Friday, September 17, 2010

Kerja Keras






Seringkali kita mendengar istilah kerja keras. Ini memang bagus diterapkan, akan tetapi ada hal yang lebih bagus, yaitu kerja cerdas. Yang lebih ideal adalah kerja keras dan cerdas. Jika anda ingin sukses anda harus mengutamakan kerja cerdas dulu, setelah itu baru kerja keras. Kalau kita mengutamakan kerja keras maka kita akan sibuk. Ketika sibuk kita sudah tidak bisa menentukan prioritas. Akibatnya sulit diarahkan untuk kerja cerdas.

Tentu saja mengandalkan kerja keras masih lebih baik dari pada anda bermalas-malasan tidak mau bekerja. Seorang karyawan pada umumnya melakukan kerja keras, sementara pengusaha kebanyakan melakukan kerja cerdas. Saya hanya mengatakan kebanyakan, tidak selalu begitu. Ada juga karyawan yang melakukan kerja keras, sementara ada juga pengusaha yang melakukan kerja keras. Karyawan yang mengutamakan kerja keras tanpa kerja keras akan sulit naik jabatan. Begitu juga pengusaha yang mengutamakan kerja keras tetapi tidak kerja cerdas maka bisnisnya sulit berkembang.

Orang yang kerja cerdas biasanya bisa mendelegasikan pekerjaan yang tidak penting. Dia memberikan pekerjaannya pada orang lain supaya bisa menggunakan waktunya untuk memperoleh informasi yang lebih penting. Untuk sukses, orang membutuhkan kuda tunggangan. Seorang karyawan yang berhasil naik gaji cepat, biasanya dia bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada para bawahannya dan membentuk sistem yang sedemikian hingga bisa berjalan dengan baik. Apalagi para pengusaha, dia harus bisa mendelegasikan pekerjaannya pada orang lain. Jika tidak dia hanya menjadi self employee.

No comments:

Post a Comment