Friday, August 13, 2010

Komunikasi Dan Pengambilan Keputusan

Sistem komunikasi ke otak ada 3 macam, yaitu penglihatan, pendengaran dan perasaan, sedangan cara pengambilan keputusan juga ada 3 macam, yaitu tipe data, tipe referensi dan tipe diri sendiri. Jika anda mengetahui sifat-sifat orang, anda akanlebih mudah untuk mengajak orang itu melakukan sesuatu. Anda akan lebih mudah menawarkan produk anda kepada orang itu, anda akan lebih mudah memotivasi orang itu. Anda juga lebih mudah menasehati orang itu.

Jika anda punya seorang dosen yang tipenya penglihatan, mungkin akan lebih baik jika anda presentasi kepada dia menggunakan infokus. Dosen anda akan menilai apa yang anda presentasikan terlihat lebih interaktif. Tapi terkadang metoda ini tidak cocok digunakan jika dosen anda tipenya pendengaran. Orang yang tipenya pendengaran jika menonton seperti ini malah bisa mengantuk.

Misalkan kita mengajukan proposal kepada orang yang tipe pendengaran, tapi pengambilan keputusannya adalah tipe data, maka proposal anda harus dipenuhi dengan data-data. Karena dia tipe pendengaran, coba tanyakan ,”Pak, bapak mau membaca proposal sendiri atau dibacakan.” Karena dia tipe pendengaran, kemungkinan besar dia akan memilih dibacakan. Ketika anda membacakan, tunjukkan data-data real kepadanya, biasanya setelah selesai membacakan orang seperti ini akan mudah untuk menandatanganinya.

Jika anda menjual produk kepada orang yang tipenya referensi, maka anda bisa menunjukkan bahwa teman-temannya juga beli, artis yang ini juga beli, dan sebagainya. Kemungkinan orang seperti ini untuk beli akan lebih tinggi.

Yang paling sulit adalah orang yang tipenya diri sendiri. Orang yang seperti ini kita berikan referensi masih sulit untuk percaya, kita tunjukkan data juga sulit untuk percaya. Tung Desem Waringin pernah punya pengalaman menghadapi orang tipe ini, tetapi komunikasi ke otaknya adalah pendengaran. Waktu itu Pak Tung, masih menjadi direktur BCA di kota Malang. Saat itu ada seseorang yang menyimpan uang depositonya dengan jumlah milyaran. Karena waktu itu krisis moneter (1998) dan banyak bank yang dilikuidasi, maka orang ini ingin mengambil uangnya dari BCA. Tentu saja ini bisa sangat mengguncang BCA. Karena itulah Pak Tung berusaha untuk mencegah orang ini dalam mengambil uang depositonya.

Pada saat itu Orang tersebut mengatakan, “Pak, saya dengar di koran banyak sekali bank-bank yang ditutup, saya khawatir BCA ini akan ditutup juga, jadi saya berniat mengambil uang deposito saya.” (perhatikan bahwa orang ini mengatakan saya dengar di Koran, padahal koran tidak ada suaranya, ini salah satu indikator bahwa orang ini tipe pendengaran). Pak Tung akhirnya berkata, “Bapak yang lebih tahu. Bukankah presiden juga mengatakan bahwa BCA yang sebesar ini tidak akan ditutup, jadi semuanya saya serahkan kepada bapak, bapak yang lebih tahu.” Karena lawan bicaranya tipe diri sendiri, maka alangkah lebih baik jika dikembalikan pada dia, misalnya dengan kata-kata tersebut “Bapak yang lebih tahu.” Dengan cara seperti itu orang yang tipe diri-sendiri mudah dipengaruhi. Setelah pembicaraan agak lama akhirnya orang tersebut berkata, “Baiklah pak, saya tidak mengambil deposito saya dulu, tapi kalau ada apa-apa ngomong ya.” Nah kurang lebih kejadiannya seperti itu, dan akhirnya orang tersebut tidak jadi mengambil uang depositonya.

No comments:

Post a Comment