Ketika saya mengikuti seminar Life Revolution oleh Pak Tung Desem Waringin, saat itu pembicara bertanya, "Siapa di sini yang nomor satunya adalah kesehatan?" Ternyata beberapa peserta angkat tangan. Setelah itu Pak Tung kembali bertanya, "Siapa di sini yang nomor satunya adalah keluarga?" Beberapa orang juga angkat tangan. Pak Tung bertanya lagi, "Siapa yang nomor satunya uang?" Ternyata yang angkat tangan lebih banyak. Pertanyaan berikutnya ,"Siapa yang nomor satunya Tuhan?" ternyata hampir semua orang angkat tangan.
Pak Tung kembali berkata ,"Kok dari tadi ada yang angkat tangan terus, ini berarti yng nomor satu mana?". Memang ada seorang peserta yang selalu angkat tangan ketika ditanya. Saat ditanya siapa yang nomor satunya kesehatan, dia angkat tangan, saat ditanya yang nomor satunya keluarga, dia juga angkat tangan, saat ditanya yang nomor satunya uang, dia juga angkat tangan. Apalagi ketika ditanya yang nomor satunya Tuhan, dia juga angkat tangan. Tentu saja jika setiap ditanya dia angkat tangan berarti sebenarnya tidak ada yang nomor satu bagi dia.
Setelah itu Pak Tung melakukan perhitungan, yaitu selama sehari semalam berapa jam porsi setiap kegiatan. Dari perhitungan tersebut diperoleh sebagai berikut
tidur = 8 jam
kerja = 8 jam
waktu di jalan = 2 jam
sisa = 24 - 8 - 8 - 2 = 6 jam
Ternyata 6 jam waktu yang tersisa dipakai buat keluarga, ibadah, olah raga, dan lain-lain. Aneh sekali, hal-hal yang dari tadi dianggap nomor satu ternyata ditaruh di 6 jam sisa. Semstinya jika nomor satunya adalah kesehatan, maka sebagaian besar waktu hidupnya untuk olah raga. Jika nomor satunya keluarga, maka dia menghabiskan waktu hidupnya untuk keluarga terus. Jika nomor satunya Tuhan, semestinya sebagian besar hidupnya dipakai di tempat ibadah. Anehnya, jika dilihat komposisi waktunya, ternyata sebagaian besar dipakai untuk kerja. Berarti nomor satunya uang ?
Terus terang, bagi sebagian besar orang, uang bukanlah nomor satu. Akan tetapi disarankan, hendaknya masalah uang diselesaikan terlebih dahulu. Jika masalah uang diselesaikan dulu, sehingga memiliki pasif incomenya bisa mencukupi gaya hidupnya maka kita bisa fokus ke yang lain. Kita bisa memenuhi hari-hari kita untuk keluarga, karena masalah uang sudah beres. Kita juga bisa banyak di masjid (tempat ibadah) karena uang terus mengalir ke kita
No comments:
Post a Comment