakan tiga jurus untuk menjadi pemenang, yaitu punya goal yang jelas, alasan yang sangat kuat dan belajar dari yang terbaik.

Contoh lain adalah ketika Pak Tung Desem Waringin berhasil menjadi mahasiswa teladan di Universitas Sebelas Maret. Beliau menggunakan ketiga jurus tadi. Ketika menggunakan ketiga jurus tadi saingannya menjadi sedikit, bahkan nol. Karena tidak ada mahasiswa yang ketika awal masuk punya tujuan untuk menjadi mahasiswa teladan.

Monday, October 18, 2010

Komitmen Tumbuh dari Alasan





Seperti dijelaskan pada artikel komitmen. Seseorang bisa memiliki komitmen jika ada alasan yang sangat kuat. Alasan yang sangat kuat timbul karena adanya nikmat dan sengsara yang diterima oleh otak manusia. Hal ini dikarenakan otak manusia hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara.

Seperti yang dibicarakan oleh guru saya Tung Desem Waringin dalam seminar Life Revolution, beliau pernah alas an yang sangat kuat ketika memilih 6 orang calon pacarnya. Masalahnya keenam orang tersebut tidak ada satupun yang mau. Bahkan dijelaskan ada satu orang perempuan yang mengatakan ,”Saya tidak mau sama Tung, karena dia goblok.” Mendengar perkataan ini tentunya hati Pak Tung sangat sakit.

Denga kondisi ini maka separuh fungsi hidup Pak Tung merasa terganggu. Kenapa separuh fungsi hidup? Karena seluruh sel tubuh manusia hanya berfungsi 2 hal, yaitu mempertahankan hidup dan kedua melanjutkan keturunan. Ketika itulah fungsi untuk melanjutkan keturunannya merasa terganggu. Akhirnya beliau berfikir bahwa, ”Wanita cenderung lebih suka kepada laki-laki yang menonjol di bagian tertentu”. Tentu saja menonjol di bagian yang tepat.

Karena itulah, kejadian tersebut merupakan titik balik kehidupannya. Dengan adanya hal inilah maka Pak Tung berkomitmen bahwa dia harus berhasil. Karena itulah beliau berusaha mencari cara-cara terbaik dalam belajar. Dia berusaha bergaul dengan teman-teman yang juara di sekolahnya. Pak Tung ingin mengetahui bagaimana cara belajar siswa yang juara. Ternyata cara belajar mereka cenderung berbeda dengan teman-teman biasa yang dia miliki. Akhirnya dengan semangat yang sangat tinggi sampai akhirnya Pak Tung tidur di rumah temannya dan kadang sebaliknya akhirnya Pak Tung mendapatkan prestasi yang bagus di sekolahnya. Paling tidak dari hasil EBTANAS, nilai kimianya adalah tertinggi.

Sunday, October 17, 2010

Menjadi pemenang





Jika anda ingin menjadi pemenang dalam hidup anda maka cara yang termudah adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai goal yang jelas
2. Alasan yang sangat kuat
3. Belajar cara-cara yang sudah terbukti

Misalnya jika anak anda malas belajar, anda harus perhatian pada 3 hal tersebut. Mungkin anak anada tidak punya goal yang jelas. Dia tidak tahu apa tujuannya belajar. Apakah jika anak memiliki goal yang jelas anak tersebut pasti mau belajar ? Jawabannya belaum tentu. Jika si anak tidak punya alasan yang sangat kuat maka goal yang jelas juga tidak ada gunanya. Anak tersebut tidak termotivasi untuk belajar.

Jika goal sudah jelas dan memiliki alasan yang sangat kuat apak anak tersedbut berhasil? Jawabannya adalah belum tentu. Sekitar 97% orang akan gagal walaupun memiliki goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat. Orang tersebut harus memiliki cara-cara yang sudah terbukti. Dengan melakukan cara-cara yang sudah terbukti maka maka orang akan dengan mudah berhasil jika dia memiliki goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat.

Misalkan seorang anak punya goal yang jelas, yaitu ingin menjadi seorang insinyur. Dia punaya alasan yang sangat kuat untuk itu. Karena itu si anak begitu rajin belajar matematika dan fisika. Dengan menguasai matematika dan fisika, dia akan mudah masuk ke jurusan teknik yang dia inginkan. Suatu hari ibunya berkata, “Nak, tidak usah belajar, mari kita jalan-jalan ke mall.” Tentu saja dengan permintan ibunya ini si anak berkata,”Jangan Bu, nanti kalau jalan-jalan ke mall saya tidak bisa matematika dan fisika, dan akhirnya saya tidak bisa masuk ke jurusan teknik.”

Ini tentunya sangat berbeda dengan anak-anak yang tidak punya goal yang jelas dan alasan yang sangat kuat. Makanya orang-orang yang seperti ini akan teombang-ambing oleh berbagai ajakan.

Saturday, October 16, 2010

Kebahagiaan





Ketika saya mengikuti seminar Unleash The Power Within, tepatnya bulan September 2009 ada seorang wanita Jepang yang mengadukan masalahnya bahwa dia tidak memiliki anak. Dia mengatakan takut ditinggalkan suaminya karena tidak bisa memberikan anak. Dia berfikir bahwa jika memiliki anak dia pasti bahagia.

Anthonny Robbin (pembicara di seminar itu berkata) o ya? Jika kamu memiliki anak kamu akan bahagia? Terus terang saya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Anthonny Robbin. Bagaimana tidak aneh, jika seseorang tidak punya anak pastilah dia menderita. Terus apakah kedatangan anaknya tidak membuatnya bahagia?

Terus terang setelah sekian lama saya baru bisa mengerti, bahwa bahagia yang sebenarnya tidaklah bersyarat. Jika seseorang mengatakan dia akan bahagia dengan syarat tertentu yang tidak mudah dicapai maka orang itu akan menderita. Bahagia yang sebenarnya tidaklah bersyarat. Atau jika ada syaratnya maka syarat itu sangatlah mudah. Jika seseorang menggantungkan kebahagiaannya pada sesuatu yang di luar kontrol dia maka dia pasti akan menderita.

Seperti perempuan tadi mengatakan,”Saya akan bahagia jika punya anak.” Jika dia memberikan persyaratan seperti ini maka dijamin dia tidak akan bahagia walaupun dia sudah punya anak. Karena jika dia telah memiliki anak, maka dia akan menggantungkan kebahagiaanya pada sesuatu yang lain yang mungkin juga sulit.

Ada orang yang mengatakan ,”Saya akan bahagia jika anak saya semuanya sudah menikah.” Pernyataan seperti ini tentu juga sangat memberatkan dia, karena anak adalah sesuatu di luar kontrol dia. Biar bagaimanapun anak tidak akan bisa dia kendalikan.

Untuk itu buatlah persyaratan kebahagiaan anda pada sesuatu yang mudah dicapai, cenderung dengan biaya murah, tidak tergantung pada orang lain, waktu mencapainya juga cepat. Contoh :
Saya akan bahagia jika masih bisa melihat matahari terbit
Saya bahagia ketika memberi makan ikan
Saya bahagia ketika mencium bunga
Saya bahagia ketika melakukan ibadah
Saya akan bahagia jika masih bisa menikmati minuman
Dan lain-lain.
Jadi, persyaratan bahagia yang menentukan adalah sendiri. Silakan buat persyaratan itu semudah mungkin sehingga anda bisa menikmati setiap saat.

Friday, October 15, 2010

Action





Action atau tindakan merupakan rumus utama untuk sukses. Tanpa adanya action maka segala rencana kita akan sia-sia. Walaupun kita tidak punya rencana jika melakukan action maka suatu saat kita akan bisa sukses. Jika action anda salah maka minimal anda mendapat pelajaran bahwa action yang satu ini tidak boleh kita lakukan lagi, harus kita ganti atau kita sempurnakan. Jika action kita tepat maka hasilpun akan baik.

Jadi lebih penting mana, pikiran tepat atau tindakan tepat? Tentu saja tindakan tepat. Jika tindakan anda tepat, anda pasti sukses. Jika tindakan anda tepat maka anda bisa menjadi kaya raya. Ada suatu kisah seseorang yang IQ nya hanya 60. Akan tetapi tindakannya tepat. Dia belajar lempar lembing seumur hidupnya. Akhirnya dia menjadi kaya raya berkat kemampuan lempar lembingnya. Bayangkan bahwa orang yang idiot saja jika actionnya tepat maka dia akan menjadi kaya raya.

Masalahnya apakah kita tahu tindakan mana yang tepat? Jawabannya adalah belum tentu. Jika kita tidak tahu action yang tepat maka kita harus punya pikiran yang tepat. Dengan pikiran yang tepat maka suatu saat tindakan kita makin lama makin tepat asalkan kita terus melakukan action. Jika metoda ini anda terapkan dalam sehari-hari maka karir anda akan cepat naik, bisnis anda akan cepat berkembang dan prestasi sekolah anda akan meningkat.

Thursday, October 14, 2010

Komitmen





Mungkin anda pernah mengalami suatu masa di mana anda sangat loyo. Untuk bekerja malas sekali, untuk belajar merasa tidak mood. Setelah itu anda bertemu dengan orang yang memotivasi anda. Ketika mendapat motivasi, anda begitu semangatnya, tidak loyo, anda langsung bisa membuat rencana bahwa masa depan anda akan lebih cerah dengan kerja atau belajar anda yang penuh gairah.

Ketika anda keluar dari ruang motivasi gairah kerja atau belajar anda sangat kuat, seolah-olah jika ada tembok baja menghadang di depan anda maka anda akan langsung menghancurkannya. Anda benar-benar bekerja dan belajar secara bersungguh-sungguh. Akan tetapi itu semua hanya berlangsung selama 2 hari. Setelah itu anda mulai loyo lagi, semakin lama semakin loyo. Kenapa bisa seperti itu?

Kondisi ketika dimotivasi dengan kondisi di lapangan memang berbeda. Ketika dimotivasi anda tidak berada pada dunia nyata. Untuk itu perlu adanya komitmen. Apa itu komitmen? Suka duka dijalani. Baik suka maupun duka anda tetap berusaha mencapai tujuan. Entah itu hujan, banjir, teman-teman tidak mendukung, anda tetap akan menjalani.

Komitmen biasanya timbul dari alasan yang sangat kuat. Mungkin anda pernah mengalami sakit yang luar biasa ketika anda merasa gagal. Dengan adanya komitmen ini maka anda akan tetap terus semangat dalam setiap suasana dan keadaan. Ada orang yang akhirnya berkomitmen untuk bekerja keras dan cerdas setelah mengalami masa yang pahit, yaitu orang yang dicintainya sakit keras dan biaya berobatnya sangat mahal, bahkan biaya berobat sehari lebih besar daripada gaji dia satu bulan. Dengan kondisi itu dia lebih berkomitmen untuk selalu berusaha keras menjadi kaya raya. Akan tetapi kita tidak harus mengalami hal yang seperti itu. Kita bisa juga membayangkan saja. Jika kita bisa membayangkan dengan sempurna maka sama saja kita mengalami kejadian yang sama, karena otak manusia tidak bisa membedakan yang real dan yang imajiner.

Wednesday, October 13, 2010

Relativitas





Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat adanya perbedaan-perbedaan. Ada orang yang tampan, ada yang jelek, ada yang pintar, ada yang bodoh, ada yang kaya, ada yang miskin, dan lain-lain. Akan tetapi semua itu baru ada setelah dibandingkan dengan yang lain. Sesuatu dikatakan besar jika ada sesuatu yang lain yang lebih kecil. Seseuatu dikatakan kecil jika ada sesuatu yang lain yang lebih besar.

Orang akan merasa kaya setelah melihat orang lain yang lebih miskin, begitu juga orang merasa miskin ketika melihat orang lain yang lebih kaya. Suatu saat mungkin anda akan merasa bodoh ketika teman-teman anda pintar, dan anda akan merasa pintar jika ada orang lain yang lebih bodoh.

Jadi bisa dikatakan tidak ada besar, tidak ada kecil, tidak ada pintar, tidak ada bodoh, tidak ada pendek, tidak ada panjang, tidak ada tinggi, tidak ada rendah, tidak ada kaya, tidak ada miskin, tidak ada tua, tidak ada muda, kecuali sudah dibandingkan dengan yang lain. Ini yang bisa kita sebut relativitas. Segala-sesuatu sangat relatif, entah itu besar atau kecil.

Jadi sebaiknya kita membandingkan dengan yang mana? Yang kaya atau yang miskin? Yang muda atau yang tua? Yang pandai atau yang bodoh? Semua jawaban adalah tergantung. Ada kalanya kita harus membandingkan dengan yang miskin, yang bodoh, yang punya lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan kita. Agar kita lebih bersyukur terhadap segala yang kita miliki. Ada kalanya kita harus membandingkan dengan yang lebih kaya, lebih kuat, lebih pandai dan yang punya banyak kelebihan dibandingkan dengan kita agar kita mau berusaha mencapai yang lebih baik dengan sungguh-sungguh.

Tuesday, October 12, 2010

Keberanian






Salah satu hal yang membuat orang menjadi sukses adalah keberanian. Dengan adanya keberanian ini orang akan mudah melakukan take action. Dia akan segera bertindak, terlepas dari tindakannya itu benar atau salah. Jika tindakannya benar maka dia akan sukses. Jika tindakannya salah maka dia akan bisa belajar agar bisa melakukan tindakan dengan benar.

Jika anda ingin menjadi pengusaha maka anda harus memliki satu hal yang disebut keberanian. Dengan adanya keberanian ini maka anda akan segera memulai untuk berbisnis. Orang yang cenderung penakut untuk memulai berbisnis akan cenderung lambat berhasilnya. Anda harus segera take action memulai bisnis, jika masih ada kesalahan yang menyebabkan anda bangkrut maka anda bisa belajar dari situ. Berbeda sekali jika anda terlalu banyak pertimbangan dalam memulai bisnis. Jika kita terlalu banyak menimbang, bisnis tidak akan segera dimulai. Terkadang berpikirnya saja lebih lama dibandingkan dengan kita langsung memulai.

Saat ini banyak pelatihan untuk mengubah rasa takut menjadi berani. Salah satunya dengan firewalk. Para peserta disuruh berjalan di atas api. Api sengaja ditata sehingga tidak begitu panas dan membakar. Antara lain dengan dipilih jenis kayunya. Biarpun sudah diketahui api ini aman para peserta tentunya akan ketakutan jika disuruh menginjak api. Maka yang ditekankan di sini adalah bagaimana cara mengubah ketakutan mereka menjadi keberanian. Mungkin masih banyak peserta yang ketika mau lewat menjadi takut. Akan tetapi setelah melewatinya ternyata tidak apa-apa.

Dengan berjalan di atas api mereka berarti keluar dari zona nyaman. Begitu keluar dari zona nyaman, ternyata tidak terjadi banyak masalah, malahan mereka banyak mencapai kesuksesan. Karena itulah dengan seminar yang terdapat firewalknya maka mental mereka berubah, sehingga kesuksesan mudah diraih.

Monday, October 11, 2010

Pikiran Jernih




Manusia selalu memiliki masalah. Jika satu masalah sudah diselesaikan maka akan muncul masalah yang lain. Memiliki masalah tidak bisa dikatakan negatif. Justru orang yang merasa tidak punya masalah maka berarti orang itu sedang dalam masalah, yaitu dia memiliki masalah karena tidak menemukan masalahnya.

Orang yang memiliki masalah berarti dia punya arah hidup, dia memiliki cita-cita dan tujuan hidup. Jika tujuan hidupnya dibuang maka masalahnyapun ikut hilang. Tapi bukan itu kan yang diinginkan? Oke, biarkanlah kita memiliki masalah, yang penting kita berusaha menyelesaikannya. Dengan menyelesaiakan masalah maka kita akan menjadi lebih dewasa.

Akan tetapi kita terkadang memiliki banyak masalah yang menyebabkan kita kebingungan. Kita tidak bisa berpikir jernih ketika memiliki banyak masalah. Untuk itu jika kita memiliki masalah kita jangan terlalu memikirkanya. Yang terpenting kita tetap berusaha menyelesaikannya. Dengan cara seperti itu maka kita akan tetap bisa berpikir jernih.

Pikirkanlah solusinya, jangan terlalu memikirkan masalahnya. Jika anda lebih berpikir ke solusinya maka masalah anda akan lebih mudah terselesaikan. Jika anda hanya berfikir masalah anda maka masalah anda justru tidak akan terselesaikan.

Jika kita mengendarai sepeda motor, maka kita bisa melihat kaca spion untuk melihat kendaraan yang ada di belakang kita. Jika kita terlalu fokus melihat kaca spion tadi maka kita tidak akan fokus melihat ke depan. Maka kita harus fokus melihat ke depan. Kaca spion hanya sewaktu-waktu saja kita lihat.

Begitu juga seandainya kita memiliki hutang. Kita jangan terlalu fokus pada hutang kita. Seharusnya kita lebih fokus bagaimana cara memperoleh penghasilan yang besar agar hutang-hutang kita terlunasi. Jika kita terlalu memikirkan hutang-hutang kita maka pikiran kita tidak bisa jernih, sehingga kita malah tidak bisa fokus untuk mendapat penghasilan besar. Dengan demikian maka hutang-hutang akan lebih sulit terlunasi.

Sunday, October 10, 2010

Arah Hidup






Setiap manusia pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita itu bisa sebuah, dua buah, tiga buah, sepuluh buah bahkan seratus buah. Ada orang yang cita-citanya sungguh-sungguh, dan ada juga yang main-main. Ada juga orang yang cita-citanya hanya sekedar formalitas. Dia bercita-cita kerena hanya ikutan teman-temannya yang memang punya cita-cita.

Hati-hati, jika anda tidak punya cita-cita yang sungguh-sungguh maka arah hidup anda tidaklah jelas. Ada orang yang punya cita-cita, tapi setiap hari hanya bermalas-malasan. Ini disebabkan karena mungkin cita-citanya kurang kuat, atau bahasa kasarnya cita-cita dia impoten, sehingga kurang merangsang dia untuk bekerja sungguh-sungguh dalam mencapainya.

Bisa juga seseorang lemah dalam menempuh cita-citanya karena memang cita-citanya terlalu tinggi. Dengan cita-cita terlalu tinggi ini dia hanya berangan-angan saja. Saya tidak melarang orang-orang memiliki cita-cita yang tinggi, malahan saya sangat menganjurkan. Akan tetapi anda harus selalu berusaha agar anda bisa bersungguh-sungguh dalam menempuh cita-cita anda. Alangkah lebih baik jika anda menemukan komunitas yang memiliki cita-cita yang sama. Jika anda memiliki cita-cita ingin jadi pengusaha, maka anda harus memiliki komunitas dengan para pengusaha. Jika anda ingin memiliki cita-cita kuliah di perguruan tinggi favorit maka anda harus berada di komunitas orang-orang yang memiliki cita-cita masuk perguruan tinggi favorit. Misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar. Dengan begitu cita-cita anda tidak sekedar angan-angn saja.

Dengan cita-cita yang ditempuh secara bersungguh-sungguh maka arah hidup anda akan lebih jelas, sehingga hidup anda akan lebih bergairah. Dengan hidup anda bergairah maka anda bisa memberikan inspirasi pada orang banyak.

Saturday, October 9, 2010

Kesalahan Besar




Manusia tidak pernah terlepas dari kesalahan. Setiap hari manusia pasti melakukan kesalahan. Apakah ini merupakan penyakit keturunan? Tentu saja iya. Karena semua keturunan nabi Adam mengalami hal yang sama. Hanya saja yang paling penting adalah bagaimana tindakan kita setelah melakukan kesalahan.

Mungkin anda seorang pelajar yang memiliki semangat belajar. Anda merencanakan belajar setiap hari misalnya 3 jam. Akan tetapi ketika dipraktekkan seringkali belajarnya hanya 10 menit setiap hari. Anda tentu merasa salah ketika melihat nilai ulangan anda tidak bagus. Mungkin anda berfikir, bahwa saya melakukan kesalahan, yaitu kurang belajar, sehingga nilai di sekolah menjadi jelek. Rasa bersalah ini sangat wajar jika ada pada diri anda. Yang terpenting adalah anda tetap mau berusaha untuk belajar memperbaiki kualitas dan kuantitas belajar anda. Anda boleh merasa bersalah, akan tetapi jangan sampai rasa bersalah ini justru membuat anda menjadi tidak bersungguh-sungguh.

Sebenarnya kesalahan besar yang anda miliki adalah jika anda berbuat salah anda tidak berusaha memperbaikinya. Anda hanya merasa bersalah saja tanpa anda melakukan tindakan yang lebih baik. Anda melakukan kesalahan besar jika setelah melakukan kesalahan anda hanya menyesali dan tidak memperbaiki diri. Jika anda terus-terusan tidak mau memperbaiki diri maka itu semua akan menjadi kebiasaan yang tidak baik. Ketika anda hanya menyesali kesalahan anda terus, maka energi anda akan habis. Anda akan kehilangan gairah untuk melakukan kegiatan berikutnya.

Friday, October 8, 2010

Menimbun




Ketika orang berpuasa, dia akan bisa membayangkan bahwa makanan yang rasanya biasa-biasa saja akan terasa begitu nikmat. Pada saat itu terkadang kita jadi ingin mengumpulkan segala macam makanan, baik itu yang rasanya manis, yang rasanya gurih, dan masih banyak yang lainnya.

Seolah-olah saat itu kita merasakan bahwa kita akan bisa menghabiskan semuanya. Bahkan saat itu kita berfikir bahwa semua makanan yang kita simpan, orang lain tidak boleh melihatnya. Semua makanan hanya untuk kita.

Pada saat buka puasa tiba, ternyata kita hanya mampu memakan sebagian kecil saja. Pada saat kita makan satu jenis makanan, ternyata perut kita sudah kenyang. Makanan yang tadinya terasa nikmat akan terasa biasa-biasa saja. Makanan yang tadinya membuat nafsu kita meningkat, membuat air liur keluar, kini membuat kita merasa muak dan ingin menjauhinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang juga masih merasakan hal yang sama. Dia menginginkan sesuatu, setelah mendapatkannya maka dia akan merasa biasa-biasa saja. Dia ingin berada di sana, tetapi setelah mencapainya dia merasakan di sini juga. Ketika yang di sana sudah sampai di sini, maka kita hanya menikmati sedikit saja. Setelah itu kita menginginkan yang lain lagi. Entah kenapa kita merasa tidak selalu puas. Untuk itu maka anda harus mengerti apa yang sebenarnya anda inginkan.

Apakah boleh kita selalu ingin menjadi lebih kaya? Tentu saja boleh. Hanya saja Yang terpenting anda kaya tanpa menganggu kepentingan orang lain. Anda bisa memilih kaya dengan tujuan untuk membantu orang lain. Karena walaupun kita kaya, tidak mungkin kita menikmati semuanya.

Thursday, October 7, 2010

Alasan Yang Sangat Kuat





Ada seseorang yang berfikir bahwasanya hidup ini yang penting cukup saja. Dengan penghasilan yang dimiliki sekarang dia merasa penghasilannya sudah cukup. Suatu hari istrinya menderita sakit. Dia membawa istrinya ke dokter. Karena sakitnya parah dokter menyuruhnya untuk opname. Akan tetapi ternyata biaya opname untuk istrinya sangatlah mahal. Bahkan biaya per harinya sama dengan besar gaji dia sebulan. Dia merasa sangat sedih, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain mengharuskan istrinya opname.

Sejak saat itu dia mulai berubah. Tadinya dia sudah merasa cukup, sekarang dia merasa tidak cukup. Dia sebelumnya merasa cukup dengan penghasilan yang selama ini dia miliki. Sekarang ini dia memiliki alasan yang sangat kuat untuk menjadi kaya raya. Sejak saat itu dia mulai memunculkan ide-ide kreatifnya agar menjadikan dia kaya raya. Akhirnya dia merasakan bahwa dengan bekerja menjadi karyawan saja, maka sangat sulit bagi dia untuk menjadi kaya raya. Akhirnya dia mencoba untuk melakukan bisnis. Pada saat awal-awal dia berbisnis, dia mengalami kebangkrutan berkali-kali. Dia sempat hampir menyerah. Akan tetapi ketika mengenang waktu-waktu sebelumnya saat istrinya sakit, dia tidak mau menyerah. Dia berjuang terus sampai akhirnya menjadi pengusaha besar.

Inilah yang dimaksud dengan alas an yang sangat kuat. Alasan yang sangat kuat ini terkait dengan 2 hal, pertama mencari nikmat dan yang kedua menghindari sengsara. Jika anda masih belum punya kemauan yang kuat tadi, maka anda harus membuat daftar, kenikmatan apa yang anda dapatkan jika anda memperjuangkannya, serta kesengsaraan apa yang harus dihindari jika jika dia tidak memperjuangkannya. Semakin banyak poin-poin yang ditulis maka akan semakin dia terpacu untuk berjuang meraih sukses.

Wednesday, October 6, 2010

Kemauan Yang Kuat





Setiap orang pasti punya kemauan yang dicita-citakan. Kemauan itu bisa dari diri sendiri atau datang dari orang lain. Setiap kemauan ada kadarnya masing-masing, mungkin ada kemauan yang kuat, tetapi mungkin juga kemauannya lemah.

Otak manusia melakukan sesuatu karena 2 hal, pertama karena mencari nikmat dan yang kedua menghindari sengsara. Orang melakukan segala macam apapun pasti terkait 2 hal ini. Seorang siswa mau berangkat ke sekolah karena 2 hal ini. Dia pasti menghindari sengsara, karena bisa jadi kalau tidak ke sekolah dia akan dimarahi sama orang tuanya. Mungkin juga dia mencari nikmat, karena dengan sekolah maka masa depannya akan lebih cerah.

Seseorang mau bekerja karena juga terkait dengan 2 hal ini. Ada yang mencari nikmat dan ada pula yang menghindari sengsara. Dia mungkin mengejar nikmat, karena dengan bekerja dia akan mendapatkan gaji, mungkin juga dia menghindari sengsara, misalnya kalau tidak bekerja dia malu dengan tetangganya, atau dia khawatir istri dan anaknya harus diberi makan apa.

Seseorang tidak punya kemauan yang kuat karena alasan mencari nikmat dan sengsaranya yang kurang jelas. Bisa jadi sesuatu yang akan dituju memiliki kadar kenikmatan dan kesengsaraan yang seimbang, sehingga otaknya bingung. Jika seorang siswa tidak mau belajar, mungkin disebabkan dia membayangkan kenikmatan dan kesengsaraan yang bercampur jadi satu. Dengan belajar dia akan pandai (nikmat). Akan tetapi dia membayangkan bahwa belajar merupakan perjuangan yang berat (sengsara). Mungkin dia belum memiliki alasan yang sangat kuat untuk rajin belajar. Dia tidak bisa membayangkan dengan baik seberapa kuat dia akan memperoleh kenikmatan jika berhasil.

Tuesday, October 5, 2010

Ilmu Bertanya





Saya percaya bahawa anda pasti punya cita-cita. Dalam menempuh cita-cita anda mungkin akan memperoleh kemudahan, mungkin juga menemui kesulitan. Kesulitan yang kalian hadapi bisa bervariasi, bisa jadi ringan, bisa jadi juga berat. Jika anda memperoleh kesulitan yang berat, kemungkinan anda akan terus maju atau mungkin akan mundur.

Nah, bagaimana supaya anda tidak mundur? Salah satunya anda harus menggunakan “ilmu bertanya”. Jika pertanyaannya salah maka sikap anda juga akan salah. Jika pertanyaannya benar maka sikap anda juga akan benar. Maksudnya salah di sini bagaimana? Saya percaya pada intinya anda tidak ingin mundur karena anda pasti ingin cita-cita anda tercapai. Jadi maksudnya pertanyaan salah adalah pertanyaan yang menyebabkan anda mundur, sementara pertanyaan dianggap benar jika pertanyaan tersebut membuat anda maju.

Ada contoh kasus, seseorang ingin menjalankan sebuah bisnis. Akan tetapi orang tersebut ragu-ragu bahwa bisnisnya bisa jadi gagal. Dalam fikiran orang tersebut tentunya ada pertanyaan-pertanyaan yang salah. Misalnya pertanyaannya adalah sebagai berikut,”nanti kalau gagal gimana?” Atau ,”nanti kalau teman-teman tidak mendukung gimana?” Mungkin juga pertanyaanya,”Nanti kalau kekurangan modal gimana?” “nanti kalau tidak disetujui sama istri gimana?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang salah. Karena dengan pertanyaan tadi, anda cenderung tidak take action. Untuk itu anda harus mengubah pertanyaaan tersebut sebagai berikut
“Supaya berhasil caranya bagaimana? Saya harus memilih usaha apa? Saya harus bekerja sama dengan siapa? Saya harus belajar kepada siapa”
“Agar teman-teman mendukung caranya bagaimana?”
“Supaya mudah mendapatkan modal caranya bagaimana?”
“Agar istri setuju caranya bagaimana?”
Dan sebagainya. Semuanya tergantung pada bagaimana cara kita bertanya. Inilah yang saya maksud dengan ILMU BERTANYA.

Monday, October 4, 2010

Peluang Besar





Kalau kamu mengejar uang, maka akan sulit mendapatkan peluang. Akan tetapi kalau kamu mengejar peluang, tentunya akan mendapatkan uang. Ada alasan yang sedikit konyol tentang hal ini. Kalau kita lihat tulisannya, di dalam tulisan peluang terdapat tulisan uang, sedangkan di dalam tulisan uang tidak terdapat tulisan peluang.

Uang terdiri dari 4 huruf, sedangkan peluang terdiri dari 7 huruf. Angka 4 dalam kepercayaan Tionghoa bukanlah angka yang bagus, sedangkan angka 7 menurut banyak agama adalah angka yang bagus. Saya tidak tahu apakah ini benar atau konyol. Tapi kalau anda ingin sukses, kejarlah peluang. Pada intinya semakin banyak kita memberi maka semakin banyak pula kita menerima. Orang yang sering memberikan pengajaran gratis kepada banyak orang maka dia akan semakin mudah untuk menjual produk pengajarannya yang lain.

Jika anda ingin toko anda ramai, mungkin anda harus memberikan sesuatu yang lebih kepada konsumen anda, misalnya dengan memberikan parkir gratis, memberikan diskon atau hadiah yang menarik. Jika anda ingin menjual software, alangkah baiknya jika anda memberikan free warenya, sehingga orang bisa melihat apakah software anda bagus atau tidak.

Saat ini banyak pembicara yang memperoleh uang banyak ketika berbicara. Akan tetapi ternyata dari hasil bisnisnya, dia memperoleh uang yang jauh lebih banyak. Mengapa? Karena ketika memberikan seminar tujuan dia adalah mencari peluang. Dengan dia memberikan seminar bisnis, dia akan lebih banyak dikenal oleh para pebisnis. Mungkin di antara pebisnis yang mengenal dia ada seorang pebisnis besar yang mengajak dia bekerja sama. Dari siniliah justru dia memperoleh uang besar karena sebelumnya mengejar peluang.

Sunday, October 3, 2010

Sebab Akibat





Seringkali kita menjumpai orang yang menyesal, kenapa sampai gagal. Seringkali juga kita melihat orang yang merasa nasibnya buruk. Seringkali ada orang yang kehidupannya miskin dan ia merasa tidak bisa kaya. Seringkali ada orang yang merasa bahwa setiap kali belajar dia tetap tidak mengerti.

Kenapa semua itu terjadi? Yang pati itu semua ada penyebabnya. Jadi bisa dikatakan kejadian di atas hanyalah akibat. Setiap akibat ada penyebab yang memicunya. Pada dasarnya kita tidak bisa memilih akibat, tetapi kita hanya bisa memilih penyebabnya. Anda boleh memilih rajin atau malas, akan tetapi akibat dari kedua hal tersebut anda tidak bisa memilih. Jika anda memilih malas akibatnya nilai sekolah anda jelek, atau anda jadi miskin tidak akan bisa anda pilih. Jika anda rajin maka nilai sekolah anda akan baik, anda akan kaya raya, semuanya tinggal anda terima.

Seorang siswa kelas SMA merasa mengeluh tidak bisa paham belajar matematika. Dia mengatakan sudah mempelajarinya berkali-kali. Ketika ditanya bagaimana cara belajarnya ketika kelas 1 dan 2 SMA maka dia menjawab ,”Saya tidak pernah belajar matematika di kelas 1 dan 2 SMA”. Nah itulah masalahnya. Bagaimana seseorang bisa mempelajari matematika kelas 3 SMA jika di kelas 1 dan 2 SMA dia tidak pernah belajar matematika?

Anda boleh bersantai-santai sekarang, tetapi resiko silakan ditanggung sendiri. Anda boleh tidak berhati-hati dalam memilih makanan, tetapi di masa tua anda tidak akan bisa memilih ketika harus sakit-sakitan. Anda boleh memilih untuk tidak rajin di SMA, akibatnya anda tidak bisa memilih ketika kemampuan anda pada tes perguruan tinggi menjadi rendah, sehinga anda tidak bisa diterima di perguruan tinggi favorit.

Saturday, October 2, 2010

Menilai Orang






Mungkin kita sering melihat orang yang kaya raya. Misalnya orang yang anda perhatikan perhatikan jarang bersedekah atau memberikan sebagian uangnya kepada fakir miskin. Sebenarnya kita tidak boleh langsung menilai bahwa orang tersebut memang tidak pernah memberikan uangnya kepada fakir miskin. Apalagi jika langsung menilai orang tersebut kikir.

Saat ini banyak sekali sinetron yang memberikan gambaran kejahatan orang-orang kaya. Masalahnya apakah dalam kehidupan sehari-hari orang kaya pasti seperti itu? Dengan adanya tayangan yang seperti ini maka ada kecenderungan masyarakat luas (yang umumnya miskin) akan memiliki penilaian bahwa orang kaya itu jahat. Dengan adanya penilaian itu maka orang-orang menjadi tidak punya keinginan untuk menjadi kaya.

Sebenarnya otak manusia hanya disesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara. Semua orang pasti tidak ingin jahat. Dengan demikian mereka akan cenderung untuk menghindarinya. Untuk itu, hati-hati dalam menilai orang. Jika anda salah menilai mungkin anda tidak akan mau belajar kepada orang tadi. Untuk itu berusahalah memperhatikan yang baik-baik saja kepada orang lain, supaya sifat baik tadi mudah menular ke kita.

Friday, October 1, 2010

Air Mengalir





Ada pepatah yang mengatakan hiduplah seperti air yang mengalir. Saya sendiri bisa setuju dan tidak setuju dengan istilah ini. Jika yang dimaksud seperti air mengalir yang artinya kita pasrah, saya tidak setuju. Kalau anda pasrah, hanya mengikuti arus saja, anda akan terkena sindrom air terjun Niagara.
Itu artinya anda hanya mengikuti arus saja, bersantai-santai, sehingga ketika terjadi masalah besar anda tidak bisa berbuat apa-apa, sebagaimana anda mengikuti aliran air dengan santai, tidak tahunya air tadi akhirnya terjun ke bawah sebagaimana air terjun Niagara. Pada saat itu anda sudah terlambat.

Kenapa saya bisa setuju? Semuanya tergantung bagaimana cara memberi arti. Saya setuju, karena sebenarnya air memiliki daya gempur yang luar biasa. Air yang menetes terus-menerus, bisa melubangi batu yang paling keras. Aliran air tidak pernah menyerah. Jika air yang mengalir ditutup, air tetap berusaha mencari celah-celah kecil untuk dilalui. Jika tutupnya rapat (dibendung), air akan tetap berusaha membentuk genangan yang makin lama makin tinggi, sampai suatu saat genangan tadi bisa melebihi ketinggian bendungan, sehingga bisa tumpah dan mengalir. Jika tidak bisa tumpah, maka air akan menjebol bendungan.

Pertanyaan berikutnya, bukankah air yang ada di bendungan pada umunya tidak pernah tumpah, dan jarang sekali menjebol bendungan? Ya, pertanyaan tadi benar. Karena pada bendungan yang dibuat, terdapat celah air untuk keluar. Itulah kehebatan air.

Jadi yang bisa disimpulkan di sini, pengertian seperti aliran air mengalir, jika anda sebagai airnya tentunya sangat bagus. Akan tetapi kalau anda adalah suatu benda yang dibawa oleh aliran air tadi, ini tentu tidak bagus.