Ada 3 hal yang menyebabkan orang bisa bahagia :
1. Membandingkan dengan orang yang lebih menderita
2. Membuat dirinya sedikit sengsara
3. Adanya magic moment
Terkadang seringkali orang tidak bahagia ketika dia membandingkan dirinya dengan orang yang lebih sukses. Akan tetapi ketika kita melihat orang yang lebih menderita, kita akan merasa lebih bahagia. Ketika Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat, secara umum kekayaan orang Jerman Timur naik tiga kali lipat. Anehnya dengan kekayaan ini tingkat kebahagiaan mereka malah menurun. Hal ini disebabkan mereka selalu membandingkan dirinya dengan orang Jerman Barat yang lebih kaya
Ada seseorang yang merasa rumahnya terlalu sempit. Ketika itu dia bertemu dengan orang bijak. Orang bijak memberi saran supaya semua hewan ternaknya dimasukkan ke dalam rumah. Dia menuruti apa yang dikatakan oleh orang bijak. Tentu saja, dia menjadi bertambah bingung, karena hewan-hewan ternak berada di dalam rumah. Rumah terasa jauh lebih sempit. Setelah 2 bulan orang bijak menyuruh dia untuk mengeluarkan ternaknya lagi. Setelah ternak dikeluarkan, maka dia merasa lebih lega. Rumah terasa jauh lebih luas. Dengan membuat dirinya sedikit lebih menderita (memasukkan ternak ke dalam rumah) maka dia bisa merasakan luasnya rumah yang lebih sempit.
Ketika orang berhasil mencapai target, ketika diwisuda, ketika menikah, ketika berhasil diterima kerja, ketika bisnisnya yang selama ini kecil, mendadak berubah menjadi besar dan lain-lain, tentu saja orang akan merasa bahagia. Peristiwa inilah yang disebut dengan magic moment. Masalahnya jika kebahagiaan kita tergantung pada magic moment ini maka kita akan sulit bahagia. Untuk bahagia, kenapa orang harus diwisuda dulu? Mungkin anda hanya diwisuda 1 kali, 2 kali, 3 kali atau bahkan tidak pernah diwisuda. Jika bahagia anda menunggu diwisuda, maka anda akan sulit untuk menjadi bahagia.
Untuk itulah belajarlah membuat magic moment yang mudah. Jika anda bisa membuat magic moment ini setiap saat maka ada akan bisa bahagia. Magic moment ini usahakan agar tidak tergantung pada orang lain, murah, mudah, dan positif. Misalnya lari pagi, membaca kitab suci, minum air segar, menarik nafas panjang, mengirim salam kepada orang tua, memberi uang kapada pengemis, dan lain-lain. Usahakan tulis semuanya hingga mencapai 100. Kenapa mesti ditulis? Jika sewaktu-waktu anda dalam keadaan stress dan ingin bahagia, maka anda tinggal melihat tulisan tadi dan langsung melakukannya. Akan tetapi jika tidak ditulis, maka ketika anda sedang menderita (memiliki masalah) maka anda akan susah untuk mengingatnya, apalagi melakukannya.
Dari ketiga hal di atas, intinya yang membuat kita bisa bahagia adalah ketika perasaan kita berubah. Dengan membandingkan dengan orang lain yang lebih menderita, maka perasaan kita berubah. Membuat diri kita sedikit menderita, tentu saja akan mengubah perasaaan kita, tetntu saja pada saat penderitaan tadi sedikit dilepas, ini perasaan yng kita inginkan. Magic moment merupakan hal-hal yang bisa mengubah perasaan kita.
Orang seringkali memiliki cita-cita yang tidak begitu besar karena cita-citanya hanya sebatas untuk mengubah perasaan saja. Misalnya cita-cita menjadi Insinyur. Tentu saja ketika kita diwisuda dari jurusan teknik, kita akan menjadi Insinyur. Setelah anda menjadi insinyur, anda harus menyusun cita-cita lagi. Jika anda ingin jauh lebih sukses, maka jauh-jauh sebelum menjadi Insinyur, anda harus menentukan, setelah menjadi Insinyur anda akan berniat menjadi apa?
Jadi, usahakan permudahlah kebahagiaan anda, karena itu bisa dicapai dengan mudah (hanya dengan mengubah perasaan) dan anda memang sangat membutuhkan kebahagiaan anda. Berikutya, perbesarlah cita-cita anda, jangan hanya sebatas mengubah perasaan anda. Negara ini sangat membutuhkan orang-orang yang sukses.
Monday, October 24, 2011
Thursday, October 6, 2011
Cita-cita yang mandul
Jika anak kecil ditanya tentang cita-citanya, maka seringkali dia menjawab, mau jadi pilot, jadi dokter jadi guru, jadi polisi, jadi presiden, dan lain-lain. Mereka dengan antusia menjawab. Akan tetapi jika anak-anak ini sudah mulai menginjak masa dewasa, biasanya mereka tidak pernah menjawab jika ditanya cita-citanya apa. Kenapa demikian?
Pada intinya mereka mereka tidak pernah diajari lagi cra bercita-cita. Mereka tidak pernah berusaha menyusun cita-cita agar lebih mudah tercapai. Hal ini disebabkan tidak ada lagi yang membimbing dia untuk bercita-cita lagi. Dengan demikian jika siswa SMA ditanya cita-citanya, paling banter dia hanya menjawab jurusan di perguruan tinggi yang ingin dituju.
Banyak orang yang tidak berani bercita-cita tinggi. Ada beberapa hal yang menyebabkan cita-cita mereka tidak tinggi, atau boleh dikatakan cita-citanya mandul :
1. Mereka tidak yakin bahwasanya cita-citanya akan tercapai
2. Mereka ketakutan jika tidak kesampaian maka mereka akan stres.
3. Tidak ada orang sukses yang membimbingnya
4. Mereka hanya menjadikan cita-cita sebagai sarana mengubah perasaan saja
5. Mereka tidak bisa membedakan antara sukses dan bahagia.
Jarang sekali orang yang memiliki cita-cita untuk memiliki perusahaan besar seperti honda, toyota, hilton, dan lain-lain. Mereka merasa cita-cita menjadi insinyur sudahlah cukup. Kenapa demikian? Karena orang yang membimbing dia selama ini mengatakan hal seperti itu.
Guru SMA tentu merasa sukses jika para siswanya diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Dengan demikian efeknya siswa SMA bercita-cita sebatas perguruan tinggi mana yang akan dituju.
Seringkali orang memiliki cita-cita hanya sebatas mengubah perasaaan saja. Hal ini boleh dikatakan tidak tepat. Memang, apapun yang kita inginkan, sebenarnya hanya mengubah perasaan saja. Misalnya ketika kita ingin memiliki rumah mewah, sebenarnya yang kita inginkan bukan rumah mewahnya, tetapi perasaan yang berubah ketika baru memiliki tumah mewah tadi yang diinginkan. Ketika seseorang menginginkan naik gaji, sebenarnya bukan gaji besarnya yang diinginkan, akan tetapi yang diinginkan adalah perasaan yang berubah ketika ada kenaikan gaji tadi. Jika seseorang gajinya naik, maka perasaannya berubah, setelah sekian lama tidak naik, perasaaannya tidak berubah lagi. Maka dia pasti ingin gajinya naik lagi.
Nah, seringkali seseorang bercita-cita hanya sebatas mengubah perasaaannya saja. Dia hanya bercita-cita sesuai prosedur yang sudah umu. Misalnya dia ingin punya cita-cita menjadi dokter, maka jelas cara mencapainya pastilah sudah umum, yaitu kuliah di jurusan kedokteran. Jika dia sudah lulus dari jurusan kedokteran, maka jadilah dia dokter. Dengan cara ini dia akan kehilangan cita-cita ketika sudah lulus, atau boleh dikatakan cita-citanya sudah habis.
Alangkah lebih baik jika dia memiliki cita-cita jadi dokter, dia memiliki cita-cita lanjutannya, misalnya memiliki rumah sakit. Setelah itu cita-cita berikutnya adalah rumah sakitnya memiliki cabang di seluruh dunia.
Jika seseorang memiliki cita-cita menjadi insinyur, sebenarnya cukup mudah. Asalkan dia lulus dari jurusan teknik maka cita-citanya sudah tercapai. Akan tatapi alangkah lebih baik jika dia memiliki cita-cit lanjutannya, misalnya memiliki industri mobil, industri elektronik atau bahkan industri pesawat terbang.
Akan tetapi dari dokter menjadi pemilik rumah sakit atau dari insinyur menjadi pemilik industri pesawat terbang merupakan jalan yang tidak umum, sehingga orang jarang sekali mau mengusahakannya. Hal ini penyebab utamanya mereka jarang sekali mempelajari biografi orang-orang yang sudah sukses. Mereka jarang sekali mempelajari bagaimana Honda mendirikan perusahaaannya, bagaimana matsushita mendirikan panasonicnya, bagaimana levi's mendirikan perusahaan celana jean's nya dll.
Jika anda tidak mau membaca biografi orang-orang yang sudah sukses tadi, maka saya sarankan untuk bergabung dengan pebisnis-pebisnis yang sudah sukses, sehingga anda akan jauh lebih mudah mencapai cita-cita tinggi anda.
Pada intinya mereka mereka tidak pernah diajari lagi cra bercita-cita. Mereka tidak pernah berusaha menyusun cita-cita agar lebih mudah tercapai. Hal ini disebabkan tidak ada lagi yang membimbing dia untuk bercita-cita lagi. Dengan demikian jika siswa SMA ditanya cita-citanya, paling banter dia hanya menjawab jurusan di perguruan tinggi yang ingin dituju.
Banyak orang yang tidak berani bercita-cita tinggi. Ada beberapa hal yang menyebabkan cita-cita mereka tidak tinggi, atau boleh dikatakan cita-citanya mandul :
1. Mereka tidak yakin bahwasanya cita-citanya akan tercapai
2. Mereka ketakutan jika tidak kesampaian maka mereka akan stres.
3. Tidak ada orang sukses yang membimbingnya
4. Mereka hanya menjadikan cita-cita sebagai sarana mengubah perasaan saja
5. Mereka tidak bisa membedakan antara sukses dan bahagia.
Jarang sekali orang yang memiliki cita-cita untuk memiliki perusahaan besar seperti honda, toyota, hilton, dan lain-lain. Mereka merasa cita-cita menjadi insinyur sudahlah cukup. Kenapa demikian? Karena orang yang membimbing dia selama ini mengatakan hal seperti itu.
Guru SMA tentu merasa sukses jika para siswanya diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Dengan demikian efeknya siswa SMA bercita-cita sebatas perguruan tinggi mana yang akan dituju.
Seringkali orang memiliki cita-cita hanya sebatas mengubah perasaaan saja. Hal ini boleh dikatakan tidak tepat. Memang, apapun yang kita inginkan, sebenarnya hanya mengubah perasaan saja. Misalnya ketika kita ingin memiliki rumah mewah, sebenarnya yang kita inginkan bukan rumah mewahnya, tetapi perasaan yang berubah ketika baru memiliki tumah mewah tadi yang diinginkan. Ketika seseorang menginginkan naik gaji, sebenarnya bukan gaji besarnya yang diinginkan, akan tetapi yang diinginkan adalah perasaan yang berubah ketika ada kenaikan gaji tadi. Jika seseorang gajinya naik, maka perasaannya berubah, setelah sekian lama tidak naik, perasaaannya tidak berubah lagi. Maka dia pasti ingin gajinya naik lagi.
Nah, seringkali seseorang bercita-cita hanya sebatas mengubah perasaaannya saja. Dia hanya bercita-cita sesuai prosedur yang sudah umu. Misalnya dia ingin punya cita-cita menjadi dokter, maka jelas cara mencapainya pastilah sudah umum, yaitu kuliah di jurusan kedokteran. Jika dia sudah lulus dari jurusan kedokteran, maka jadilah dia dokter. Dengan cara ini dia akan kehilangan cita-cita ketika sudah lulus, atau boleh dikatakan cita-citanya sudah habis.
Alangkah lebih baik jika dia memiliki cita-cita jadi dokter, dia memiliki cita-cita lanjutannya, misalnya memiliki rumah sakit. Setelah itu cita-cita berikutnya adalah rumah sakitnya memiliki cabang di seluruh dunia.
Jika seseorang memiliki cita-cita menjadi insinyur, sebenarnya cukup mudah. Asalkan dia lulus dari jurusan teknik maka cita-citanya sudah tercapai. Akan tatapi alangkah lebih baik jika dia memiliki cita-cit lanjutannya, misalnya memiliki industri mobil, industri elektronik atau bahkan industri pesawat terbang.
Akan tetapi dari dokter menjadi pemilik rumah sakit atau dari insinyur menjadi pemilik industri pesawat terbang merupakan jalan yang tidak umum, sehingga orang jarang sekali mau mengusahakannya. Hal ini penyebab utamanya mereka jarang sekali mempelajari biografi orang-orang yang sudah sukses. Mereka jarang sekali mempelajari bagaimana Honda mendirikan perusahaaannya, bagaimana matsushita mendirikan panasonicnya, bagaimana levi's mendirikan perusahaan celana jean's nya dll.
Jika anda tidak mau membaca biografi orang-orang yang sudah sukses tadi, maka saya sarankan untuk bergabung dengan pebisnis-pebisnis yang sudah sukses, sehingga anda akan jauh lebih mudah mencapai cita-cita tinggi anda.
Tuesday, September 6, 2011
Menjadi milyarder dengan internet
Kisah inimerupakan kisah nyata dari seorang internet marketer.Walaupun mulainya dari nolpada akhirnya dia bisa menghasilkan di atas $ 100.000 atau jika dirupiahkanlebih dari Rp 1.000.000.000,- per bulan. Kelihatannya memang asyik, tapi jikakita perhatikan prosesnya ternyata sangat luar biasa. Namanya Anne Ahira.
Pada saatmasa kuliah Anne Ahira punya kerja sambilan. Waktu itu dia pernah menjadi tukangcuci-cuci di restoran, kemudian menjadi door girl atau tukang buka dan tutuppintu di hotel. Waktu itu penghasilannya hanya Rp 60.000,- per bulan. Tidakberapa lama kemudian pekerjaan berubah menjadi tukang jual buku
keliling.Kadangkala dia harus berjalan berpuluh-puluh kilometer. Dia mengetuk dari saturumah ke rumah yang lain.
Suatu haridia menjual buku di suatu rumah. Si pembeli (pemilik rumah) banyak bertanyatentang dia. Akhirnya pembeli tahu kalau si Anne adalah seorang
mahasiswajurusan bahasa Inggris. Akhirnya dia ngomong, "Daripada kamu berjalanberpanas-panasan lebih baik memengajari anak saya bahasa Inggris."Akhirnya sejah saat itu dia menjadi pengajar privat bahasa Inggris. Dari situakhirnya si Anne mulai banyak mengajar privat bahasa Inggris, karena dari orangtua siswa yang diajar dia memperoleh kenalan-kenalan lain yang bisa diajarbahasa Inggris.
Denganbanyaknya siswa yang diajar, yang tentu saja anak orang kaya maka Anne mulaimengenal perilaku kehidupan orang kaya yang berbeda dengan orang miskin.
Bagaimanaorang kaya bersikap, bagaimana orang kaya merekrut dan bahkan memecat karyawan.Anne tidak hanya mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak Indonesia, tetapi jugamengajar bahasa indonesia untuk anak-anak orang asing. Dari mengajar privat inidia memiliki penghasilan yang sangat besar, bahkan sampai di atas Rp 15 jutaper bulan. Penghasilan ini memang sangat besar apalagi untuk hidup di Bandung.Akan tetapi untuk mendapatkan uang sebanyak itu dia harus bekerja mulai jam 8pagi hingga jam 10 malam.
Suatu hariAnne mendengar istilah internet marketing. Pada saat itu dia mendapatkan beritabahwa ada seorang anak yang usianya 17 tahun telah menghasilkan uang ribuan dollar setiap bulan. Si anak inibisa berkeliling dunia dengan uang tersebut. Anne Ahira yang dari kecil telahmemiliki mimpi bisa keliling dunia pada saat itu tergugah.
Akhirnya,Anne mempelajari internet. Sayangnya waktu itu dia belum pernah mencobainternet sekalipun. Dia hanya mengetahu istilah internet dari muridnya saja ,tetapi mencoba sekalipun belum pernah. Dengan kondisi ini dia mencari carauntuk mempelajari internet.
Waktu itudia mencoba datang ke warnet. Karena tidak mengerti apa-apa dia meminta kepadapetugas warnet untuk diajarin. Saat itulah dia dibuatkan email oleh petugaswarnet. "Email itu apa sih ?" tanya Anne. Kata petugas warnet"email itu adalah tempat di mana kamu bisa menerima suratelektronik". Saking gapteknya akhirnyasi Anne tidak berani mencet keybord. Mencoba mouse pun juga tidak. Dia menunggudatangnya surat elektronik itu. Setelah satu jam lebih dia coba memberanikandiri bertanya kepada petugas warnet. "Mas-mas,saya sudah nungguin ni lebihdari 1 jam, kok saya belum dapat-dapat ya emailnya? "Kontan saja petugaswarnet tertawa. "Gimana kamu bisa terima email kalau kamu tidak punyateman online, lagian bikin emailnya juga baru hari ini."
Itulahkondisi Anne Ahira waktu itu. Saking gapteknya, sehingga menjadi bahantertawaan oleh petugas warnet. Akan tetapi, kamauan, kesungguhan dan kesabaran dalammempelajari internet marketing, akhirnya dia menjadi sukses dalam internetmarketing. Dia bisa menjadi milyarder gara-gara internet marketing, bisa menghajikankedua orang tuanya, bahkan bisa mengumrohkan 3 sampai 4 kali dalam setahun.Akan tetapi untuk mendapatkan semua itu dia harus menghadapi segudang
permasalahan,diantaranya adalah
1. Disangkamemakai Narkoba
2. Dituduhmenjadi pelacur
3. Disangkagila dan dibawa ke dokter ahli jiwa
4.Dicampakkan oleh orang tuanya
untuk membaca lanjutannya silakan klik di sini
Subscribe to:
Posts (Atom)