Tuesday, October 5, 2010

Ilmu Bertanya





Saya percaya bahawa anda pasti punya cita-cita. Dalam menempuh cita-cita anda mungkin akan memperoleh kemudahan, mungkin juga menemui kesulitan. Kesulitan yang kalian hadapi bisa bervariasi, bisa jadi ringan, bisa jadi juga berat. Jika anda memperoleh kesulitan yang berat, kemungkinan anda akan terus maju atau mungkin akan mundur.

Nah, bagaimana supaya anda tidak mundur? Salah satunya anda harus menggunakan “ilmu bertanya”. Jika pertanyaannya salah maka sikap anda juga akan salah. Jika pertanyaannya benar maka sikap anda juga akan benar. Maksudnya salah di sini bagaimana? Saya percaya pada intinya anda tidak ingin mundur karena anda pasti ingin cita-cita anda tercapai. Jadi maksudnya pertanyaan salah adalah pertanyaan yang menyebabkan anda mundur, sementara pertanyaan dianggap benar jika pertanyaan tersebut membuat anda maju.

Ada contoh kasus, seseorang ingin menjalankan sebuah bisnis. Akan tetapi orang tersebut ragu-ragu bahwa bisnisnya bisa jadi gagal. Dalam fikiran orang tersebut tentunya ada pertanyaan-pertanyaan yang salah. Misalnya pertanyaannya adalah sebagai berikut,”nanti kalau gagal gimana?” Atau ,”nanti kalau teman-teman tidak mendukung gimana?” Mungkin juga pertanyaanya,”Nanti kalau kekurangan modal gimana?” “nanti kalau tidak disetujui sama istri gimana?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang salah. Karena dengan pertanyaan tadi, anda cenderung tidak take action. Untuk itu anda harus mengubah pertanyaaan tersebut sebagai berikut
“Supaya berhasil caranya bagaimana? Saya harus memilih usaha apa? Saya harus bekerja sama dengan siapa? Saya harus belajar kepada siapa”
“Agar teman-teman mendukung caranya bagaimana?”
“Supaya mudah mendapatkan modal caranya bagaimana?”
“Agar istri setuju caranya bagaimana?”
Dan sebagainya. Semuanya tergantung pada bagaimana cara kita bertanya. Inilah yang saya maksud dengan ILMU BERTANYA.

1 comment:

  1. tp kalau kita tidak tau t4 bertanya yang benar gimana???? apakah lebih baik tidak bertanya atau bertanya kepada sembarang orang, kan bisa saja kita salah tanya orang

    ReplyDelete