Wednesday, August 11, 2010

Pendidikan Teroris

Pernahkah anda melihat seorang anak yang meminta sesuatu kepada orang tuanya sambil merengek-rengek , dan akhirnya orang tuanya memenuhinya? Atau mungkin anda punya pengalaman yang seperti ini? Jika hal ini terjadi, hati-hati, pendidikan teroris sedang dimulai.

Misalkan ada seorang anak minta sesuatu kepada orang taunya. Orang tuanya tidak memenuhi, kemudian anknya merengek-rengek. Karena merasa malu dilihat orang, akhirnya orang tuanya memenuhi keinginan anak tadi. Si anak langsung mengambil kesimpulan ,”Ooo, kalau minta sesuatu tidak dipenuhi, maka saya harus merengek-rengek.”

Karena sering minta sesuatu dan merengek-rengek, akhirnya orang tuanya mencoba untuk tidak memenuhinya walaupun dia merengek-rengek. Karena merasa tidak dipenuhi, maka dia menagis keras-keras. Karena merasa malu, akhirnya orang tuanya memenuhi permintaan anaknya. Sia anak langsung mengambil kesimpulan, “Ooo, kalau meminta tidak dipenuhi, berarti harus merengek-rengek. Kalu merengek-rengek tidak cukup berarti harus menagis keras.”

Suatu hari orang tuanya ingin agar anaknya tidak menangis keras lagi jika meminta sesuatu. Orang tuanya berusaha tidak memenuhi permintaannya walaupun dia menangis keras. Akhirnya orang tuanyamembiarkannya walaupun si anak menangis keras-keras. Si anak langsung berusaha mencari cara agar orang tuanya memenuhi. Akhirnya si anak melakukan gulung-gulung di lantai. Orang tuanya merasa malu melihat anaknya gulung-gulung di lantai di depan umum. Terpaksa orang tuanya memenuhi permintaan anaknya. Sang anak akhirnya berfikir ,”Ooo kalu permintaan saya tidak dipenuhi, berarti harus merengek-rengek, kalau merengek-rengek tidak dipenuhi berarti harus menangis keras-keras, kalau menangis keras-keras tidak cukup, berarti harus gulung-gulung di lantai.”

Orang tua makin kebingungan karena anaknya sering gulung-gulung di lantai jika meminta sesuatu. Akhirnya dia berusaha untuk tidak memenuhi permintaannya jika anak gulung-gulung di lantai. Karena merasa tidak dipenuhi si anak memukulkan kepalanya ke lantai. Orang tuanya tambah bingung, dengan terpaksa diupenuhi juga permintaan anaknya, karena takut kepala anaknya pecah. Si anak langsung berfikir ,”Ooo, kalau meminta sesuatu tidak dipenuhi berarti harus merengek-rengek. Kalau merengek-rengek tidak cukup berarti harus menagis keras-keras, kalau menagis keras tidak cukup berarti harus gulung-gulung, kalau masih tidak cukup juga, berarti harus mukulin kepala ke lantai.” Lengkap sudah si anak menjadi teroris sejati.

Ketika si anak sudah dewasa, permintaanya tidak dipenuhi oleh pacarnya. Karena tidak dipenuhi, akhirnya dia mencoba bunuh diri. Pada awalnya hanya ingin mencoba, tapi yang terjadi mati sungguhan.

No comments:

Post a Comment