Sistem komunikasi ke otak pada ,manusia ada 3 macam
1. Visual atau penglihatan
2. Auditorial atau pendengaran
3. Kinestetik, meliputi gerak dan rasa
Orang yang tipenya penglihatan, biasanya memiliki ciri-ciri warna bajunya kelihatan bagus, dandanannya rapi, di kamarnya penuh dengan hiasan, kalau memilih mobil sangat memperhatikan warnaanya dan lain-lain. Bahasa yang dia pakai biasanya akan mengarah kepada mata. Misalnya, kelihatannya, tampaknya dan lain-lain. Biasanya cara berbicaranya cepat. Jika memberikan perintah, deskripsi pekerjaannya tidak jelas.
Orang yang memiliki tipe pendengaran, dia akan lebih mementingkan hal-hal yang berkaitan dengan telinga. Dia sering bernyanyi-nyanyi. Nada bicaranya naik turun dan lambat. Jika mobilnya mengalami kerusakan AC dan sound sistemnya, maka dia lebih mementingkan untuk memperbaiki sound sistemnya dulu. Kalau orang ini memberikan perintah, dia akan menjelaskan dengan detail. Kalau berbicara biasanya akan menggunakan bahasa yang mengarah pada telinga, misalnya kedengarannya. Terkadang orang ini mengatakan, “saya dengar di koran …” padahal Koran tidak pernah mengeluarkan suara.
Orang yang memiliki tipe kinestetik, biasanya akan sangat mementingkan rasa. Kalau dia memilih baju biasanya tidak rapi, bagi dia yang penting terasa nyaman. Jika mobilnya mengalami kerusakan AC dan sound sistemnya, maka dia lebih mementingkan untuk memperbaiki AC nya. Di kamarnya biasanya kelihatan polos, tidak ada hiasan di sana-sini.
Makanya jika seseorang naksir lawan jenisnya dan dia tidak diterima, bisa jadi jurus yang dia pakai salah. Karena lawan jenisnya tipe penglihatan, sementara dia tipe perasaan maka komunikasinya kurang nyambung. Dia jarang berpakaina rapi, sehingga lawan jenisnya tidak tertarik.
Dalam hal belajar, orang yang tipenya penglihatan lebih suka melihat, jadi guru yang mengajar sebaiknya tidak banyak bicara, tetapi sambil berbicara langsung membuat tulisan di papan tulis. Bisa juga pengajaran gurunya menggunakan tampilan power point.Untuk tipe pendengaran, biasanya lebih suka belajar dengan mendengarkan, sedangkan tipe perasaan lebih suka sambil melakukan.
Kita semua memiliki 7 area dalam kehidupan kita. Empat di antaranya ada di dalam diri kita, dan tiga diantaranya ada di luar diri kita. Yang ada di dalam diri kita itu adalah fisik, emosi, spiritual, dan intelektual. Sedangkan yang di luar diri kita andalah kelarga, karir dan sosial.
Fisik, apakah anda sudah memiliki fisik yang ideal? Apakah anda sudah rajin berolahraga supaya fisik anda selalu sehat? Timbanglah berat badan anda seminggu sekali, untuk mengatahui apakah ideal atau tidak. Jika tidak apa yang harus anda lakukan?
Emosi, apakhah emosi anda bisa terkontrol? Ingat, emosi adalah sesuatu yang bisa kita kontrol, asalkan kita mau dan tahu caranya. Emosi manusia bisa diubah dengan mengendalikan geraknya. Misalkan jika anda takut, maka dengan memperbanyak gerak, misalnya dengan melompat-lompat maka rasa takut anda akan hilang.
Ok, disini saya tidak membahas semuanya. Akan tetapi sudahkah 7 area tersebut seimbang? Untuk mengetahui keseimbangannya, maka anda harus memberikan skor masing-masing. Skor dari 0 sampai 10. Setelah itu anda gambar pada sebuah lingkaran. Jika nol di pusat lingkaran dan 10 di bagian luar lingkaran. Jika berbentuk lingkatran yang bagus maka berarti seimbang. Roda akan bisa berputar dengan normal. Misalnya kita memiliki skor sebagai berikut, Fisik = 8, Emosi = 6, Spiritual = 2, Intelektual = 9, Karir = 6, Sosial= 4, dan Keluarga = 8.
Maka jika digambar adalah sebagai berikut
Dari gambar tersebut tampak tidak berbentuk gambar yang sempurna, terutama karena spiritual hanya memiliki skor 2. Jika berbentuk seperti di atas, maka putaran roda tidak akan normal.
Seseuatu hal yang kita kerjakan terdiri dari 4 hal 1. Tidak penting dan tidak mendesak 2. Tidak penting dan mendesak 3. Penting dan tidak mendesak 4. Penting dan mendesak
Di antara 4 hal tersebut mana yang harus kita utamakan? Kalau jawaban anda adalah penting dan mendesak, hati-hatilah. Mungkin sewaktu anda mendapat tugas dari sekolah, anda sering menunda-nunda mengerjakan tugas. Ketika tugas sudah mendekati deadline, anda baru mencoba untuk mengerjakan. Anda mengerjakannya ketika sudah terdesak. Ketika masih lama anda merasa tugas tersebut tidak penting.
Mungkin ketika ada ujian anda terbiasa melakukan belajar dengan sistem sks. Anda merasa belajar tidak penting ketika ujian masih jauh. Yah sks, itu biasanya dijadikan jalan bagi kebanyakan siswa atau mahasiswa. Sks ini maksudnya bukan sistem kredit semesater, akan tetapi sistem kebut semalam, bahkan sistem kebut sepagi. Lebih parahnya lagi sistem kebut sejam.
Saya sarankan utamakan yang penting dan tidak mendesak. Ini bukan berarti yang penting dan mendesak tidak anda kerjakan. Yang penting dan mendesak wajib anda kerjakan. Akan tetapi fikirkan juga hal-hal yang tidak mendesak dan ternyata itu penting. Karena dengan seperti itu maka anda akan lebih bisa memilih prioritas. Jika kondisi mendesak terus, anda tidak bisa menentukan prioritas. Bahkan mungkin kesehatan jantung anda akan menurun.
Permasalahannya lagi, apakah kaya penting? Mungkin anda mengatakan kaya tidaklah penting. Yang penting urusan kebutuhan sehari-hari cukup, dan bahagia. Ya, anda bisa miskin bahagia kalau belum tiba saatnya. Ketika misalnya orang yang anda cintai sakit, dan anda tidak mampu membayar biaya berobatnya? Anda tidak akan bisa mengatakan miskin bisa bahagia ketika itu. Apalagi jika biaya berobatnya perhari lebih besar daripada gaji anda sebulan. Anda pasti tidak bahagia.
Ya, mungkin anda merasa tidak ada desakan untuk menjadi kaya. Anda tidak berani berbisnis, atau belajar bisnis dari orang-orany yang sudah sukses. Anda mengatakan tidak penting karena belum terdesak. Renungkanlah ini, masih banyak dalam kehidupan kita yang sangat penting, tetapi kita merasakan itu penting karena tidak mendesak.
Siapa yang memberikan anda hak? Jika anda menyatakan saya berhak marah, maka anda akan membenarkan kemarahan anda. Anda memproklamasikan diri anda tidak sabar. Misalnya anda tahu, ada seseorang yang akan menjadi presiden, dan anda yakin dia pasti jadi presiden, apakah anda mau marah kepada dia ? Terserah anda. Kemungkinan besar anda tidak akan marah kepada dia.
Ada seseorang yang berkata ,”Kamu boleh menghina saya, tapi jangan coba-coba menghina ibu saya. Kalau kamu mencoba menghina ibu saya, akan saya bunuh kamu.” Suatu hari ada seseorang yang menuduh ibunya sebagai pelacur. Tentu saja dia sangat marah. Kemungkinan besar orang yang menuduh tersebut akan dibunuh. Permasalahannya, jika orang yang menuduh tersebut adalah orang gila, apakah dia berani marah? Apakah anda beranai memarahi orang gila? Atau anda membunuh orang gila? Jadi, siapa yang gila?
Nah, makanya berhati-hati jika anda mengatakan saya berhak marah. Artinya anda membatasi kesabaran anda sendiri. Hati-hati juga jika anda mengatakan “Kesabaran saya ada batasnya”. Anda bisa marah tidak pada tempatnya.
Apakah marah tidak boleh ? Tentu saja boleh, tapi gunakanlah strategi. Misalnya, jika anak anda berbuat tidak baik anda boleh marah, tetapi gunakanlah strategi. Misalnya anda punya 2 orang anak, si kakak dan si adik.
Suatu hari karena si kakak marah kepada si adik dia memukul adiknya. Apakah anda membiarkan? Atau anda langsung marah ? Saya sarankan anda memberikan peringatan, “Jangan kakak, dipukul itu jelas sakit. Tolonglah disayangi adiknya.” Setelah itu bikin perjanjian, jika si kakak masih memukul adiknya lagi maka si kakak juga harus anda pukul.
Ternyata, suatu hari si kakak memukul adiknya lagi. Maka anda harus tegas. “Eit, kakak, tidak boleh ya”. Saat itu cobalah pukul dia, sehingga dia merasakan sakitnya dipukul. Akan tetapi pukulan ini tidak untuk menyakiti dia. Ini untuk mendidik dia. Yang jelas marah bukan untuk melampiaskan emosi anda. Setelah memukul cobalah katakana kepada si kakak ,”Kakak, papa sebenarnya tidak ingin memukul kakak. Papa ingin berkata, hati papa juga terluka jika memukul kakak. Boleh papa memeluk kakak? “ Saat itu peluklah si kakak dengan penuh kasih sayang.
Marah boleh, tetapi gunakanlah strategi. Jangan sampai anda marah tidak pada tempatnya. Salah satu kisah yang terkenal adalah ketika dalam suatu perang, Ali bin Abi Thalib sudah mengalahkan musuhnya. Ketika Ali mau memancung kepala musuhnya mendadak musuhnya meludah, dan ludahnya mengenai wajah Ali. Hati Ali ketika itu marah, tetapi yang aneh Ali tidak jadi memancung musuhnya. Dia malah meninggalkannya. Orang-orang merasa keheranan, “Ali, musuhmu itu sudah kalah, engkau tinggal memancung kepalanya.” Maka si Ali lansung berkata “Jika saya marah terus memancung kepalanya, saya takut memancungnya bukan karena Allah, tetapi karena ingin melampiaskan marah saya.”
Manusia memang memiliki keinginan yang tidak terbatas. Terus dan terus-menerus bertambah. Ketika masih menganggur, mereka ingin mendapatkan pekerjaan. Perkerjaan dengan gaji Rp 300 ribu pun dia terima. Setelah mendapatkan gaji Rp 300 ribu dia merasa senang. Beberapa bulan kemudian dia ingin mendapatkan gaji yang lebih besar, misalnya Rp 500 ribu. Dia memang bisa mendapatkan gaji itu karena memang waktunya naik atau mungkin karena dia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain.
Setelah memperoleh gaji Rp 500 ribu, dia ingin naik lagi. Terus dan terus selalu ingin naik. Barang yang dimilikinya juga bertamabah. Yang sebelumnya tidak memiliki apa-apa, dia ingin memiliki sepeda motor. Setelah agak lama memiliki sepeda motor, dia menginginkan sepeda motor yang lebih baik atau bahkan mobil. Walaupun dapat mobil bekas dia cukup bahagia, karena dengan memakai mobil dia tidak kehujanan.
Setelah agak lama memiliki mobil, dia ingin mobil yang lebih bagus. Mobilpun berubah-ubah sesuai dengan penghasilannya. Mulai dari ekspas, berubah jadi kijang, camry dan seterusnya sampai berganti menjadi mobil BMW. Setelah memiliki mobil BMW mungkin dia masih punya keinginan yang lebih besar, entah BMW nya berganti seri atau keinginan lain yang menurut banyak orang tidak masuk akal. Aneh memang ada orany yang merasa bahagia ketika sudah memiliki uang penghasilan Rp 1 milyar/bulan. Ternyata setelah memiliki Rp 1 milyar /bulan ternyata dia tidak merasa bahagia.
Ada orang kaya di Las Vegas, dia memiliki banyak sirkus. Sekali nonton kira-kira Rp 3 juta. Tiap malam selalu ada pertunjukan di banyak tempat. Di Las Vegas 90% show miliknya dia. Di Maccau 100% miliknya dia, begitu juga di Time Square New York. Kira-kira menurut anda orang ini kaya atau kaya banget? Tentu saja dia kaya banget. Dengan kekayaannya, segala keinginannya mudah tercapai. Akan tetapi apakah dia merasa cukup? Tentu saja tidak. Dia mulai punye keinginan yang aneh, yaitu ingin menjadi astronot. Dia mau membayar $ 30 juta (kira-kira Rp 300 milyar). Tournya sebagai astronot lamanya hanya 5 hari. Sebenarnya apa yang dia inginkan? Sebenarnya manusia hanya ingin yang namanya perubahan perasaan. Perubahan perasaaan itulah yang menyebabkan dia ingin jadi astronot.
Sebelum saya bahas lebih lanjut, ada 3 area yang perlu anda ketahui, yaitu :
1. Area di luar kontrol
2. Area di dalam pengaruh kita
3. Area di dalam kontrol
Area yang di luar kontrol yang pasti disepakati oleh semua orang adalah masa lalu. Biar bagaimanapun masa lalu tidak bisa kita ubah.
Area yang berada di bawah pengaruh kita misalnya adalah orang tua, anak, istri, teman, binatang peliharaan, situasi ekonomi, politik, bencana alam dan sebagainya.
Area di dalam kontrol adalah emosi kita.
Mungkin anda marasa sedikit heran situasi ekonomi, politik, dan bencana alam tidak termasuk di luar kontrol. Tidak, itu semua masih bisa kita pengaruhi. Jika kita mau belajar ekonomi dan akhirnya bisa masuk ke pemerintahan maka setidaknya kita bisa mempengaruhi situasi ekonomi dan politik. Bahkan bencana alampun masih bisa kita pengaruhi. Benar sekali bencana alam tidak bisa dikontrol. Akan tetapi dengan kemajuan zaman, ketika akan terjadi gunung meletus, manusia berusaha mempengaruhi letusannya supaya tidak membahayakan, misalnya dengan dibor.
Orang lain sudah tentu bukan di dalam kontrol kita, akan tetapi dia berada di bawah pengaruh kita. Tidak ada sesuatu di luar diri kita yang benar-benar bisa kita kontrol. Yang bisa kita kontrol adalah apa yang ada di dalam diri kita, yaitu emosi kita. Anda perlu bersyukur bahwa emosi kita bisa dikontrol oleh diri kita sendiri.
Ada berita baik, sesuatu yang benar-benar kita inginkan ada di dalam diri kita, yaitu perubahan perasaan. Perasaaan adalah sesuatu yang bisa kita kontrol. Senang, sedih, gembira, rasa takut, khawatir semuanya bisa kita kontrol. Sebagai contoh jika kita membandingkan antara orang sedih dan gembira, sebenarnya tergantung pada cara geraknya. Orang sedih cenderung menunduk, orang senang cenderung memandang ke depan. Padahal untuk menghilangak kesedihannya dia tinggal memperbanyak memandang ke atas. Jika anda masih tidak percaya cobalah anda berdiri, kemudian satu kaki agak di depan, anda melihat ke atas, tangan diluruskan ke atas sambil tersenyum lebar-lebar. Selama kondisi seperti itu coba ingat-ingat kejadian yang paling menyedihkan. Maka anda akan kesulitan setengah mati.
Jika anda ingin mengusir ketakuta seketuka silakan klik di sini