Monday, October 18, 2010
Komitmen Tumbuh dari Alasan
Seperti dijelaskan pada artikel komitmen. Seseorang bisa memiliki komitmen jika ada alasan yang sangat kuat. Alasan yang sangat kuat timbul karena adanya nikmat dan sengsara yang diterima oleh otak manusia. Hal ini dikarenakan otak manusia hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara.
Seperti yang dibicarakan oleh guru saya Tung Desem Waringin dalam seminar Life Revolution, beliau pernah alas an yang sangat kuat ketika memilih 6 orang calon pacarnya. Masalahnya keenam orang tersebut tidak ada satupun yang mau. Bahkan dijelaskan ada satu orang perempuan yang mengatakan ,”Saya tidak mau sama Tung, karena dia goblok.” Mendengar perkataan ini tentunya hati Pak Tung sangat sakit.
Denga kondisi ini maka separuh fungsi hidup Pak Tung merasa terganggu. Kenapa separuh fungsi hidup? Karena seluruh sel tubuh manusia hanya berfungsi 2 hal, yaitu mempertahankan hidup dan kedua melanjutkan keturunan. Ketika itulah fungsi untuk melanjutkan keturunannya merasa terganggu. Akhirnya beliau berfikir bahwa, ”Wanita cenderung lebih suka kepada laki-laki yang menonjol di bagian tertentu”. Tentu saja menonjol di bagian yang tepat.
Karena itulah, kejadian tersebut merupakan titik balik kehidupannya. Dengan adanya hal inilah maka Pak Tung berkomitmen bahwa dia harus berhasil. Karena itulah beliau berusaha mencari cara-cara terbaik dalam belajar. Dia berusaha bergaul dengan teman-teman yang juara di sekolahnya. Pak Tung ingin mengetahui bagaimana cara belajar siswa yang juara. Ternyata cara belajar mereka cenderung berbeda dengan teman-teman biasa yang dia miliki. Akhirnya dengan semangat yang sangat tinggi sampai akhirnya Pak Tung tidur di rumah temannya dan kadang sebaliknya akhirnya Pak Tung mendapatkan prestasi yang bagus di sekolahnya. Paling tidak dari hasil EBTANAS, nilai kimianya adalah tertinggi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment