Suatu hari ada seorang lelaki yang pulang dari kantor. Dengan badan yang agak letih dia masuk ke dalam rumah. Setelah membersihkan tangan dan kaki, dia menuju ruang makan. Langsung dia memakan makanan yang disediakan oleh istrinya. Kebetulan makanan yang ada adalah sayur kacang panjang dan ikan asin kesukaannya. Walaupun sayurnya agak kurang garam, dia begitu menikmatinya. Begitu selesai makan dia mengatakan kepada istrinya, “Wah sayur kacang dan ikan asin masakanmu sangat enak. Terima kasih” . Karena ucapannya ini, istrinya lebih sering menghidangkan masakan sayur kacang panjang dan ikan asin.
Ada lagi orang kedua. Ceritanya hampir sama, waktu itu istrinya membuat masakan kesukaannya. Hanya saja masakan itu agak kurang garam. Karena kurang garam, dia ngomel-ngomel masakannya tidak enak. Akhirnya sang istri jadi malas memasak. Sejak saat itu istrinya menjadi malas-malasan dalam memasak, sehingga masakannya malah makin tidak enak.
Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa jika kita berterima kasih atas kebaikan seseorang maka orang itu akan lebih mudah melakukan kebaikannya lagi, tetapi jika kita mencela keburukannya, maka kebaikannya malah makin berkurang. Begitu juga hubungan anda dengan Tuhan. Jika anda berterima kasih kepada Tuhan (bersyukur) maka Tuhan akan menambah kenikmatan yang sudah anda terima.
No comments:
Post a Comment