Thursday, July 16, 2009

Pengalamanku Belajar 9

Kisah ini adalah lanjutan dari (bagian 8). Seperti yang saya ceritakan di bagian sebelumnya, saya telah menamatkan belajar matematika kelas 2 dan 3 SMA ketika saya baru selesai kelas 1 SMA. Jadi saya sudah menamatkan SMA untuk matematika saja. Tapi ada satu kendala, saya hampir lupa semua materi yang saya pelajari.

Apakah berarti belajarku percuma? Lupa, menurut saya ini bagus sekali. Berarti teman-teman saya nanti setelah belajar pasti juga cepat lupanya. Jadi mereka ga akan bisa menyaingi saya, kecuali kalau mereka belajarnya kayak saya juga, atau melebihi saya.

Ketika guru saya ngajar matematika, saya mulai memahami. Eh ga tahunya saya cepat sekali ngertinya. Maklum udah dijelajahi sebelumnya. Tapi di awal-awal saya berusaha menutupi kemampuan saya. Cuma ujung-ujungnya ketahuan juga, walaupun guru saya tidak tahu rahasianya. Saya masih terus menutupi rahasianya.

Waktu ulangan, selalu terjadi hal-hal yang agak ganjil. Waktu yang diberikan 2 jam, tapi sebelum 1 jam saya juga sudah selesai. Ketika saya kelihatan selesai, guru saya langsung mendekati saya dan meminta supaya ulangan saya dikumpulkan. Setelah saya kumpulkan, guru saya mempersilakan saya di luar saja, maksudnya supaya saya tidak mengganggu yang lain.

Saya langsung ke perpustakaan. Rupanya siswa ada 3 orang siswa kelas fisika 1 yang lagi belajar di perpustakaan. (Kalau saya sendiri kelas fisika 3, bersama anita, sementar wilis di kelas fisika 2). Rupanya waktu itu kelas fisika 1 tidak ada gurunya, dan jam berikutnya mereka ulangan matematika.

Siswa kelas fisika 1 yang melihat saya keheranan, “Lho bukannya lagi ulangan matematika? Jangan-janga kamu udah selasi. Ajarin kita dong“

Yah itulah salah satu pengalaman saya ketika ulangan. Kebetulan guru saya mengadakan ulangan sampai 5 kali di semester 3. Dari 5 ulangan itu, 4 di antaranya betul semua. Anehnya , guru saya tidak membagikan ulangan ke 3. (di ulangan 3 ini saya jelas memiliki beberapa jawaban yang salah). Jadi, ulangan saya terkesan selalu 100. Saat ulangan sumatif (baca UAS) sayapun betul semua.

Dulu di awal semester, guru matematika saya punya aturan, setiap siswa harus mencatat apa yang dia ajarkan. Catatan kadang harus dikumpulkan untuk diperiksa kelengkapannya. Yah, itu memang kebiasaan ibu Rahayu Tugas (biasanya dipanggil bu Tugas) yang 2 tahun sebelumnya juga guru kakak saya. Bu Tugas pernah mengatakan “Ya saya melakukan semua ini karena di antara kalian tidak ada yang jenius.

Tapi setelah hampir 2 bulan mengajar saya Bu Tugas mengatakan ,”Ini yang saya ajarkan boleh kalian tulis, boleh juga tidak.” Dalam hati saya mulai berfikir “Wah jangan-jangan bu Tugas menganggap saya jenius, jadi merubah aturannya.

Memang ketika pelajaran trigonometri, saya tidak penrnah menanyakan soal, kecuali soal berpapa nilai 2cos 36o sin 18o. Jelas, ini adalah soal yang paling sulit. Ketika Bu Tugas mengajarkan ke saya, saya memang langsung menangkapnya.

Tidak berapa lama terdengar kabar dari teman saya Ariani, katanya bu Tugas berkata bahwa beliau belum pernah menjumpai murid yang lebih cerdas dari saya. Woow, memang saya cerdas? He he. Orang lain aja yang ga tahu rahasianya.

BERSAMBUNG ke (bagian 10)

(sori kalau di postingan kali ini saya kelihatan narsis, bukan maksud saya begitu, tapi saya hanya menginformasikan betapa ringannya beban matematika saya di semester 3)

Untuk kelas, saya sebut fisika 1, fisika 2 dan fisika 3, karena waktu itu penjurusan bukan IPA dan IPS saja. Tetapi A1, A2, dam A3. A1 = fisika, A2 = biologi, A3 = social)

2 comments:

  1. uuuaaaahh .
    pa tulis lagi donk yg k 10 nya .
    menarik bgt . aiio pa pngen bca lagii

    ReplyDelete