Tuesday, August 31, 2010

Perhatian Yang Berbahaya

Mungkin anda pernah disapa oleh orang yang memberikan perhatian kepada anda ,”Kamu capek ya”. Tahukah anda bahwa ini adalah perkataan yang tidak baik? Anda mungkin tidak menyadari, akan tetapi sebenarnya perkataan ini akan menurunkan energi anda. Ingat, 70% tubuh manusia terdiri dari air. Silakan dibaca artikel saya tentang air. Jika anda membaca artikel tersebut akan terlihat bahwa jika air diberi perkataan yang tidak baik maka efeknya tidak baik. Jika diberi perkataan yang baik maka efeknya akan baik.

Pilihlah kata-kata yang positif untuk anda sendiri. Jika anda lelah, sebaiknya tidak mengatakan saya lelah, akan tetapi anda bisa mengganti dengan saya ingin charge baterai. Sebenarnya tujuan utama anda adalah ingin istirahat. Dengan istirahat ini anda melakukan charge baterai. Anda juga perlu memberikan kata-kata positif kepada orang lain.

Suatu hari Pak Tung (Tung Desem Waringin) ingin membuktikan kekuatan kata-kata. Dia bersekongkol dengan2 orang temannya, sebut saja A dan B. Mereka bertiga ingin mengganggu C. Ketika C datang ke kampus, sia A berkata, “C, kamu kelihatan pucat”. Ketika Pak Tung memimpin rapat senat, pak Tung menyempatkan bicara,”C, kamu kok kelihatan pucat”. Begitu selesai berkata si B langsung berkata,”Benar C, kamu memang pucat”.

Selesai rapat senat, si C langsung pulang tanpa kuliah dengan alasan dia sakit. Beberapa hari setelah masuk maka Pak Tung berkata kepada C, “Sorry ya, kami bertiga ngerjain kamu, kami bilang kamu pucat, padahal tidak pucat, eh kamu ,malah jadi sakit sungguhan”. Si C lansung menjawab ,”Engga kok, saya memang sakit kemarin”.

Monday, August 30, 2010

Air

Ada seorang professor di Jepang, namanya Masarua Imoto. Profesor ini pernah mengadakan penelitian tentang air. Jika air limbah diperiksa dengan menggunakan mikroskop maka Kristal molekul air tersebut akan hancur. Sangat berbeda dengan air yang jernih, bentuk kristalnya lebih baik. Jika air diberi doa, ternyata kristalnya juga akan baik. Berbeda jika air tersebut dimaki-maki. Maka air tersebut kristalnya akan hancur.

Jika anda ingin melakukan penelitian tetapi anda tidak memiliki mikroskop, anda bisa melakukan hal ini. Ambillah nasi, masukkan ke dalam toples. Akan tetapi jangan menggunakan nasi yang baru dimasak, karena nasi ini masih steril. Gunakanlah nasi yang sudah 12 jam dimasak.

Nasi tersebut masukkan ke dalam 2 buah toples. Pada toples pertama, berikan tulisan, “anda jelek” dan pada toples kedua berikan tulisan “anda baik”. Pada toples yang ada tulisannya anda jelek, setiap hari anda maki-maki, “anda jelek, goblok, nakal” dan semua makian yang jelek. Pada toples kedua, berikan kata-kata yang bagus, misalnya ,”anda baik, saya sayang sama kamu, I love you” atau anda beri doa-doa yang positif.

Apa yang terjadi setelah 2 atau 3 minggu? Ternyata nasi yang anda makai-maki akan berwarna hitam dan busuk, baunya tidak enak dan menyengat. Nasi yang anda beri kata-kata positif, warnanya akan menguning, keluar bau yang harum atau meragi. Selamat mencoba.

Sunday, August 29, 2010

Saya Sulit fokus

Jika anda terlanjur mengatakan “Saya sulit fokus” maka segeralah mengucapkan “Itu dulu, sekarang saya adalah orang yang mudah fokus.” Ini adalah untuk merusak pola pemikiran kita yang seringkali tidak mendukung untuk sukses. Apa yang anda katakana akan memprogram fikiran anda.

Jika anda mengatakan ,”Saya sedang sakit”. Padahal anda tidak sakit maka anda memprogram fikiran anda supaya sakit. Kalaupun anda memang agak sakit dan mengatakan hal itu, sebenarnya anda memprogram otak anda supaya lebih sakit. Lebih parahnya lagi ada karyawan yang agak sakit, dia menelpon ke kantor dengan nada memelas sambil mengatakan ,”Saya lagi sakit, saya butuh istirahat, tolong ya diijinkan hari ini saya tidak masuk.” Apa yang terjadi setelah nelpon? Karyawan tadi langsung tiduran untuk melakukan pembenaran bahwa dirinya sedang sakit. Ini sama saja dengan memprogram otaknya supaya menjadi lebih sakit.

Jika anda mengatakan saya sulit bicara di depan umum maka anda akan benar-benar kesulitan bicara di depan umum. Lebih parahnya lagi jika anda mengatakan,”Saya ini memang tidak bisa bicara di depan umum.” Kondisi ini akan lebih parah, karena jika ada orang yang mengatakan “coba buktikan.” Maka anda akan melakukan pembenaran bahwa anda tidak bisa bicara di depan umum. Jika anda mengatakan,”Lidah saya selalu kaku jika bicara di depan umum”. Jika anda mengatakan hal ini di depan beberapa orang maka anda akan berusaha menunjukkan kepada mereka jika anda kesulitan bicara di depan umum”.

Jika anda mengatakan “Saya tidak bisa fokus ” maka yang terjadi memang bisa demikian. Padahal sebenarnya setiap orang bisa fokus. Orang tidak akan bisa fokus pada hal-hal yang tidak diminatinya. Kalau tidak percaya jika anda membaca “36 jurus kamasutra” maka kemungkinan besar anda akan fokus. Apalagi jika dilengkapi dengan gambar-gambarnya, maka anda akan jauh lebih fokus. Yang terpenting bagaimana caranya anda belajar fokus.

Saturday, August 28, 2010

Tidak Ada Yang mudah

Seringkali ada orang yang berkata,”Tidak ada yang mudah, semuanya harus diperjuangkan.” Pernyataan ini jika dilihat sekilas memang bagus. Di sini saya tidak bermaksud menyalahkan prinsip di atas. Bisa benar, bisa juga salah, semuanya tergantung dari sudut pandang.

Apa yang anda katakan, itulah yang akan menjadi kenyataan. Jika anda mengatakan tidak ada yang mudah maka yang akan terjadi dalam hidup anda bahwa semuanya tidak ada yang mudah. Akan tetapi pernyataan ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan semuanya sulit.

Padahal dalam hidup ini tidak semuanya harus diperjuangkan. Ada kalanya kita harus menikmati. Tidak semunya harus diperjuangkan, terkadang kita harus menikmatinya. Contohnya adalah ketika anda menghirup oksigen, apakah anda harus berjuang? Jika yang anda katakan anda harus selalu berjuang maka ini juga membahayakan anda sendiri, terkadang bisa membuat anda kena stroke, serangan jantung dan lain-lain.

Kapan anda menikmati hidup anda? Kapan anda terakhir memandang pasangan hidup anda lebih dari 3 menit? Kapan terakhir anda makan dan benar-benar menikmati? Kapan anda terakhir minum dan konek dengan minuman anda? Kapan anda terakhir menikmati nafas anda?”

Anda terkadang perlu melakukan hal-hal itu, makan atau minum dengan konek dengan makanan atau minuman anda. Kalau perlu kita minum sambil dikunyah 33 kali, rasanya akan berbeda.

Friday, August 27, 2010

Merusak Pola

Cerita ini saya dapat dari guru saya, Tung Desem Waringin. Ketika itu beliau sedang menuju ke seminar di malam hari. Mendadak ada sebuah telpon dari seorang perempuan. Perempuan itu sedang curhat kepada Pak Tung. Perempuan itu berkata,”Pak Tung, saya punya masalah, saya pernah berpacaran dengan dosen saya. Dosen saya mengaku masih bujang, ternyata sudah memiliki istri, padahal hubungan saya sudah terlalu jauh. Pak Tung, sekarang ini lagi turun hujan, lampu juga mati, kelihatannya sangat cocok buat saya untuk bunuh diri”.

Setelah mengatakan hal itu dia langsung menangis, sehingga tidak bisa diajak bicara. Akhirnya Pak Tung berusaha merusak polanya. Pak Tung berkata kepada perempuan tadi, “Coba sekarang telunjuk jarimu angkat ke atas dan putar-putar, sambil mengatakan oeeeng, oeeeng, ….. setelah itu masukkan ke hidung dalam-dalam sambil mengatakan .. bunuh diri niyee”. Pak Tung berharap agar si perempuan melakukan itu sehingga geli dan tidak jadi bunuh diri.

Akan tetapi si perempuan nampaknya tidak melakukan hal itu, terbukti dia menangis terus. Pak Tung cari akal, bagaimana agar si perempuan bisa diajak bicara. Pak Tung berusaha merusak pola dengan cara lain, akhirnya Pak Tung bertanya,”Pernah engga kamu kentut di depan umum?” Setelah ditanyakan hal itu si perempuan menjawab ,”Pak Tung kenapa nanya seperti itu?” Mendadak si perempuan bisa bicara karena polanya rusak.

Begitu si perempuan mulai bisa diajak bicara, Pak Tung bertanya,”Agamamu apa?” Si perempuan menjawab ,”Budha”. Pak Tung bertanya,”Seberapa besar kamu percaya sama Budha, jika skalanya 0 sampai 10, maksudnya jika 0 tidak percaya, jika 5 sedang-sedang, jika 10 percaya banget”. Si perempuan menjawab 10. Pertanyaan ini penting, karena jika si perempuan tidak percaya pada Budha, atau tingkat percayanya 0, percuma pak Tung mengaitkan dengan Budha. Pertanyaan dilanjutkan lagi, “Kenapa kamu percaya sama Budha?” Perempuan tadi menjawab, “Karena saya pernah diselamatkan oleh Budha, waktu itu saya bersama teman saya terjatuh dari jembatan penyeberangan, saya masih bisa menggantung, teman saya terjatuh dan mati. Saya masih hidup”. Akhirnya Pak Tung bicara dengan suara keras, “Oooo jadi begitu ya, begitu Budha menyelamatkan kamu, sekarang kamu mau bunuh diri ya?” Si perempuan tambah menangis, mendadak handphonenya mati, si perempuan tidak bisa dihubungi. Pak Tung kebingungan, karena di tempat perempuan, listrik sedang mati. Sementara terapi belum selesai.

Waktu itu Pak tung mau memberikan seminar, sehingga tidak bisa melanjutkan terapinya. Pak Tung hanya bisa meng-sms yang bunyinya, “Tunggu jam 12 malam, nanti saya telpon, saya tidak bisa nelpon sekarang karena harus mengisi seminar”. Dengan cara seperti ini jika perempuan masih menunggu jam 12 malam maka keinginan bunuh dirinya bisa jadi tertunda sampai jam 12 malam, karena menunggu telpon Pak Tung.

Ketika seminar, pak Tung menceritakan kejadian ini di seminar, sambil minta kepada seluruh peserta seminar untuk meng-sms yang isinya memberikan motivasi. Jika semua peserta seminar mengirimkan sms maka si perempuan akan lama membaca smsnya, sehingga dia tidak sempat bunuh diri sampai jam 12 malam.

Ketika jam 12 malam Pak Tung menelpon lagi. Rupanya si perempuan sudah mulai baik. Dia berkata,”Pak Tung terima kasih, sekarang saya sudah baikan, sampaikan salam kepada teman-teman Bapak yang telah memberikan motivasi kepada saya, ini ada si Joni, Budi, Rina, … dan masih banyak lagi” Rupanya si perempuan menbaca sms tadi.

Akhirnya Pak Tung bertanya ,”Apa yang mau kamu lakukan?” Dia menjawab,”Saya besok akan menuju wihara yang terbesar di Jakarta. Senin saya akan ke kampus menemui dosen saya”. Pak Tung agak bingung, wah jangan-jangan menemui dosennya untuk pacaran lagi, sehingga Pak Tung bertanya,”Untuk apa menemui dosen?” Si perempuan menjawab,”Saya akan mengatakan kepadanya, dia berhak mendapatkan kebahagiaan, saya juga berhak, tapi saya tidak mau mengganggu rumah tangganya. Dan akan saya katakana, dia sudah tidak ada artinya bagi saya”.

Thursday, August 26, 2010

Berdaya

Cerita 1:
Ada seorang agen asuransi, suatu hari dia memiliki janji bertemu dengan kliennya. Akan tetapi pada hari yang ditunggu, terjadi banjir setinggi dada, sehingga dia tidak bisa keluar rumah. Pada saat itu listrik mati dan telepon juga tidak bisa digunakan karena banjir. Handphone juga kehabisan baterai. Dia memutuskan untuk tidak bertemu dan berharap bahwa kliennya bisa memaklumi karena kondisinya yang memang tidak memungkinkan untuk bertemu.

Cerita 2 :
Ada seorang agen asuransi, suatu hari dia memiliki janji bertemu dengan kliennya. Akan tetapi pada hari yang ditunggu, terjadi banjir setinggi dada, sehingga dia tidak bisa keluar rumah. Pada saat itu listrik mati dan telepon juga tidak bisa digunakan karena banjir. Handphone juga kehabisan baterai. Dalam kondisi banjir begini mencari air bersih sangat sulit, sehingga banyak penjual aqua yang sengaja menjual air minum bersih.

Ketika ada penjual aqua yang datang dia bertanya,”Mas boleh pinjam handphone sebentar? Saya mau pakai simcard saya sendiri, kalau boleh bapak saya kasih uang Rp 20.000,-” Karena mendapat uang maka penjual aqua tadi mengijinkan. Akhirnya agen asuransi tersebut menelpon kliennya, mengubah janji pertemuannya dengan alas an banjir setinggi dada. Kliennya memaklumi dengan alasan itu.

Cerita 3 :
Ada seorang agen asuransi, suatu hari dia memiliki janji bertemu dengan kliennya. Akan tetapi pada hari yang ditunggu, terjadi banjir setinggi dada, sehingga dia tidak bisa keluar rumah. Pada saat itu listrik mati dan telepon juga tidak bisa digunakan karena banjir. Handphone juga kehabisan baterai. Dengan kondisi seperti itu dia tetap berusaha menemui kliennya.

Dia pergi dengan membawa baju cadangan, dimasukkan ke dalam tas, kemudian tasnya dibungkus plastik. Dia berangkat walaupun harus mencebur ke air banjir yang kotor, dia menuju tempat janjinya. Begitu keluar dari banjir dia menuju sebuah masjid yang ada tempat mandinya, dia mandi di situ dan berganti pakaian sehingga dia bisa menemui kliennya.

Dari ketiga hal tersebut, cerita kedua tentu lebih baik dibandingkan dengan cerita pertama. Akan tetapi tentunya cerita ketiga adalah yang paling baik. Dia berdaya, melakukan apapun agar tujuannya tercapai. Orang seperti inilah yang disebut tangguh. Dia tidak menyalahkan keadaan, tidak ada alas an bagi dia untuk terlambat, bahkan membatalkan janji.

Di cerita kedua, kliennya masih memakluminya, tetapi tidak menutup kemungkinan klien tersebut ditemui agen asuransi lain, sehingga dia membatalkan pertemuannya, apalagi pada cerita 1. Bisa jadi pada cerita 1, kliennya tidak mengetahui kalau ada banjir. Sekarang seberapa berdayakah anda? Kemampuan daya upaya anda seperti cerita 1, cerita 2, atau cerita 3?

Wednesday, August 25, 2010

Situasi Dan Kondisi

Orang seringkali menyalahkan situasi. Ketika ditanya
A : “Gimana kabarnya?”
B: “Ngga baik”
A:”Lho, kenapa?”
B:”La sudah 5 tahun tidak naik gaji”
A:”Kenapa bisa gitu?”
B:”La atasanku goblok”
A:”Ya sudah kalau atasanmu goblok, kamu malah bisa bekerja sungguh-sungguh supaya bisa menggantikan atasan kamu”.
B:”Ya ndak bisa, wong teman-teman tidak ada yang mendukung kok, teman-temanku goblok”
A:”Ya sudah kalau teman-temanmu goblok, kamu pindah ke perusahaan lain saja supaya bisa lebih baik”.
B:”Ya ndak bisa wong perusahaan lain juga goblok”
A:”Ya sudah, kalau perusahaan lain juga goblok kamu malah bisa mendirikan perusahaan sendiri, jadinya kamu malah bisa lebih cepat kaya raya”.
B:”Ya ndak bisa wong situasi ekonominya juga goblok, menterinya goblok, presidennya goblok, Negara kita ini memang Negara goblok”

Siapa yang paling goblok? Tentunya si B sendiri. Betapa banyaknya orang yang sering menyalahkan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang buruk jangan dijadikan alasan untuk mundur. Situasi dan kondisi hendaknya dijadikan alasan bagi kita untuk kerja lebih cerdas, untuk membuat kita menjadi lebih tangguh, untuk membuat kita berdaya sedemikian hingga esoknya jika kita menhadapi masalah lagi kita akan jauh lebih pintar dalam mengatasinya.

Ada 2 orang bersaudara, yang satu gagal luar biasa dan yang satu lagi berhasil luar biasa. Yang satu menjadi pencuri, perampok, suka judi, mabuk, bahkan membunuh orang. Yang satu lagi justru menjadi pengusaha yang sangat sukses. Yang pertama tadi akhirnya masuk penjara. Ketika ditanya kenapa kamu bisa seperti ini, dia menjawab, “Saya dulu punya seorang ayah yang suka mabuk, main judi, sudah gitu sering kalah dalam main judinya. Kalau pulang sering larut malam, sudah begitu suka marah-marah sama mama. Dalam kondisi keluarga seperti itu, bagaimana saya bisa menjadi orang yang baik dan berhasil?” Ketika orang menanyakan kepada saudaranya, kenapa kamu bisa berhasil, ternyata jawabannya sama, “Saya dulu punya seorang ayah yang suka mabuk, main judi, sudah gitu sering kalah dalam main judinya. Kalau pulang sering larut malam, sudah begitu suka marah-marah sama mama. Terus terang saya tidak mau memiliki keluarga yang seperti itu. Makanya saya berusaha keras untuk menjadi pengusaha sukses supaya tidak memiliki keluarga yang seperti itu. Alasan boleh sama, tapi hasil bisa jauh berbeda, tergantung bagaimana cara kita member arti.

Nah bagaimana dengan anda? Sekarang apakah kondisi anda selalu anda salahkan sehingga anda ingin mundur? Atau justru membuat anda lebih maju. Terserah kepada anda, hidup penuh dengan pilihan, saya tidak bisa memaksa anda. Anda bisa memilih penyebabnya, tetapi tidak bisa memilih akibatnya.

Tuesday, August 24, 2010

Kucing Di Dalam Diri Kita

Suatu hari ada seorang teman laki-laki yang sedang punya masalah. Masalahnya cukup serius, yaitu pacarnya hamil. Dia tidak mau dianggap salah, hanya mengatakan ,”Ya gimana, wong dia menyodorkan diri …. Kucing kok dikasih ikan, ya dimakan”. Terus saya jawab,”La kamu orang apa kucing”.

Kita memang tidak bisa memungkiri, bahwa ada sifat kucing yang ada di dalam diri kita. Hanya saja kadarnya berbeda-beda. Seringkali kita tidak mau mengakui kesalahan kita. Kita cenderung menyalahkan orang lain. Istilahnya kita sering mencari kambing hitam. Kalau tidak ada kambing hitam kita mencari gajah hitam.

Memang diakui, sebagai manusia kita tidak bisa sempurna, selalu ada kekurangan. Akan kita adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Untuk itu kita jangan melakukan pembenaran terhadap dunia perkucingan tadi. Memang otak manusia ini (batang otak) hanya didesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara. Ada kenikmatan kita kejar, jika ada kesengsaraan kita hindari

Sedangkan otak mamalia, itu memiliki 4 hal yang dianggap nikmat
1. Makan : makan merupakan sesuatu kenikmatan tersendiri bagi mamalia
2.Seks : Jelas ini sangat nikmat, sehingga muncul jiwa perkucingan tadi
3.Perasaan Menang : Mamalia selalu ingin lebih menang dibandingkan yang lain

Jadi, jika seseorang sudah menikah, tetapi di kantor menggoda lawan jenis, itu yang bekerja adalah otak mamalianya. Ini bisa saja dilakukan, akan tetapi bukan berarti kita membenarkan membenarkan otak perkucingan tadi.

Jika mengalami penderitaan maka mamalia melakukan 4 hal
1. Melawan : seringkali jika mamalia diserang maka dia memberikan perlawanan
2. Serang : Selain melawan mamalia juga menyerang, untuk balas dendam
3. Lari : Apabila tidak bisa melawan atau menyerang maka yang dilakukan adalah melarikan diri
4. Sembunyi : Jika melarikan diri sudah tidak mampu juga maka yang dilakukan adalah sembunyi, ini seperti burung unta, ketika dikejar harimau, dia malah menyembunyikan kepalanya di dalam pasir.

Berbeda dengan otak modern yang memang lebih kreatif. Ketika dipukul oleh orang lain malah bisa mengucapkan, “Terima kasih, kamu kok baik banget.” Setelah itu dibawa pulang ke rumah dan dikasih makan, tetapi makanannya dikasih racun.

Kita bukan memang bukan manusia sempurna, tetapi kita akan berusaha untuk tetap outstanding

Monday, August 23, 2010

Menang Adalah Mudah

Dalam setiap pertandingan, seringkali menang adalah mudah, karena lawannya sedikit. Misalnya ketika Taufik Hidayat pernah menjadi juara dunia badminton, apakah dia telah mengalahkan 6 milyar manusia? Tentu tidak. Karena dia belum pernah mengalahkan saya. Dia hanya bertanding beberapa kali, penyisihan, perempat final, semi final, terakhir final, dan dia menjadi juara dunia.

Saya pernah mendengar pengalaman guru saya Tung Desem Waringin, bagaimana dia bisa menjadi mahasiswa teladan, juara cepat tepat P4, sampai juara 2 lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional. Kenapa mudah mencapainya? Karena tidak ada mahasiswa yang dari awal masuk menetapkan tujuannya untuk menjadi mahasiswa teladan. Tidak ada mahasiswa yang dari awal masuk menentapkan tujuannya untuk menjadi juara lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional.

Ketika di awal kuliah Pak Tung bertanya kepada mantan mahasiswa teladan, bagaimana caranya menjadi mahasiswa teladan. Dari jawaban mereka pak Tung tahu bahwa untuk menjadi mahasiswa teladan, indeks prestasi harus lebih besar dari 3, harus aktif di organisasi serta aktif ikut lomba.

Ketika menetapkan diri untuk menjadi juara lomba karya tulis ilmiah, Pak Tung sudah mencoba ikut, padahal syaratnya ikut adalah mahasiswa semester 5. Saat itu beliau masih semester 1. Ternyata beliau tidak ditolak. Kenapa dia nekat walaupun masih semester 1? Karena jika ikutnya di semester 5 dan beliau gagal maka beliau tidak bisa mencoba lagi.

Dengan pengalamannya di semester 1 dan 3 maka ketika di semester 5 beliau dengan mudah menjadi juara. Pada saat beliau ikut di semester 5, ternyata tidak ada orang lain di UNS yang ikut, sehingga otomatis beliau menjadi juara 1. Ketika ditandingkan dengan seluruh perguruan tinggi di rayon B, beliau menjadi juara 1. Kenapa begitu mudah menjadi juara 1? Karena tidak semua perguruan tinggi di Rayon B ikut. Hanya ada 5 perguruan tinggi yang ikut, sehingga beliau hanya mengalahkan 4 orang saja.

Tiba saatnya dibawa ke nasional. Kali ini lawannya hanya 2. Kenapa? Karena hanya ada 3 rayon yang ikut, rayon A, rayon B, dan rayon C. Dari hasil ini beliau menjadi juar 2. Berarti beliau juara 2 nasional. Sekali lagi, menang adalah mudah karena lawannya sedikit.

Sunday, August 22, 2010

Opini Dan Informasi

Opini berbeda dengan informasi. Sebenarnya anda tidak membutuhkan opini. Anda membutuhkan informasi. Pernah ada suatu cerita. Ada seseorang yang sedang sakit, sehingga perlu dioperasi, ketika itu istrinya berkata kepada anaknya yang sudah dewasa. Wah, jangan …. Itu tetangga kita yang mati waktu itu karena operasi. Anak kedua langsung bicara ,”Sssst jangan bicara seperti itu, nanti kalau kedengaran ayah, psikisnya terganggu”. Kakaknya malah menambahkan,”Iya, teman saya juga ada yang meninggal setelah dioperasi.

Anak kedua langsung ngomong,”Kita ngomong kaya gitu, ga ada keuntungannya. Gimana kalau kita Tanya ke yang lebih kompeten. Akhirnya anak kedua datang ke dokter, “Dokter, kalau ayah saya dioperasi peluangnya meninggal berapa persen?” Si dokter menjawab ,”100%”. “Lho dok, kok 100% gimana?” Kata dokter,”Semua orang kan pasti meninggal”. “Ya iya dok, tapi maksudnya kalau ayah saya dioperasi kemungkinannya untuk selamat berapa besar dibandingkan dengan tidak dioperasi”.
Kata dokter,”Ya, dari 100 orang yang dioperasi, kemungkinan yang gagal 2 atau 3”

Nah, sekarang mana yang disebut dengan opini? Mana yang disebut dengan informasi? Tentu saja yang disebut dengan opini adalah pernyataan yang diutarakan oleh ibu dan kakaknya, sementara yang dimaksud dengan informasi adalah yang dikatakan oleh si dokter. Anda tidak membutuhkan opini, anda hanya butuh informasi. Berhati-hatilah memilih berita yang masuk, jangan sampai yang anda terima opini saja. Untuk lebih jelasnya, bacalah tentang perkataan orang lain.

Saturday, August 21, 2010

Perkataan Orang Lain

Apakah anda sangat perduli denga perkataan orang lain? Jika ya, berhati-hatilah. Sebaik apapun perbuatan anda, maka selalu ada orang yang mengomentari. Kalau anda begitu perduli dengan omongan orang lain, anda akan sulit untuk maju. Anda akan repot dalam melakukan segala sesuatu.

Ada seorang anak yang pergi ke pasar mengendarai keledai. Si anak naik di atas keledai, sementara kakeknya menuntun keledainya. Sampai di sebuah desa ada orang yang berkata,”Ini anak tidak berperi kekakekan, masa kakek yang sudah tua begitu disuruh nuntun, dia sendiri enak-enak naik keledai”.

Karena perkataan orang tadi, akhirnya kakeknya naik keledai, sementara cucunya menuntun. Sampai di desa berikutnya ada orang yang berkomentar,”Ini kakaek tidak berperi kecucuan, masa cucu yang masih kecil disuruh menuntun keledai, sementara kakeknya enak-enak naik di atas keledai”.

Menanggapi perkataan orang tadi akhirnya mereka berdua naik di atas keledai. Di desa berikutnya ada orang yang berkomentar,”Ini orang tidak berperikeledaian, masa keledai kecil ditunggangi berdua”.

Mereka berdua bingung, akhirnya memustuskan untuk menuntun keledai tanpa menaikinya. Di desa berikutnya dikomentari orang juga, “Dasar, orang goblok, masa keledai kaya gitu tidak dipakai, sayang banget, padahal keledai kan binatang yang kuat.”

Mereka berdua akhirnya menggendong keledainya. Di desa berikutnya masih ada orang yang berkomentar,”Wah, ini yang sakit orangnya atau keledainya.”

Lihatlah, seperti apapun yang mereka lakukan, tetap saja masih ada komentar yang tidak baik. Jika mereka menanggapi maka mereka akan sibuk sendiri. Jadi, jangan perduli dengan komentar orang lain. Komentar orang lain yang kompetenlah yang harus anda perhatikan.

Friday, August 20, 2010

Nasib Baik Nasib Buruk

Diceritakan, ada sebuah keluarga yang memiliki 1 orang anak. Mereka memelihara seekor kuda. Suatu hari kudanya pergi menghilang. Tetangganya langsung bicara ,”Wah nasibmu begitu buruk ya, kuda satu-satunya milikmu pergi entah kemana, padahal kehidupan keluargamu sangat tergantung pada kuda itu.” Pemilik kuda itu berkata ,”Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Setelah kudanya menghilang beberapa hari, ternyata kuda tersebut kembali dengan membawa puluhan kuda liar. Tetangganya langsung berkata,” Wah nasibmu begitu baik ya, ternyata kudamu kembali dengan membawa kuda-kuda liar”. Pemilik kuda itu berkata ,”Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Akhirnya anaknya bermain-main dengan kuda liar tadi dengan tujuan untuk menjinakkannya. Tapi apa yang terjadi? Ternyata anaknya terjatuh dari kuda liar tadi sampai tulangnya patah, sehingga anaknya cacat seumur hidup. Tetangganya langsung berkata,”Wah nasibmu begitu buruk ya, anakmu satu-satunya cacat seumur hidup”. Langsung saja dia jawab,” Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Beberapa bulan setelah itu, negara mereka terlibat perang. Dalam perang itu sudah dipastikan Negara mereka tidak mungkin menang. Pimpinan Negara itu akhirnya mencari pemuda-pemuda yang masih sehat untuk diikutkan dalam perang. Anak pemilik kuda tadi tidak bisa diikutkan karena cacat, sementara tetangganya harus menyerahkan anaknya. Tetangganyapun akhirnya berkata,”Wah nasibmu begitu baik ya, anakmu tidak ikut perang, padahal perang ini negara kita pasti kalah”. Diapun menjawab,” Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Ternyata dalam perang tersebut negara mereka menang, sehingga anak tetangga yang ikut perang mendapat jabatan di pemerintahan. Tetangga tadi langsung berkata ,”Wah nasibmu begitu buruk ya, anakmu tidak memperoleh jabatan di pemerintahan”. Langsung dijawab,” Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Beberapa tahun setelah kejadian itu, anak yang mendapat jabatan tadi terlibat dalam korupsi, sehingga menjadi buron. Bahkan orang tuanya ikut menjadi buron. Dia berkata kepada pemilik kuda,”Wah nasibmu begitu baik ya, tidak seperti nasibku yang menjadi buron. Maka dia jawab,” Nasib baik-nasib buruk siapa yang tahu, jalani saja”.

Thursday, August 19, 2010

Cambukan yang Tidak Sakit

Ada seorang anak yang hanya diasuh oleh ibunya, karena ayahnya sudah meninggal. Anak ini sangat nakal, sehingga sering dihajar oleh ibunya. Anehnya, ketika dihajar, anak ini tidak pernah menangis. Berkali-kali anak ini nakal, sehingga ibunya menghajarnya dengan cambuk. Tapi aneh, anak ini tidak pernah menangis.

Setelah besar anak ini masih nakal juga. Ibunya masih sering mencambuknya supaya dia jera. Akan tetapi anak ini masih tetap nakal, dan tidak pernah mengeluh atas cambukan ibunya. Suatu hari, karena kenakalannya, anak ini dihajar lagi oleh ibunya, tapi aneh, hari itu si anak menangis.

Ibunya agak heran dan bertanya, “Nak, kamu sudah sering saya cambuk dari dulu, tapi tidak pernah nangis. Kenapa baru sekarang menangis?” Si anak berkata sambil menangis, “Ma, mulai hari ini saya tidak nakal lagi. Saya nangis, karena cambukan mama tidak sakit lagi”.

Ternyata anak ini memberikan arti yang berbeda. Ketika cambukan ibunya masih sakit, dia mengartikan ibunya masih sayang kepada dia dan masih sehat. Ketika cambukan ibunya tidak terasa sakit,aka dia mengartikan ibunya sudah tua.

Nah, buat para pembaca artikel ini, ketahuilah bahwa jika orang tua anda suka marah-marah kepada anda, ini artinya orang tua anda masih sayang kepada anda. Yang paling berbahaya adalah jika orang tua anda sudah cuek kepada anda. Dicuekin, jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan

Wednesday, August 18, 2010

Setiap Kejadian Harus Disyukuri

Suatu hari ada seorang raja yang sedang berburu bersama para pengawalnya dan satu orang penasehatnya. Pada saat sampai di hutan raja mengeluarkan peralatan berburunya. Pada saat memakai pisau, mendadak jarinya terpotong sampai putus. Sang raja merasa sangat kesakitan. Ketika dalam masa perawatannya, sang raja bertanya kepada penasihatnya, wahai penasihatku, apa makna dari kejadian ini. Sang penasehat mengatakan ,”Apapun kejadiannya, perlu kita syukuri.”

Mendengar perkataan penasehatnya ini raja merasa tersinggung. Dia mengatakan dengan nada keras ,”Apa-apaan kamu ini, masak saya kehilangan jari harus disyukuri?” Saya tidak bisa mensyukuri kejadian seperti ini.” Sang penasihat berkata lagi, “Benar baginda, baginda memang kehilangan jari, tetapi tetap ada yang bisa kita syukuri.” Karena tidak bisa menerima kata-kata penasehatnya, sang raja menyuruh para pengawal untuk memenjarakan penasihat ini sesampainya di istana. Yang terjadi memang demikian, akhirnya sang penasehat dimasukan ke dalam penjara. Dia mengangkat penasehat yang lain.

Setelah beberapa bulan, raja sudah tidak merasa asing dengan kehilangan jari kelingkingnya. Karena hobinya berburu, dia tetap ingin berburu. Suatu hari dia berburu bersama para pengawalnya dan penasehatnya yang baru. Rombongan ini mencari tempat perburuan di hutan. Mereka masuk ke hutan yang sangat lebat. Malang nasib mereka, ternyata daerah itu adalah kekuasaan suku yang masih terasing. Mereka akhirnya ditangkap. Sudah menjadi kebiasaan suku itu, jika ada orang asing yang masuk, mereka menangkapnya, kemudian memandikannya dan menyembelihnya untuk dijadikan persembahan para dewa.

Akhirnya mereka memandikan rombongan itu. Tiba giliran raja, mereka melihat jarinya tidak lengkap. Karena jarinya tidak lengkap mereka meyakini kalau orang ini tidak layak menjadi persembahan buat para dewanya. Akhirnya orang ini ditendang dan disingkirkan. Orang ini yang tidak lain adalah raja, berusaha melarikan diri. Suku asing ini tidak memperdulikannya karena orang ini dianggap cacat.

Dengan jerih payah yang berkepanjangan, akhirnya sang raja sampai juga di istana. Akhirnya dia baru ingat, “benar juga kata penasehatku yang dulu, apapun kejadiannya sebaiknya kita syukuri. Selama ini saya tidak mau mensyukuri kehilangan jari saya, akan tetapi kehilangan jari ini yang malah bisa menolong saya.” Karena menyadari akhirnya dia menyuruh prajuritnya untuk mengeluarkan penasehat lama dari penjara.

Raja mengangkat penasehat lama ini menjadi penasehatnya lagi. Raja berkata, “Saya mengucapkan terima kasih kepadamu, apa yang kamu katakana andalah benar. Kalau jari saya masih utuh, mungkin saya akan disembelih oleh suku asing itu, maafkan aku telah memenjarakanmu”. Sang pengawal berkata, “Tidak baginda justru hamba mengucapkan terima kasih karena telah mengambil keputusan untuk memenjarakan saya. Kalau tidak mungkin saya juga ikut disembelih oleh suku asing itu”.

Tuesday, August 17, 2010

Komunikasi Ke Otak 2

Pada bagian sebelumnya sudah kita pelajari 3 jenis komunikasi ke otak (penglihatan, pendengaran dan perasaan) . Dengan mengetahui ini maka kita akan lebih mudah dalam menghadapi orang. Bagaimana cara berkomunikasi kepada mereka agar lebih mudah dipahami. Dengan cara seperti ini akan mengurangi jumlah pertengkaran dengan teman kita, pasangan hidup kita, ataupun anggota keluarga kita yang lain.

Saya pernah mempelajari cara komunikasi ke otak ini dari CD Sales Magic, dari Tung Desem Waringin. Pada kasus itu Pak Tung menceritakan komunikasi antara ayah dan ibunya. Ayahnya memang tipe penglihatan, sementara ibunya tipe perasaan. Walaupun tipe perasaan pakaian ibunya selalu rapi. Hal ini karena selama bertahun-tahun ayahnya yang selalu memperingatkan, jika keluar rumah pakaiannya tidak rapi, ayahnya selalu memperingatkan “ganti”. Dengan adanya peringatan yang terus-menerus ini maka ibunya menjadi terbiasa dengan pakaian yang rapi.

Ketika Pak Tung sudah sering keluar negeri, suatu hari beliau diingatkan oleh ibunya ,”Kalau kamu ke luar negeri, jangan seperti papamu, sering beli mahal-mahal tapi cuma ditaruh saja.” Bahasa ibunya memang bahasa perasaan, “Beli mahal-mahal tapi cuma ditaruh saja.” Pak Tung akhirnya berbicara ,”Ibu lupa ya, kan tipe ayah berbeda dengan ibu. Terus jawaban papa apa bu.” Ibunya berkata ,”Papamu mbanyol aja : ya iya, beli mahal-mahal memang buat ditaruh, masa buat disayang-sayang”. Nah perhatikan, karena perbedaan ini maka seringkali terjadi pertengkaran, kecuali jika anda sudah saling memahami dan memaklumi.

Jika anda ingi memuaskan banyak orang, anda harus memenuhi 3 unsur di atas. Seperti seminarnya Tung Desem Waringin, unsur penglihatan, perasaan dan pendengaran semuanya dipuaskan. Dari sisi penglihatan, adanya layar yang memperlihatkan video, power point, serta tingkah pembicara sendiri yang cukup unik. Dari sisi pendengaran, sound sistem yang bagus, suara pembicara yang jelas dan penuh humor. Dari sisi perasaan, semua peserta diusahakan supaya terlibat. Dengan cara ini maka seminar Pak Tung begitu disukai. Film yang memenuhi ketiga unsur tasi, cenderung dikenang orang kini dan sepanjang masa. Misalnya Titanic. Dari sisi penglihatan, “pemandangan bagus, bintang filmnya ganteng dan cantik. Dari sisi perasaan, ceritanya sangat menghanyutkan perasaan. Dari sisi pendengaran, lagu “My heart will go on” dengan artis yang terkenal Cellindion.

Monday, August 16, 2010

Menjinakkan Gajah

Manusia seringkali dibatasi oleh fikirannya sendiri. Misalnya orang merasa tidak mungkin bisa menjadi milyarder. Kondisi ini seringkali terjadi pada kebanyakan manusia, karena pola berfikirnya yang sudah sekian lama dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan itu bisa termasuk teman-temannya, orang tuanya, serta guru-guru di sekolah.

Ketika seseorang dilahirkan di keluarga yang ekonominya menengah ke bawah, biasanya mereka berfikir setelah selesai sekolah mereka akan mencari kerja. Padahal yang namanya kerja tidak ada daya ungkit dalam penghasilannya. Sebenarnya tidak menjadi masalah jika anda memang lebih memilih hidup miskin, yang penting tidak merepotkan orang lain. Yang menjadi masalah adalah yang miskin karena terpaksa, sudah terpaksa sukanya hutang kepada orang lain dan tidak dikembalikan. Pengertian terpaksa disini saya katakana untuk orang yang memang tidak tahu cara menjadi kaya, padahal dalam hatinya ada keinginan untuk menjadi kaya. Mereka hanya berfikir bahwa yang bisa kaya raya adalah orang yang sudah memiliki modal yang kuat atau anak orang kaya. Padahal banyak sekali cara kaya cepat tanpa memerlukan modal, atau dengan modal yang kecil saja.

Sebenarnya pola berfikir yang terbatas seperti ini mirip sekali dengan seekor gajah yang sudah jinak. Gajah memang memiliki tenaga yang luar biasa, bisa menumbangkan pohon kelapa sekaligus mengangkatnya. Akan tetapi ada hal yang aneh, ketika seekor gajah jinak diikat dengan sebuah tali yang diikatkan ke batang yang lemah, gajah tetap tidak mau pergi jauh. Kenapa?
Jawabannya adalah karena gajah itu sendiri yang membatasi. Kenapa gajah membatasi kemampuannya sendiri? Karena ada orang yang membuat pola bahwa gajah tidak memiliki kemampuan untuk lepas.

Sewaktu gajah baru ditangkap dari alam bebas, gajah diikat dengan rantai, sehingga jika dia mau pergi jauh, gajah akan tertahan oleh rantai. Ketika ada makanan yang agak jauh darinya, gajah tidak bisa mengambil, karena diikat dengan rantai. Berkali-kali gajah mencoba mengambil makanan itu, tetapi dia tetap tidak bisa. Akhirnya sanga penjinak gajah mengambil makanan itu dan diberikan kepada gajah. Kejadian itu berlangsung terus-menerus sampai beberapa tahun. Akhirnya si gajah mengambil kesimpulan, kalau dia diikat berarti tidak akan bisa lepas. Sampai akhirnya gaja diikat dengan tali biasa, tetapi gajah tidak mau melepaskannya, karena yang terfikir kalau dia diikat berarti tidak bisa lepas.

Nah, mungkin anda juga mengalami hal yang sama. Banyak sekali masalah dalam kehidupan kita sehari-hari yang mana kita tidak mampu menyelesaikannya. Sebenarnya bukan kitanya tidak mampu, akan tetapi kita yang membatasi kemampuan diri kita. Persis seperti gajah yang membatasi kemampuan dirinya untuk melepaskan diri dari ikatan yang lemah.

Pentingnya Bersyukur

Suatu hari ada seorang lelaki yang pulang dari kantor. Dengan badan yang agak letih dia masuk ke dalam rumah. Setelah membersihkan tangan dan kaki, dia menuju ruang makan. Langsung dia memakan makanan yang disediakan oleh istrinya. Kebetulan makanan yang ada adalah sayur kacang panjang dan ikan asin kesukaannya. Walaupun sayurnya agak kurang garam, dia begitu menikmatinya. Begitu selesai makan dia mengatakan kepada istrinya, “Wah sayur kacang dan ikan asin masakanmu sangat enak. Terima kasih” . Karena ucapannya ini, istrinya lebih sering menghidangkan masakan sayur kacang panjang dan ikan asin.

Ada lagi orang kedua. Ceritanya hampir sama, waktu itu istrinya membuat masakan kesukaannya. Hanya saja masakan itu agak kurang garam. Karena kurang garam, dia ngomel-ngomel masakannya tidak enak. Akhirnya sang istri jadi malas memasak. Sejak saat itu istrinya menjadi malas-malasan dalam memasak, sehingga masakannya malah makin tidak enak.

Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa jika kita berterima kasih atas kebaikan seseorang maka orang itu akan lebih mudah melakukan kebaikannya lagi, tetapi jika kita mencela keburukannya, maka kebaikannya malah makin berkurang. Begitu juga hubungan anda dengan Tuhan. Jika anda berterima kasih kepada Tuhan (bersyukur) maka Tuhan akan menambah kenikmatan yang sudah anda terima.

Saturday, August 14, 2010

Pengalaman Belajar 13

(Kisah ini merupakan lanjutan dari kisah 12, jika anda belum membaca sama sekali silakan buka di bagian 1)

Saya mengerjakan soal secepat mungkin. Nomor demi nomor saya coba terus-menerus, lumayan soal tidak sesulit olimpiade, jadi mudah untuk difikirkan. Aku bahkan mendapati soal-soal yang belum diajarkan di sekolah, tetapi aku sudah mempelajarinya ….. (dalam hati bangga juga aku bisa mengerjakannya, mungkin kalau dikerjakan temanku belum tentu bisa … he he, atau malah ga bisa) … ssst aku ga boleh gitu, ini kan kerja team, kalau temanku ga bisa berarti aku juga ikut menanggung akibatnya.

Tapi sayang, waktu yang disediakan memang tidak mencukupi. Setelah dihitung kelompokku hanya mengerjakan 40 soal. Aku menyumbang 18 soal, Wilis 13 soal dan Salman 9 soal. Karena soal pilihan ganda, maka pengoreksian bisa berlangsung cepat, siang itu langsung diumumkan. Rencananya panitia akan mengambil 10 besar untuk masuk di babak berikutnya. Urutan 1 adalah SMA Petra Surabaya, urutan 2 dan 3 saya juga lupa, SMA mana, tetapi rata-rata SMA swasta di Surabaya. SMA ku yang paling banyak mengirimkan orang sama sekali tidak ada yang lolos.

Terus terang aku tidak merasa kecewa dengan kekalahan ini, karena kelompokku semuanya masih kelas 2 SMA. Jadi masih ada kesempatan sekali lagi untuk ikut. Ya, tentu saja nanti di kelas 3 SMA. Siang itu Aku langsung berpisah dengan Wilis dan Salman, mereka berdua menuju ke rumah saudara Wilis, sementara aku dan ibuku menuju tempat kost kakak. Rencananya aku dan ibuku pulang naik kereta api, sedangkan Wilis dan Salman naik bus.

Hari Senin aku mulai masuk sekolah. Paginya aku ketemu anak kelas 3, tapi aku juga tidak tahu namanya. Dia hanya mengatakan ,”Wah hebat, kelompokmu bisa mengerjakan 40 soal.” Mungkin dia berfikir , “Kalau tahun depan kamu ikut, peluang menjadi juara cikup besar.” Oh, akau baru sadar ternyata siswa kelas 3 yang ngobrol sama aku ini berarti kemarin ikut.

Hari-hari berlalu. Aku berusaha untuk fokus belajar. Aku mulai banyak memfokuskan pada buku fisika. Maklum buku fisika karangan Yohanes Surya untuk kelas 2 ini ada 2 jilid, sedangkan kelas 1 dan kelas 3 masing-masing 1 jilid. Jadi dari kelas 1 sampai kelas 3 totalnya 4 jilid. Buku fisika semester 3 ini ketebalannya mengalahkan kelas 1 yang 2 semester, jadinya kelas 2 ini terlihat materinya paling banyak. Aku terus berlatih fisika. Soal-demi soal aku lalui, tapi nampaknya di semester 3 ini aku tidak menamatkan sampai 100%, paling hanya 80-90% saja.

Sebenarnya aku juga mengikuti bimbingan belajar, namanya BES (Bina Eksakta Sosial). Ketika akhir semester di bimbel ini diadakan latihan ulangan sumatif. Dari latihan ulangan ini sebenarnya nilaiku tidak begitu tinggi, misalnya matematika nilainya hanya 74, tetapi nilai inilah yang tertinggi terpasang di papan pengumuman. Waktu aku lihat nilai fisika, aku agak terkejut juga, nilaiku ternyata mencapai 95. Wooow … hampir sempurna. Aku jadi berfikir,” sebenarnya aku lebih berbakat matematika atau fisika ya”. Tapi setelah kuamat-amati aku baru tahu, ternyata soal-soal fisika yang kupakai latihan dari buku Yohanes Surya setara dengan soal fisika mahasiswa tingkat 1. Jadi karena terbiasa dengan soal yang sangat sulit, maka soal yang sulit jadi terasa mudah.

Bersambung ke bagian 14.

Friday, August 13, 2010

Komunikasi Dan Pengambilan Keputusan

Sistem komunikasi ke otak ada 3 macam, yaitu penglihatan, pendengaran dan perasaan, sedangan cara pengambilan keputusan juga ada 3 macam, yaitu tipe data, tipe referensi dan tipe diri sendiri. Jika anda mengetahui sifat-sifat orang, anda akanlebih mudah untuk mengajak orang itu melakukan sesuatu. Anda akan lebih mudah menawarkan produk anda kepada orang itu, anda akan lebih mudah memotivasi orang itu. Anda juga lebih mudah menasehati orang itu.

Jika anda punya seorang dosen yang tipenya penglihatan, mungkin akan lebih baik jika anda presentasi kepada dia menggunakan infokus. Dosen anda akan menilai apa yang anda presentasikan terlihat lebih interaktif. Tapi terkadang metoda ini tidak cocok digunakan jika dosen anda tipenya pendengaran. Orang yang tipenya pendengaran jika menonton seperti ini malah bisa mengantuk.

Misalkan kita mengajukan proposal kepada orang yang tipe pendengaran, tapi pengambilan keputusannya adalah tipe data, maka proposal anda harus dipenuhi dengan data-data. Karena dia tipe pendengaran, coba tanyakan ,”Pak, bapak mau membaca proposal sendiri atau dibacakan.” Karena dia tipe pendengaran, kemungkinan besar dia akan memilih dibacakan. Ketika anda membacakan, tunjukkan data-data real kepadanya, biasanya setelah selesai membacakan orang seperti ini akan mudah untuk menandatanganinya.

Jika anda menjual produk kepada orang yang tipenya referensi, maka anda bisa menunjukkan bahwa teman-temannya juga beli, artis yang ini juga beli, dan sebagainya. Kemungkinan orang seperti ini untuk beli akan lebih tinggi.

Yang paling sulit adalah orang yang tipenya diri sendiri. Orang yang seperti ini kita berikan referensi masih sulit untuk percaya, kita tunjukkan data juga sulit untuk percaya. Tung Desem Waringin pernah punya pengalaman menghadapi orang tipe ini, tetapi komunikasi ke otaknya adalah pendengaran. Waktu itu Pak Tung, masih menjadi direktur BCA di kota Malang. Saat itu ada seseorang yang menyimpan uang depositonya dengan jumlah milyaran. Karena waktu itu krisis moneter (1998) dan banyak bank yang dilikuidasi, maka orang ini ingin mengambil uangnya dari BCA. Tentu saja ini bisa sangat mengguncang BCA. Karena itulah Pak Tung berusaha untuk mencegah orang ini dalam mengambil uang depositonya.

Pada saat itu Orang tersebut mengatakan, “Pak, saya dengar di koran banyak sekali bank-bank yang ditutup, saya khawatir BCA ini akan ditutup juga, jadi saya berniat mengambil uang deposito saya.” (perhatikan bahwa orang ini mengatakan saya dengar di Koran, padahal koran tidak ada suaranya, ini salah satu indikator bahwa orang ini tipe pendengaran). Pak Tung akhirnya berkata, “Bapak yang lebih tahu. Bukankah presiden juga mengatakan bahwa BCA yang sebesar ini tidak akan ditutup, jadi semuanya saya serahkan kepada bapak, bapak yang lebih tahu.” Karena lawan bicaranya tipe diri sendiri, maka alangkah lebih baik jika dikembalikan pada dia, misalnya dengan kata-kata tersebut “Bapak yang lebih tahu.” Dengan cara seperti itu orang yang tipe diri-sendiri mudah dipengaruhi. Setelah pembicaraan agak lama akhirnya orang tersebut berkata, “Baiklah pak, saya tidak mengambil deposito saya dulu, tapi kalau ada apa-apa ngomong ya.” Nah kurang lebih kejadiannya seperti itu, dan akhirnya orang tersebut tidak jadi mengambil uang depositonya.

Thursday, August 12, 2010

Kesamaan

Sifat ingi sama selalu dimiliki oleh setiap orang. Memang terkadang tidak nyaman jika anda tidak sama dengan yang lain. Misalnya jika anda berada di lingkungan yang semua agamanya berbeda dengan anda. Anda mungkin merasa tidak nyaman. Pasti lebih nyaman jika semua agamanya sama dengan anda.

Ada seorang anak kecil yang masih TK. Suatu hari pembantunya salah mengenakan seragam ke anak tersebut, sehingga sampai di sekolah seragam si anak berbeda dengan seragam teman-temannya. Si anak tentunya merasa tidak nyaman.

Dari enam kebutuhan manusia modern ini, sifat kesamaan selalu dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja setiap orang berbeda-beda kadarnya. Orang yang dominan pada sifat kesamaan ini cenderung lebih suka bersama-sama teman-temannya. Kalau makan maunya bersama-sama, kalau bepergian lebih suka ada yang menemani. Dia tidak suka pergi sendirian. Orang ini juga suka mengutamakan keluarga.

Jika sifat ini dominan pada anda, berhati-hatilah memilih teman. Teman anda sangat mempengaruhi kehidupan anda. Jika teman-teman anda merokok, kemungkinan andapun akan ikut merokok. Berbeda dengan sifat unggul, jika teman-temannya merokok, dia mungkin malah tidak merokok, akan tetapi jika teman-temannya tidak merokok, dia malah ingin merokok.

Jika anda mengajak seseorang melakukan sesuatu, atau menjual barang kepada seseorang, dan anda tahu sifat orang tersebut dominan di sifat kesamaan ini, anda bisa mengaitkan dengan kesamaan, apakah dengan keluarga, apakah ada artis yang memakai produk anda, dan sebagainya.

Wednesday, August 11, 2010

Pendidikan Teroris

Pernahkah anda melihat seorang anak yang meminta sesuatu kepada orang tuanya sambil merengek-rengek , dan akhirnya orang tuanya memenuhinya? Atau mungkin anda punya pengalaman yang seperti ini? Jika hal ini terjadi, hati-hati, pendidikan teroris sedang dimulai.

Misalkan ada seorang anak minta sesuatu kepada orang taunya. Orang tuanya tidak memenuhi, kemudian anknya merengek-rengek. Karena merasa malu dilihat orang, akhirnya orang tuanya memenuhi keinginan anak tadi. Si anak langsung mengambil kesimpulan ,”Ooo, kalau minta sesuatu tidak dipenuhi, maka saya harus merengek-rengek.”

Karena sering minta sesuatu dan merengek-rengek, akhirnya orang tuanya mencoba untuk tidak memenuhinya walaupun dia merengek-rengek. Karena merasa tidak dipenuhi, maka dia menagis keras-keras. Karena merasa malu, akhirnya orang tuanya memenuhi permintaan anaknya. Sia anak langsung mengambil kesimpulan, “Ooo, kalau meminta tidak dipenuhi, berarti harus merengek-rengek. Kalu merengek-rengek tidak cukup berarti harus menagis keras.”

Suatu hari orang tuanya ingin agar anaknya tidak menangis keras lagi jika meminta sesuatu. Orang tuanya berusaha tidak memenuhi permintaannya walaupun dia menangis keras. Akhirnya orang tuanyamembiarkannya walaupun si anak menangis keras-keras. Si anak langsung berusaha mencari cara agar orang tuanya memenuhi. Akhirnya si anak melakukan gulung-gulung di lantai. Orang tuanya merasa malu melihat anaknya gulung-gulung di lantai di depan umum. Terpaksa orang tuanya memenuhi permintaan anaknya. Sang anak akhirnya berfikir ,”Ooo kalu permintaan saya tidak dipenuhi, berarti harus merengek-rengek, kalau merengek-rengek tidak dipenuhi berarti harus menangis keras-keras, kalau menangis keras-keras tidak cukup, berarti harus gulung-gulung di lantai.”

Orang tua makin kebingungan karena anaknya sering gulung-gulung di lantai jika meminta sesuatu. Akhirnya dia berusaha untuk tidak memenuhi permintaannya jika anak gulung-gulung di lantai. Karena merasa tidak dipenuhi si anak memukulkan kepalanya ke lantai. Orang tuanya tambah bingung, dengan terpaksa diupenuhi juga permintaan anaknya, karena takut kepala anaknya pecah. Si anak langsung berfikir ,”Ooo, kalau meminta sesuatu tidak dipenuhi berarti harus merengek-rengek. Kalau merengek-rengek tidak cukup berarti harus menagis keras-keras, kalau menagis keras tidak cukup berarti harus gulung-gulung, kalau masih tidak cukup juga, berarti harus mukulin kepala ke lantai.” Lengkap sudah si anak menjadi teroris sejati.

Ketika si anak sudah dewasa, permintaanya tidak dipenuhi oleh pacarnya. Karena tidak dipenuhi, akhirnya dia mencoba bunuh diri. Pada awalnya hanya ingin mencoba, tapi yang terjadi mati sungguhan.

Tuesday, August 10, 2010

Signifikan Atau Unggul

Sifat ingin unggul atau berbeda, pasti dimiliki oleh setiap manusia. Sifat ini agak bertentangan dengan sifat kesamaan. Manusia selalu ingin lebih dibandingkan dengan yang lain. Walaupun begitu setiap orang memiliki kadar yang berbeda-beda. Jika seseorang tidak punya keunggulan, terkadang yang tidak unggul sengaja diunggul-unggulkan.

Misalkan ada 1 orang siswa sekolah. Satu orang mengatakan kepada teman-temannya yang saat itu rata-rata ingin jadi pegawai negeri. ,”Saya tidak mau jadi pegawai negeri. Saya ingin menciptakan lapangan kerja. Saya mau menjadi pengusaha. ” Boleh dikatakan maka siswa ini ingin kelihatan unggul, karena dia berada di tengah-tengah temannya yang ingin jadi pegawai negeri (dia berani berbeda) . Dia menilai bahwa pegawai negeri itu kurang bagus, yang bagus adalah yang menciptakan lapangan kerja sendiri.

Ada lagi satu kejadian seorang siswa, kebanyakan teman-temannya ingin menjadi pengusaha. Ketika itu dia mengatakan kepada teman-temannya, “Saya ingin menjadi seorang ilmuwan.” Ketika itu temannya mengatakan, “Ah, ilmuwan gajinya kecil, mendingan jadi pengusaha.” Akhirnya dia membalas, “Jadi pengusaha gampang, siapapun bisa, lulusan SD juga bisa, malahan yang tidak sekolah juga bisa. Kalau aku mau jadi ilmuwan, tidak sembarang orang yang bisa jadi ilmuwan.” Perhatikan, dia berani beda, sambil menunjukkan kepada teman-temannya bahwa ilmuwan itu hebat, dia ingin memberitahu bahwa tidak setiap orang bisa menjadi ilmuwan, berbeda dengan pengusaha.

Mana yang lebih hebat? Terus terang saya tidak tahu. Anda pasti punya pilihan sendiri. Di sini saya tidak membahas mana yang lebih hebat, tetapi saya hanya membahas bahwa kedua siswa tadi yang dominan sifat unggulnya.

Ada orang yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan standar. Mendadak ada orang lain yang naik sepeda motor dan mendahuluinya. Karena ada yang mendahului, dia merasa panas, akhirnya dia berusaha mendahului orang tadi. Nah, sifat seperti ini menunjukkan dia memiliki sifat unggul.

Ketika ada siswa SMA yang memiliki sifat unggul yang dominan, anda bisa memberitahu dia, “Kamu tidak mungkin diterima di ITB.” Dengan dikatakan seperti itu maka dia akan semakin panas dan berusaha untuk belajar, sehingga dia malah bisa masuk ITB. Ini tidak berlaku untuk siswa yang dominan pada sifat kesamaan.

Apakah sifat unggul merupakan sifat yang baik? Jawabanya bisa iya dan bisa tidak. Terkadang memang baik, tapi dalam hal tertentu tidak. Tergantung situasi dan kondisi. Nah, supaya lebih faham silakan pelajari enam kebutuhan manusia modern yang lain.

Monday, August 9, 2010

Menghancurkan Anchor

Menghancurkan Anchor bisa dilakukan untuk menerapi seseorang. Sebelum saya membahas cara menghancurkan anchor, maka terlebih dahulu akan saya ceritakan tentang kejadian anchor yang hancur.

Ada sebuah kisah nyata. Kisah ini diceritakan oleh guru saya (TDW) ketida memberikan seminar di Menado. Ketika TDW (Pak Tung) menanyakan kepada peserta, apakah ada di antara anda yang dulunya suka makan sesuatu, mendadak hari ini tidak suka. Ternyata ada peserta yang angkat tangan dan mengatakan “Saya pak. Dulu saya biasa makan monyet.” Memang orang di Menado biasa makan apapun, jika anda datang ke pasar, maka di sana dijual dangiung tikus, monyet, kelelawar, ular dan sebagainya.

Orang tadi bercerita sebagai berikut ,”Saya dulu biasa makan monyet, akan tetapi suatu hari ketika saya berburu dan mendapatkan monyet, monyet tadi saya sembelih, ternyata monyet tadi dalam keadan bunting, dan di dalam tubuhnya ada bayinya. Saya langsung teringat dengan anak saya. Sejak saat itu saya tidak mau lagi makan monyet.”

Ada lagi seseorang yang suka makan pecel lele. Akan tetapi dia punya sifat merasa sangat jijik jika melihat tikus. Suatu hari dia pergi ke rumah temannya yang memelihara ikan lele. Ketika itu dia melihat temannya ini memberikan tikus yang sudah membusuk ke ikan lele tadi. Langsung Seketika, orang ini mendadak tidak mau lagi makan pecel lele.

Jika anda melihat dua kejadian tadi, anda akan bisa mengambil kesimpulan bahwa perubahan itu datangnya seketika. Maka dari itu ada therapist yang berhasil menghentikan kebiasaan orang merokok seketika. Hanya dalam 5 menit orang tadi tidak mau lagi saat ditawari rokok. Orang ini anchornya dihancurkan seketika. Nah bagaimana caranya, tunggu artikel saya berikutnya.

Sunday, August 8, 2010

Variasi Atau Ketidakpastian

Manusia terkadang bosan dengan hal-hal yang pasti. Mereka membutuhkan ketidakpastian atau variasi. Orang yang selingkuh terkadang sebenarnya membutuhkan yang namanya variasi. Untuk itulah buatlah suatu variasi dengan pasangan anda untuk mencegah mereka selingkuh.

Orang yang menyukai badminton, pasti mengataklan bahwa badminton itu banyak variasinya. Akan tetapi orang yang tidak suka badminton, mereka akan mengatakan bahwa badminton itu hanya monoton saja. Tidak ada variasinya.

Jika anda jenuh terhadap sesuatu hal, mungkin anda sedang membutuhkan variasi. Anda membutuhkan yang namanya refreshing, atau rekreasi. Orang-orang kota mengatakan bahawa di desa itu nyaman, udara segar pemandangan menarik dan sebagainya. Sebaliknya orang desa pun mengatakan hal yang sama. Di kota itu sangat menarik, banyak hiburannya. Berbeda dengan di desa, yang terlihat hanya sawah saja. Sebenarnya baik orang desa maupun orang kota mereka sama-sama membutuhkan yang namanya variasi.

Ada pepatah mengatakan, “rumput tetangga selalu terkesan lebih hijau”. Melihat mobil tetangga serasa lebih indah, melihat rumah tetangga serasa lebih indah, yang lebih parah melihat istri tetangga terasa lebih cantik. Hati-hati, banyak hal yang sifatnya variasi yang harus anda jauhi. Tetapi ada yang bisa anda turuti.

Jika anda seorang pengajar atau pembicara, supaya lebih menarik tentunya anda harus pandai membuat variasi. Anda harus menyeimbangkan antara bercerita tentang hal yang lucu, hal yang menginspirasi, atau hal yang lain. Anda tinggal menyesuaikan dengan yang anda bawa. Jika anda terlau serius bisanya akan membuat audiens mengantuk. Jika anda terlalu banyak humor juga tidak menarik, karena anda lebih terkesan sebagai pelawak, bukan pembicara, sehingga materi yang disampaikan malah kurang tertangkap oleh peserta.

Jika anda pelawak maka lawakan andapun butuh yang namanya variasi. Jika lawakan anda mudah ditebak biasanya penonton mulai tidak tertarik. Begitu juga dengan pesulap. Jika sulap yang dipertontonkan mudah ditebak maka biasanya penonton cepat bosan. Begitu juga dengan rute perjalanan anda, baik pergi maupun pulang. Jika setiap hari anda melewati jalan tertentu, maka anda akan bosan. Anda terkadang pengin mencoba jalan yang lain.

Jika orang mulai melakukan pendekatan (pedekate) kepada lawan jenisnya, dan dia monoton dalam mendekatinya, maka terkadang dia malah cenderung gagal. Karena itulah perlu ada variasi yang sering disebut tarik ulur. Jika seorang cowok, cara menelpon cewek ang didekatinya terlalu periodik, maka biasanya si cewek akan bosan, karena hal ini berarti mudah ditebak.

Sekarang perhatikan kalimat puisi ini

Satu pohon bisa jadi hutan
Satu senyuman bisa jadi perhatian
Satu sentuhan bisa jadi tak terlupakan
Satu orang seperti dirimu bisa jadi rebutan
…. tapi di hutan

Orang biasanya akan menyukai ini, karena ada variasinya. Semula menyanjung, tapi setelah itu mencela.
Begitu juga jika ada seorang cowok yang memuji cewek dengan perkataan, “Wah kamu cantik banget”. Mungkin si cewek merasa tersanjung, tapi setelah itu dilanjutkan, “Kakek saya pasti naksir kamu.”Maka seketika si cewek akan kaget. Entah dia jadi marah (pura-pura marah) atau dia malah tertawa. Tentu saja ini harus disesuaikan, tidak bisa diberikan kepada orang yang sedang berduka cita.

Misalkan ada 2 orang yang kembar atau mirip. Anda langsung mengatakan ,”Wah bagaikan pinang dibelah 2”. Setelah itu anda lanjutkan “Tapi yang sebelahnya busuk.”
Silakan anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari anda agar banyak orang yang menyukai anda. Akan tetapi jika sudah pandai dalam bervariasi anda juga perlu membatasi, jangan bervariasi terus, sehingga anda malah dikatakan tidak punya variasi lagi. Selamat mencoba.

Saturday, August 7, 2010

Real Dan Imajiner

Ada hal yang unik, ternyata otak manusia tidak bisa membedakan mana bagian yang real dan mana bagian yang Imajiner. Dalam suatu Seminar saat itu sang pembicara (Pak Tung) menyuruh peserta untuk membayangkan, kejadian berikut.

“Di suatu siang hari, ketika itu panas terik, anda dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki, matahari tepat di atas kepala anda. Anda berjalan dengan kondisi lelah, udara sangat panas. Anda ingin segera sampai di rumah. Anda berjalan dengan pelan-pelan, karena badan sudah lelah. Setelah lama berjalan, anda akhirnya sampai di rumah. Akhirnya anda membuka pintu. Pintu perlahan terbuka. Kemudian anda masuk ke dalam ruang. Anda terus masuk, sehingga sampai di ruang tengah. Sesampai di ruang tengah anda mendapatkan kulkas, kemudian anda mencoba membuka pintu kulkas tadi. Dari dalam kulkas udara dingin berhembus keluar. Setelah itu anda temukan sebutir jeruk. Kemudian sebutir jeruk tadi anda ambil dan anda belah dengan menggunkan pisau yang terdapat di sebelahnya. Sehingga cairannya memercik ke tangan-tangan anda, setelah terbelah 2 anda membelah lagi sehingga jeruk terbelah menjadi 4 bagian. Cresssss, bau harum, manis bercampur kecut masuk ke dalam hidung anda. Rasa dingin di tangan anda terasa, karena ada percikan air dari jeruk yang anda potong tadi.”

Setelah itu pembicara bertanya,”Siapa di sini yang keluar air liurnya?” Ternyata 80-90% angkat tangan. Padahal jeruknya tidak ada. Ajaib bukan? Ternyata memang otak manusia tidak bisa membedakan mana yang real dan mana yang imajiner. Karena itulah, kita bisa memanfaatkan kondisi ini untuk membuat kita mau bekerja atau belajar lebih keras.

Seperti artikel saya sebelumnya, bahwa otak manusia hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara. Akan tetapi bagaimana kita mau bergerak jika nikmat dan sengsara tadi belum kita alami? Tentu saja anda bisa merasakan dengan membayangkannya. Kegagalan apa yang anda dapatkan jika anda tidak take action. Nikmat seperti apa yang anda dapatkan jika anda take action. Anda tidak perlu mengalami kenikmatan dan kesengsaraan tadi, anda cukup membayangkannya saja. Jika anda sulit membayangkannya, anda harus mencari bantuan orang lain supaya bisa membayangkan, misalnya dengan ikut seminar motivasi.

Dulu di zaman nabi Muhammad SAW, ketika terjadi perang, para sahabat nabi begitu rela mengorbankan nyawanya. Mereka berperang habis-habisan. Kenapa? Karena mereka membayangkan kenikmatannya ketika bisa memasuki surga setelah mati syahid. Walaupun mereka belum pernah melihat surga, mereka sudah bisa membayangkan. Ya, seperti itulah indahnya surga. Jadi otak mereka bisa membayangkan, seolah-olah melihat sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihat (sesuatu yang masih imajiner)

Friday, August 6, 2010

Kepastian Dan Kenyamanan

Pada dasarnya manusia menyukai kepastian dan kenyamanan. Seperti misalnya seseorang lebih suka gaji yang pasti dibandingakan dengan yang tidak pasti. Karena itulah kebanyakan orang lebih suka jadi karyawan dibandingkan dengan pengusaha. Pengusaha memang punya penghasilan yang bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan karyawan, akan tetapi biasanya besarnya berubah-ubah. Hal inilah yang menyebabkan beberapa orang enggan menjadi pengusaha.


Akan tetapi terkadang, pasti terus juga tidak enak. Jika anda menyukai sate kambing, dan anda diberi sate kambing secara terus-menerus maka hal ini tidaklah menarik buat anda. Apalagi jika anda makan sate kambing sehari 3 kali, selama 2 bulan. Tentunya anda sangat neg. Untuk itulah anda butuh yang namanya variasi.


Di antara 6 kebutuhan manusia modern, biasanya hal yang berhubungan dengan kepastian dan kenyamanan ini memang ditulis pertama kali. Dan ini memang merupakan kebutuhan manusia yang pertama. Akan tetapi jika orang sudah mendapatkan hal yang sifatnya pasti ini, maka orang cenderung menginginkan perubahan. Untuk itulah, anda harus waspada ketika akan memasuki area yang menarik yang sifatnya monoton. Mungkin memang di awal-awal anda tertarik, akan tetapi suatu saat anda pasti bosan. Kecuali jika di tempat tersebut anda bisa menciptakan sendiri yang namanya variasi.


Ya, saya percaya anda pasti lebih suka punya anak yang penurut dibandingkan yang selalu menentang. Akan tetapi jika dia menurut 100% rasanya juga aneh. Mungkina anda akan berfikir, wah anak saya ini tidak mau banyak berfikir, maunya hanya menerima dari saya saja. Ada orang yang sampai mengatakan jika anaknya bertengkar, kadang menagis, itu adalah seni dalam rumah tangga. Memang, orang akan selalu membutuhkan variasi di tengah kepastiannya.

Thursday, August 5, 2010

Anchor Yang Berbahaya

Anchor atau sering disebut Cantolan atau jangkar terkadang sangat bermanfaat, akan tetapi terkadang juga sangat berbahaya. Nah, di sini akan saya bahas Anchor yang berbahaya.

Mungkin anda termasuk orang yang pernah berpacaran. Ketika anda memiliki kenangan yang romantis sambil mendengarkan sebuah lagu, bisa jadi lagu tadi akan manjadi Anchor buat anda. Jika suatu saat anda putus dengan pacar anda, bisa jadi ketika mendengar lagu tadi anda langsung teringat dengan pacar anda. Walaupun mungkin anda sudah punya anak 5 pun, maka anda akan tetap teringat sama pacar anda jika mendengarkan lagu tadi. Mungkin anda langsung sedih ketika mendengarkan lagu tadi.

Orang yang suka merokok, biasanya punya Anchor tersendiri. Misalnya ketika dia selesai makan selalu merokok. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka orang tadi akan punya anchor bahwa begitu selesai makan maka dia harus merokok. Akibatnya jika tidak merokok begitu selesai makan, maka dia menjadi pusing. Itulah sebabnya kenapa jika orang terbiasa merokok sangat sulit dihentikan. Ada orang yang merokok ketika bersama-sama temanya. Ada orang yang merokok karena dulunya dibilang banci jika tidak merokok. Akibatnya merokok bagi dia terkait dengan kejantanan.

Banyak juga penyakit yang terkait dengan Anchor tadi. Ada orang yang setiap hari terkencing-kencing sampai 50 kali. Mungkin di masa lalu orang ini punya trauma, misalnya karena pernah dimarah-marahi ayahnya, dengan marah yang sangat berlebihan. Akibatnya, jika dia mendengar orang yang marah, atau melihat orang yang mirip dengan ayahnya, atau mencium bau yang mirip ayahnya, maka dia langsung kepengin pipis.

Bahkan orang yang gila, punaya Anchor tersendiri. Saya sendiri pernah melihat seorang mahasiswa yang punya banyak masalah, karena tidak mampu menyelesaikan masalahnya akhirnya dia gila. Kebetulan mahasiswa ini satu asrama dengan saya. Akhirnya dia memang dibawa ke rumah sakit jiwa. Ketika sudah sembuh, dia dicarikan tempat kost. Sampai di situ tidak ada masalah, sampai akhirnya dia lulus kuliah. Akan tetapi, ketika dia bermain ke asrama saya, ternyata gilanya kumat lagi. Wooow … berarti masih ada cantolan-cantolan yang terkait dengan tempatnya di asrama.

Ada seorang wanita, yang pernah ditipu oleh seorang lelaki yang tampan. Karena kejadiannya begitu tragis, maka setiap bertemu lelaki yang tampan dia langsung berfikir ,”Mau nipu dia”. Akibatnya walaupun banyak lelaki tampan yang suka sama dia, wanita tadi lebih memilih pasangan hidup yang wajahnya biasa saja.

Ketika ada awan mendung ada orang yang langsung merasa sedih. Hal ini dikarenakan dulu ayahnya meninggal ketika ada awan mendung. Ada juga orang yang marah begitu mendengar teriakan orang yang sedang nonton bola. Hal ini dikarenakan ibunya meninggal di rumah sakit pada saat ada tendangan bola yang masuk, dan banyak orang yang berteriak gooooooooool.

Apakah anda mau memiliki pasangan hidup yang kaya? Mungkin kebanyakan orang akan menjawab mau. Akan tetapi ternyata ada yang menjawab tidak mau. Ternyata orang ini sering nonton sinetron, dan di sinetron itu dicerikan tentang orang kaya yang jahat. Karena itulah dalam fikirannya, kaya sama dengan jahat.

Nah, begitu banyaknya variasi dari kasus ini. Apakah ini bisa disembuhkan? Tentu saja bisa. Ada metoda yang sering disebut dengan merusak pola. Dengan metoda ini Anchor-anchor tadi bisa dibuat jadi collapse atau hancur, sehingga orang tadi bisa sembuh. Apakah sembuhnya bisa total dan tidak kumat lagi? Ya, bisa jadi. Asalkan waktu penyembuhannya cukup intens.

Wednesday, August 4, 2010

Komunikasi Yang tidak Nyambung

Jika anda ingin menonton RCTI, tetapi channel yang anda buka adalah globaltv, maka otomatis anda tidak akan mendapatkan acara yang tidak anda inginkan. Kenapa? Karena channelnya tidak cocok. Anda tidak akan menemukan acara yang anda inginkan dengan cara seperti ini.

Begitu juga dengan manusia. Manusia tidak akan bisa berkomunikasi dengan benar jika tidak mengetahui cara yang tepat berkomunikasi dengan orang lain.
Sistem komunikasi ke otak terbagi atas 3 macam,
1. Penglihatan (visual)
2. Pendengaran (auditorial)
3. Perasaan (kinestetik)

Misalkan ada sepasang suami istri, si istri adalah tipe pendengaran, sedangkan suami bukan. Terkadang sang suami tidak mengerti bahwa istrinya butuh pendekatan dari sisi pendengaran. Seorang yang tipe pendengaran akan lebih suka dirayu dengan kata-kata. Suatu hari sang istri berkata, “Papa ini sudah ga sayang sama aku.” Sang suami berkata ,”Lho sudah ga sayang gimana to”. Si istri menjawab, “Mbok sekali-kali mengucapkan I love you”. Si suami agak kaget , “Lo, masa iya saya ga pernah mengucapkan yang itu.” Kondisi si suami memang aneh, untuk mengucapkan kata “I love you” saja tidak bisa. Karena dia memang bukan tipe pendengaran, sehingga mengucapkan kata yang romantis terasa tidak nyaman. Terus si suami melanjutkan, “Kapan saya terakhir mengucapkan yang itu.” Si istri menjawab ,”Ya 25 tahun yang lalu.””Ha, 25 tahun yang lalu, kapan itu?” Kata istri ,”Waktu kita menikah dulu”. Suami berkata, ”Oh, itu tandanya papa ini adalah orang yang bisa dipercaya, sekali mengucapkan tidak perlu diulangi lagi.”Si Istri berkata,”Nyebelin, bilang I Love You gitu saja kenapa sih, apa susahnya. Papa bilang I Love You gitu saja, saya ini sudah senang.” Akhirnya Sang suami mengatakan dengan nada agak kasar dan cepat,”Ya sudah, I love You I Love You.”

Ada seorang wanita yang tipe perasaan, tapi suaminya tipe pendengaran. Orang yang tipe perasaan, biasanya lebih suka disentuh-sentuh. Misalkan ini kejadian aetelah 10 tahun setelah menikah. Suatu hari ketika sang suami baru pulang kantor, dia berkata kepada istrinya ,”Halo sayangku, hari ini kamu tampak cantik lo.” Sang istri yang tipenya perasaan berkata ,”Ah papa ini, sukanya hanya OOT.” “Apa itu?” kata suaminya . Si istri menjawab ,”Omong-omong tok. “ kemudian si istri berkata ,”NATO”. Suaminya tambah bingung dan berkata ,”Lho apa lagi itu.” Si istri menjawab ,”No Action Talk Only.” Kemudian si istri melanjutkan,” papa ini udah ga sayang sama aku, mbok sekali-kali menyentuh aku.”Kemudian si suami berkata,”Oh pria lain. Masa datang-datang langsung mencolek”. Padahal bukan karena sifat prianya, akan tetapi karena sifat tipe pendengarannya.

Nah, begitu pentingnya anda menyadari tipe komunikasi ke otak dari pasangan anda. Karena seringkali terjadi pertengkaran hanya karena anda tidak menyadari kondisi pasangan anda. Ini juga sangat berguna untuk kasus lain, tidak hanya masalah suami istri.

Tuesday, August 3, 2010

Pengalaman Belajar 12

Cerita ini merupakan lanjutan dari bagian 11. Jika anda belum membaca sama sekali, silakan masuk ke bagian 1. Setelah menitipkan pendaftaran di kakak kelas, kami bertiga akhirnya lebih fokus pada persiapan belajar. Soal-soal yang kami pakai latihan andalah soal bekas kompetisi matematika Unibraw. Di sekolah kami berdiskusi, di rumah belajar sendiri-sendiri.

Tibalah waktunya kami untuk berangkat sehari sebelum lomba. Waktu itu Wilis mengajak menginap di rumah saudarnya. Akan tetapi aku agak bingung, karena ibuku juga ingin pergi ke Surabaya. Memang ibuku termasuk orang yang sering pergi ke Surabaya. Maklum, kedua kakakku ada di Surabaya. Keduanya sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Umum Unair. Jadi, karena aku mau ke Surabaya maka ini menjadi kesempatan emas bagi ibuku untuk pergi ke Surabaya. Akhirnya disepakati, Wilis dan Salman menginap di rumah saudara Wilis. Sedangkan saya menginap di tempat kost kakak saya. Akan tetapi kami pergi ke Surabaya harus bersama-sama. Ayah Wilis juga ikut ke Surabaya.

Sesuai perjanjian, kami berkumpul di Terminal bus Tulungagung pada pukul 13.30. Setelah berkumpul kami bertiga (maksudnya berlima, karena ada ibu saya dan ayah Wilis) lansung berangkat menggunakan bus umum. Perjalanan Tulungagung Surabaya kira-kira menempuh 4 jam perjalanan. Menjelang magrib, kami sudah tiba di terminal Surabaya (biasanya disebut terminal Purabaya atau Bungurasih). Wilis. Salman dan ayahnya naik bus kota menuju rumah saudaranya, sedangkan saya dan ibu menuju ke tempat kakak saya, sehingga kami berpisah.

Sesampai di tempat kost kakak, saya masih menyempatkan untuk latihan soal. Malamnya saya segera istirahat agar besok pagi bisa bangun dengan kondisi segar. Tiba saatnya pagi hari, saya diantar ibu saya untuk dating ke fakultas MIPA universitas Airlangga. Sesampai di tempat, saya agak kaget, karena banyak sekali siswa SMA 2 Tulungagung yang ikut dalam lomba itu. Mungkin sekitar 25 orang, semuanya kelas 3 SMA, kecuali aku, Wilis, dan Salman yang masih kelas 2. Saya tidak tahu, kenapa banyak siswa kelas 3 yang ikut, mungkin mereka merasa agak panas jika tidak ikut, karena ada kelas 2 yang ikut.

Waktu itu ada sedikit cerita yang agak lucu. Cerita ini saya dapat dari Mas Agung Budi Sasongko, ketua OSIS SMA kami. Dia menceritakan kenapa sampai bisa ikut. Waktu itu ada temannya, namanya Nina mengajaknya ikut, “Agung, ikut yuk lomba matematika di Unair, kelompokku kurang satu orang lagi.” Akhirnya Agung ikutan, demi temannya. Setelah itu dia bertanya,”Satu lagi siapa?” Nina menjawab, “Belum ada”. Ternyata memang belum ada, jadi maksudnya ,”Agung, kalau kamu mau ikut di kelompokku, berarti kurang satu orang lagi.”

Akhirnya waktu lomba tiba. Aku Wilis dan Salman duduk bertiga di suatu ruangan. Wilis di tengah, Salman di sebelah kanan, dan aku di sebelah kiri. Waktu itu testnya berupa test tulis. Jumlah soal adalah 100. Semua soal mirip materi sekolah, tidak seperti di olimpiade matematika. Bisa dikatakan soal-soal test saat itu mirip dengan soal-soal UMPTN (kalau sekarang SNMPTN). Kami bertiga membagi lembar kertas menjadi 3 bagian, supaya lebih efektif. Masing-masing mengerjakan sendiri-sendiri, karena soalnya pilihan ganda. Bersambung ke bagian 13.

Monday, August 2, 2010

Enam Kebutuhan Manusia Modern

Pada dasarnya otak manusia hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara. Setiap ada kenikmatan selalu dikejar dan setiap kesengsaraan pastilah dihindari. Permasalahannya terkadang nikmat dan sengsara itu adalah relatif. Terkadang ada sesuatu yang menurut orang tertentu nilmat, akan tetapi menurut orang lain sengsara.


Jadi, untum memenuhi kebutuhan manusia, hendaknya pahami 6 kebutuhan manusia modern berikut :

1. Kepastian dan kenyamanan

2. Ketidakpastian atau Variasi

3. Signifikan/unggul/berbeda

4. Relasi atau kesamaan

5. Tumbuh/berkembang

6. Berarti


Sifat nomor 1 sampai 4, setiap manusia pasti punya, sedangkan sifat nomor 5 sampai 6 tidak setiap manusia punya. Pada umumnya manusia lebih dominan pada salah satu sifat, dari keenam sifat tadi. Kita mesti ingat bahwa terkadang manusia tidak bisa kita ajak untuk melakukan sesuatu, atau tidak bisa kita nasehati karena kita tidak mengetahui di antara 6 kebutuhan tadi mana yang paling dominan.


Misalnya ada orang yang suka merokok. Ketika kita berusaha melarang dia merokok, kita menggunakan cara menakut-nakuti dia dengan penyakit. Ketika orang tersebut dominan pada sifat signifikan, maka akan sangat sulit kita nasehati dengan cara tersebut. Malahan orang tersebut malah menjadi-jadi dalam merokoknya. Dia mengatakan ,”Ah orang lain takut kena penyakit paru-paru, kalau saya berani. “ atau “Orang lain takut mati, kalau saya berani mati”.


Sifat signifikan (nomor 3) sebenarnya agak bertentangan dengan nomor 4, yaitu kesamaan. Maka untuk menasehati perokok, jika orang tersebut memiliki sifat signifikan, maka kita tinggal menasehati bahwa kegiatan merokok, itu biasanya dilakukan oleh para tukang becak dan para kuli bangunan. Nah, dengan cara itu terkesan buat dia bahwa merokok yang tadinya terkesan unggul, ternyata sudah tidak unggul lagi. Dengan cara seperti itu maka kemungkinan dia untuk berhenti merokok akan jauh lebih besar.