Otak manusia sebenarnya hanya memprogram 2 hal, yaitu mencari nikmat dan menghindari sengsara. Jika ada kenikmatan maka kita akan mengejar, jika ada kesengsaraan maka kita akan menghindari.
Seorang siswa rajin ke sekolah, mungkin ada kesengsaraan yang harus dihindari, misalnya takut dimarahi orang tua, takut masa depannya suram, dan sebagainya, tetapi bisa juga karena mencari kenikmatan, misalnya dia membayangkan bahwa masa depannya akan jauh lebih baik jika dia sekolah, atau ada juga seorang siswa rajin ke sekolah karena ingin bertemu seseorang.
Kemampuan untuk mencari nikmat ini hanya 20%, sedangkan menghindari sengsara ini adalah 80%. Misalnya anda naik sebuah perahu, di perahu tersebut ada orang yang membawa uang Rp 100 juta dan terjatuh ke laut. Kemuadian orang tersebut ngomong, “Ya sudah kalau mau ambil silakan, uang menjadi milik kalian”. Kemungkinan anda mengambil adalah kecil. Jika kasusnya misalnya anda yang memiliki uang tersebut dan terjatuh ke laut maka peluang anda mengambil uang tersebut adalah lebih besar.
Pernah juga di suatu kelas saya menanyakan kepada siswa saya, misalnya ada sebuah balok besi yang panjangnya 100 m, lebar 30 cm dan tebal 10 cm. Balok besi tersebut ujung-ujungnya ditaruh di atas kursi. Kemuadian saya tanya ,”Siapa yang berani untuk melewati balok besi tersebut?” Hampir semua siswa angkat tangan. Kemudian pertanyaan saya ubah, “Jika balok besi tersebut saya taruh di atas jurang, dengan ujung-ujungnya terletak di pinggir jurang , siapa yang berani lewat?” Ternyata tidak ada yang angkat tangan. Walaupun begitu terkadang ada 1 atau 2 siswa yang angkat tangan. Kemudian saya bilang ,” Yang berani akan saya kasih uang 1 juta, maka mulai ada yang angkat tangan. Ketika saya bilang, “10 juta”, maka bertambah jumlah yang angkat tangan. Ketika saya bilang “100 juta” Yang angkat tangan mulai banyak. Akhirnya saya bilang ,”Ya sudah jika anda tidak lewat, maka saya berada di tepi jurang sebelahnya, dan saya menodong ibu anda dengan pisau saya taruh di lehernya, jika anda tidak lewat maka leher ibu anda saya lukai sedikit demi sedikit.” Akhirnya semua siswa angkat tangan. Begitulah ternyata ketika menghindari sengsara maka orang lebih take action.
dahsdyatttttttt
ReplyDeletejos markojos
ReplyDelete