Monday, August 27, 2012

Seni Berpikir


Setiap manusia pasti sering berpikir. Akan tetapi, pernahkan kitra diajari cara berpikir yang benar, yang efektif, efisien dan lebih baik? Cara berpikir seorang ilmuwan, pasti berbeda dengan cara berpikir seorang bisniman dan berbeda lagi dengan cara berpikir seorang pelawak. Biasanya cara berpikir manusia sangat dipengaruhi profesinya, teman-temannya dan lingkungannya. Berpikir yang serius memang bagus, akan tetapi jika terlalu serius tentunya tidak bagus. kita perlu rileks. Akan tetapi jika berpikirnya terlalu rileks tentunya juga tidak bagus. Berpikir detil memang bagus, akan tetapi ada kalanya kita tidak perlu berpikir detil. Bahkan jika kita berpikir terlalu detil maka akibatnya malah tidak bagus. Untuk itu ada beberapa macam berpikir yang harus kita tekankan. Bentuk berpikir ini kita lambangkan dengan topi. Nah, berikut ini akan saya bahas jenis-jenisnya :

1. Topi putih
Topi putih berarti menunjukkan fakta (untuk mengingatnya, anggap saja putih berarti siap ditulisi dengan berbagai fakta). Fakta berarti berkaitan dengan angka. Jika seseorang berkata ,"saya mungkin ....." pasti ini bukan fakta, karena ada kata mungkin.  kalau pakai mungkin berarti hanyalah opini saja. Angka atau data-data lebih berisi tentang kepastian. Jadi, topi putih berrati berpikir berdasarkan data-data yang ada, bukan perkiraan.

2. Topi merah
Merah adalah emosi (untuk mengingatnya, merah berarti marah, walaupun emosi tidak hanya marah saja). Ini berkaitan dengan perasaan atau intuisi kita. Kadangkala memang kita perlu berpikir menggunakan intuisi kita. "Datanya memang begini, tapi rasa-rasanya ......" contoh lain "saya tahu kenyataannya memang begitu, tapi intuisi saya mengatakan ....."

3. Topi kuning
Kuning berarti manfaat (untuk mengingatnya, kuning berrati buah yang sudah menguning, yang memberikan manfaat). Jadi jika kita berpikir dengan topi kuning, berarti kita memikirkan manfaatnya. Dengan memikirkan manfaatnya maka keputusan kita akan menjadi lebih baik.

4. Topi hitam
Hitam berarti berpikir negatif (untuk mengingatnya, ingatlah topi sarjana yang berwarna hitam. Para sarjana berarti kritis, sehingga bisa berpikir bagian negatifnya). Selain berpikir positif, tenunya kita perlu berpikir negatif, maksudnya kita memikirkan kemungkinan terburuknya. Dengan memikirkan hal yang terburuk ini kita akan mengetahui resiko apa yang harus kita hindari. Ketika kita naik pesawat terbang, kita selalu diajari untuk memaki baju pelampung. Ini semua dilakukan karena adanya kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, yaitu seandainya pesawat harus mendarat dalam kondisi darurat, supaya penumpang siap. Dalam berpikir dengan topi hitam ini, kita tidak boleh selamanya berpikir negatif. Di bagian akhir harus kita cari solusinya.

5. Topi hijau
Hijau adalah seperti tanaman yang masih hijau, yang selalu tumbuh untuk mencari alternatif baru. Jadi maksudnya berpikir dengan topi hijau berarti kita berpikir alternatif. Alternatif yang kita buat tidak harus masuk akal, yang penting kita membuat alternatif baru. Istilahnya seringkali disebut berpikir menyamping, berpikir yang tidak seperti biasanya, memang terkadang tidak logis, tetapi seringkali ini malah menjadi pemecahan yang lebih baik. Suatu hari seorang pimpinan perusahaan pembuat permen coklat sering pulang sampai larut malam, bahkan sampai dini hari. Tiap hari selalu ada yang dipikirkannya. Sampai akhirnya tukang sapunya tahu kalau bosnya sedang berpikir keras. Dengan mencoba memberanikan diri, dia bertanya ,"Pak akhir-akhir ini saya lihat bapak berpikir keras, sebenarnya apa sih yang bapak pikirkan?" sang direktur bicara,"begini, saya diminta bos untuk membuat coklat jenis baru. Saya bingung, jenis coklat apa lagi yang harus saya buat, coklat rasa almont ada, coklat rasa mint ada dan berbagai jenis coklat lain sudah ada. Rasanya, saya sudah kehabisan ide. Coklat apa lagi yang harus saya buat". Akhirnya tukang sapu bicara,"Kenapa coklatnya tidak dibuat putih saja pak?" Mendadak sang direktur merasa dapat pencerahan. Selama ini coklat (chocolate) warnanya selalu coklat (brown). Tidak ada yang warnanya lain. Tapi hari ini sudah banyak coklat yang warnanya putih.

Di suatu perusahaan terdapat sebuah lift yang lambat. Semua orang merasa lift ini terlalu pelan. Akan tetapi untuk mengganti lift ini dengan yang baru, perusahaan belum memiliki dana. Setelah bertanya kepada konsultan, akhirnya konsultan berkata ,"Kenapa liftnya mesti diganti yang cepat? Gimana kalau orangnya saja yang dibuat merasa cepat?" Pada saat itu mereka bingung dengan pemikiran ini. Akhirnya sang konsultan menyarankan agar di dalam lift dipasang cermin, dan orang akhirnya bisa melihat kesana kemari. Yang unik, para pemakai lift merasa di dalam lift menjadi menyenangkan, dan terasa terlalu cepat.

Sebuah perusahhaan minyak ingin meningkatkan jumlah minyak yang dibor. Suatu hari mereka bertanya kepada konsultan, bagaimana caranya agar jumlah minyak yang berhasil didapat menjadi lebih banyak. Sang konsultan berkata,"Kenapa ngebornya mesti vertikal? kenapa tidak dibor horizontal saja?" Mereka semua tertawa mendengar usulan konsultan. Dari dulu yang namanya ngebor adalah vertikal, mana mungkin hosrizontal. Akan tetapi sekarang ini kalau perusahaan minyak ingin mendapatkan hasil yang maksimal, mereka harus ngebor ke berbagai arah, hasilnya jauh lebih banyak dibandingkan hanya ngebor vertikal saja.

6. Topi biru
Biru artinya berpikir untuk berpikir. Maksudnya ketika kita sedang menghadapi masalah, kita akan berpikir lebih dahulu, bahwa kita akan berpikir dengan cara apa. Misalnya, kita berpikir dengan topi putih, kita kumpulkan dulu data-datanya, setelah itu kita gunakan topi kuning untuk melihat apa saja manfaatnya. Kita juga menngunakan topi hijau dengan berpikir ke samping. Jika kita melakukannya dalam musyawarah, kita tidak perlu menghakimi usulan orang-orang yang berpikir menyamping, karena pasti banyak pikiran-pikiran yang tidak logis. Setelah itu kita gunakan intuisi kita dengan memakai topi merah. Setelah itu kita gunakan topi hitam, agar kita bisa menghindari hal-hal negatif. Jika hal negatif yang akan terjadi terlalu beresiko, kita bisa berpikir menyamping lagi.


7. Topi abu-abu
Abu-abu adalah warna yang netral. Berarti menggambarkan situasi. Misalkan pada saat pesawat mau diterbangkan, dan ada masalah maka kita bisa memberikan pengumuman yang abu-abu. Kita tidak perlu menyampaikan secara detil dengan fakta, dengan emosi, dan lain-lain. Kita cukup mengatakan "mohon maaf penerbangan ditunda karena kesalahana teknis. Kita tidak perlu mengatakan berdasarkan fakta, misalnya "Mohon maaf pesawat mengalami gangguan mesin sehingga kekuatan mesinnya tinggal 40% dari kekuatan yang seharusnya." Kata-kata seperti ini justru akan membuat panik para penumpang. Apalagi jika ditambah dengan emosi, tentu akan membuat penumpang lebih panik lagi.

8. Topi polkadot
Yaitu topi yang ada bulatan-bulatan warna merah,hijau biru dan sebagainya sehingga seperti topi badut. Maksudnya ada kalanya kita berpikir humor. Kapan kita memakai pikiran ini? Ini dilakukan jika suasana sudah terlalu tegang, kita perlu berpikir lebih rileks. Mungkin kita bisa membuat pikiran lucu atau humor yang berkaitan dengan masalah kita supaya lebih rileks. Jika tidak ada kita bisa membuat cerita lucu yang lain supaya suasana tidak tegang.

No comments:

Post a Comment